(Minghui.org) Saya adalah seorang wanita yang tinggal di daerah pedesaan. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Juli 1996. Saya telah meningkat begitu banyak selama perjalanan kultivasi sehingga ingin berbagi pengalaman saya.
Kondisi kesehatan saya buruk ketika masih muda. Saya belajar di sekolah sepanjang tahun, dan kondisi di sana tidak bagus. Musim dingin di daerah Timur Laut sangat dingin, dan saya harus tidur di tempat tidur kayu yang dingin di malam hari, yang membuat radang sendi saya menjadi lebih buruk. Ketika jatuh sakit, lutut terasa begitu sakit sampai saya tidak bisa berjalan. Pada waktu itu saya akan jongkok di tanah dan menangis.
Saya diserang oleh penyakit Keshan dua kali, yang menyebabkan saya menderita masalah jantung waktu duduk di sekolah menengah. Saya sering megap-megap bernapasdan beristirahat sejenak hanya karena berjalan menanjak. Saya juga menderita neuralgia trigeminal dan harus berjalan dengan kondisi tubuh membungkuk. Sayaminum banyak obat. Meskipun menjadi lebih baik dengan obat-obatan, saya sering merasa tidak nyaman.
Kami hidup dalam kemiskinan, dan kondisi ibu saya lemah karena banyak penyakit. Ayah saya adalah seorang pecandu alkohol. Keluarga harus meminjam uang untuk sekolah saya. Dua abang saya sangat berbakat, namun keluarga tidak mampu menyekolahkan ke tiganya, sehingga abang saya harus mengakhiri pendidikan mereka lebih awal. Meskipun salah satu abang saya diterima di sekolah menengah atas, dia harus mengorbankan kesempatan tersebut supaya saya bisa melanjutkan studi. Keluarga masih kesulitan untuk membiayai pendidikan saya.
Harapan keluarga berpusat pada saya, saya belajar dengan sangat keras. Akan tetapi, saya menderita neurosis di sekolah, dan harus mengakhiri pendidikan karena tidak ada harapan untuk diterima di universitas.
Saya diliputi keputusasaan ketika meninggalkan sekolah. Sepanjang hari saya duduk di sudut ruangan kecil tanpa berbicara atau menemui siapa pun.
Kadang-kadang saya mengenakan pakaian bersih dan duduk di dalam air. Takut saya akan bunuh diri, orangtua meminta abang saya untuk mengawasi saya. Saya tidak bunuh diri, tapi saya tidak punya harapan bagi keluarga saya yang miskin! Rumah kami hanya memiliki dua kamar berukuran kecil, atapnya bocor saat hujan, ibu sangat lemah karena sakit, dan kami mempunyai utang. Saya mengalami depresi berat, dan merasa seperti ada batu sedang menekan ke jantung saya.
Sayamenanam sayur-mayur di rumah kaca selama dua tahun. Di tengah kegelapan malam, saya duduk di atap rumah kaca tersebut dan menyaksikan lampu-lampu kendaraan yang lalu lalang di jalan utama. Saya terus berpikir. Saya bahkan berpikir untuk menjadi seorang biksuni.
Saya tiba-tiba merasa sakit pada suatu hari pada bulan Juli 1996 dan tidak bisa bekerja lagi; empat anggota badan saya tidak punya kekuatan. Saya harus berjalan pulang dan kelelahan ketika sampai. Saya diberitahu bahwa orangtua saya pergi ke tempat latihan Falun Dafa. Saya marah pada mereka dan berseru, "Semua orang sedang berusaha untuk mencari uang tetapi kalian berdua pergi keluar untuk melakukan latihan!"
Masih dalam kondisi marah, saya berjalan ke tempat latihan dan melihat foto besar Guru Li. Saya diundang untuk membaca sebuah artikel yang ditulis Guru. Dalam kelompok itu, saya melihat seorang guru sekolah yang sangat populer. "Kenapa dia di sini?"Saya bertanya-tanya.
"Apakah melakukan latihan ini dapat menyembuhkan radang sendi saya?" tanya saya kepadanya. Dia dengan tegas mengatakan ya.
Kondisi orangtua saya meningkat pesat melalui latihan tersebut, dan saya melihat bahwa Falun Dafa adalah ajaib dan luar biasa. Ibu saya menjadi sehat dan masih bisa melakukan pekerjaan pertanian, dan ayah dengan mudah berhenti minum. Bagi saya, ini adalah keajaiban. Ayah dan bersama dengan adik saya, mampu membuat pertanian menjadi menguntungkan. Semuanya mulai berjalan dengan baik bagi keluarga saya. Kami membangun rumah baru, dan adik saya menikah serta memiliki seorang anak laki-laki.
Seluruh keluarga saya sangat bersyukur. Jika kami tidak berlatih Falun Dafa, betapa sengsaranya kehidupan kami sekarang? Melalui latihan kultivasi, semua penyakit saya hilang. Terima kasih Guru!
Dengan mempelajari Dafa, saya sekarang memiliki jawaban atas banyak pertanyaan tentang kehidupan yang telah lama saya ingin pahami. Dafa menjawab semua teka-teki yang telah berkutat dalam pikiran saya selama bertahun-tahun. Dafa benar-benar telah mengubah pandangan saya tentang dunia.
Meskipun sering sangat kelelahan karena melakukan pekerjaan pertanian, hati saya tetap damai. Dafa telah memberi tubuh yang sehat dan mengajarkan saya untuk menjadi orang yang baik; saya berusaha untuk hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya berusaha untuk memikirkan orang lain terlebih dahulu, yang secara bertahap menghapus keegoisan saya.
Falun Dafa adalah ajaib ketika menyangkut penyembuhan dan menjaga kebugaran tubuh. Selama sungguh-sungguh berlatih, Anda akan memperoleh manfaat ini. Beberapa kerabat saya minum segala jenis obat-obatan hanya agar dapat melalui kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, bibi saya sebelumnya menderita masalah perut, penyakit hati, anemia, dan keluhan ginekologi. Sejak berlatih Dafa, dia juga telah mampu bekerja di pertanian kami. Dia begitu kuat bahkan seorang pemuda tidak dapat menyaingi produktivitasnya di lahan pertanian. Dia mengatakan kepada semua orang yang ditemuinya, "Itu karena saya berlatih Falun Dafa sehingga saya sangat sehat."
Bibi saya yang lain sebelumnya menderita penyakit paru-paru. Dokter menyuruhnya pulang dan mempersiapkan pemakamannya. Dia juga memperoleh kembali kesehatannya dengan berlatih Falun Dafa. Bibi saya sudah tidak pergi ke dokter selama tiga tahun. Mantan dokternya yang sudah berumur, seorang dokter terkenal dari pengobatan Tiongkok, kini bergabung di tempat latihan Falun Dafa.
Sejak penganiayaan Falun Dafa dimulai pada tanggal 20 Juli 1999, daratanTiongkok yang luas telah diselimuti oleh kegelapan. Ayah dan adik saya, mereka berdua ditangkap dan dipukuli pada tahun 2001. Polisi memaksa ayah minum dan merokok. Dia kemudian dipaksa untuk merekam video yang berjudul"Dia telah menyerah berlatih Falun Dafa." Setelah pulang ke rumah, ayah sangat sedih, dan merasa terjebak dalam mimpi buruk. Dia tidak bisa mengerti kenapa penganiayaan tersebut terjadi dan akhirnya meninggal dunia pada tahun 2001.
Jalur kultivasi saya penuh dengan cobaan dan kesulitan. Kadang-kadang saya menjadi bingung dan ketakutan serta mengalami stagnasi. Tapi Guru Li selalu bersama saya. Hanya dengan bantuan Guru , saya mampu mengatasi semua kesulitan ini.
Saya pikir bahwa hanya dengan berkultivasi dengan rajin barulah kita bisa membalas penyelamatan Guru. Saya berharap semua praktisi yang telah mengendur akan menghargai kesempatan hari ini untuk berkultivasi, kesempatan yang sangat langka. Terima kasih Guru.