(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa (juga dikenal Falun Gong) Pulau Batam, Kepulauan Riau, kembali memperkenalkan latihan ini kepada dua sekolah setingkat sekolah menengah atas. Ratusan pelajar beserta para guru, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah ikut mempelajari latihan Falun Dafa.
SMK Kolese Tiara Bangsa
Untuk kedua kalinya, praktisi mengajarkan latihan Falun Dafa kepada para pelajar SMK Kolese Tiara Bangsa, Batam, pada tanggal 11 November 2016. Setelah sesi latihan, praktisi menjelaskan kepada para pelajar tentang kejahatan pengambilan organ praktisi Falun Gong secara hidup-hidup yang dilakukan oleh rezim Komunis di Tiongkok. Banyak pelajar memberikan tanda tangan petisi untuk mengakhiri kejahatan ini.
Para pelajar SMK Kolese Tiara Bangsa mempelajari latihan Falun Dafa
Menyingkap kejahatan pengambilan organ praktisi Falun Gong secara hidup-hidup oleh rezim komunis Tiongkok
Para pelajar memberikan dukungan untuk mengakhiri kejahatan pengambilan organ di Tiongkok
Beberapa komentar setelah sesi latihan:
Bapak Sahat Pandapotan, 41 tahun, guru Akuntansi: sebelumnya sudah pernah ikut dan ingin ikut latihan lagi. Musiknya lembut dapat membantu konsentrasi. Tubuh lebih segar dan ringan. Telapak tangan terasa hangat dan berenergi.
Tan Yi Ming, 16 tahun, kelas 10 MM: pertama kali ikut berlatih. Terasa lebih rileks dan napas lebih stabil.
Melaty, kelas 10 AP: sebelum ikut berlatih, tangan kiri tidak bisa diangkat naik, kaki terluka akibat terjatuh. Saat mengikut latihan, tanpa disadari tangan bisa diangkat pada saat melakukan gerakan ketiga. Paha terasa kebas, seperti ada aliran energi di sekitar paha dan tangan.
SMK Negeri 7 Batam
Pada tanggal 10 Desember 2016, praktisi Falun Dafa Pulau Batam, Kepri, mengajarkan latihan kepada ratusan pelajar SMK Negeri 7 Batam. Setelah sesi latihan, praktisi menjelaskan tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok serta meminta dukungan para pelajar untuk membantu mengakhiri kekejaman ini.
Para pelajar dan juga guru-guru turut mempelajari latihan Falun Dafa
Menyingkap kejahatan pengambilan organ secara paksa di Tiongkok
Memberikan dukungan untuk mengakhiri penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok
Beberapa komentar setelah sesi latihan:
Ibu Lidya, 39 tahun, Wakabidang Humas: pada saat awal ikut latihan, terasa mau buang dahak, tapi setelah beberapa saat hilang. Badan terasa ada hawa panas. Musiknya enak bisa bantu konsentrasi. Jika latihan ini rutin dilakukan bisa bermanfaat bagi tubuh.
Ibu Yang Karmila, 40 tahun, guru Produktif Perbankan: gerakannya lembut berenergi, terasa energi dan peredaran darah berjalan. Tidak banyak gerakan tapi berkeringat. Terasa lebih segar. Jika sering dilakukan bagus untuk kesehatan.
Ibu Ummi Widi Riani, 24 tahun, guru bimbingan konseling: sebelum ikut berlatih, badan terasa berat dan susah konsentrasi. Setelah ikut berlatih, badan lebih enteng, lebih rileks dan berkeringat.
Rivki Ryan. N, 18 tahun, kelas XII Teknik Jaringan Akses: selama ikut berlatih terasa kaki agak keram. Terasa tenang, enak tapi berkeringat. Sebelum berlatih, perasaan ngantuk dan capek. Setelah melakukan latihan, badan terasa segar dan ngantuk pun hilang.
Ainun Dara Syafitiri, 16 tahun, jurusanTeknik Jaringan Akses: saat latihan agak mual. Sebelumnya tangan dan kaki terasa kaku, tapi setelah melakukan latihan terasa agak segar.