(Minghui.org) Saya dulu memiliki kesehatan yang buruk. Saya juga memandang rendah orang lain dan jarang memaafkan orang, tapi karena saya mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Oktober 1997, saya telah dengan ketat mematut diri mengikuti Fa untuk menjadi orang yang lebih baik.
Saya mencari ke dalam ketika menghadapi masalah, dan karakter saya telah berangsur-angsur membaik dan kehidupan yang lebih bahagia.
Melewati Kesengsaraan dengan Percaya pada Guru
Guru telah sering membersihkan dan memurnikan tubuh saya sejak tahun 1997. Setiap kali gejala "penyakit" muncul, saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang baik sebab Guru menggunakannya untuk membersihkan tubuh saya.
Saya mengalami kesengsaraan tiba-tiba dan berlalu dengan cepat. Kesengsaraan ini tidak pernah mempengaruhi pekerjaan atau belajar saya, dan itu sering terjadi ketika saya beristirahat atau sendirian di rumah.
Misalnya, akhir pekan lalu setelah sarapan, tiba-tiba saya merasa bahwa kepala saya terasa berat dan sakit. Seluruh tubuh saya tidak nyaman. Saya berpikir bahwa akan lebih baik jika saya tidur, dan akan membaik ketika bangun.
Saya hanya tidur selama sekitar 10 menit, sebelum saya harus pergi ke toilet untuk muntah. Perut saya sangat sakit sampai tidak bisa berdiri. Saya hanya meringkuk, seluruh tubuh berkeringat.
Sesuatu menjadi begitu buruk ketika saya berpikir bahwa saya mungkin pingsan akibat rasa sakit ini. Ketika saya tidak tahan lagi, saya berkata kepada Guru, "Saya berpikir bahwa saya tidak tahan lagi."
Saya merasa akan mengecewakan Guru karena saya tidak bisa menahan rasa sakit. Saya gelisah dan masih sering harus lari ke kamar mandi.
Sakitnya mereda kemudian, tapi saya masih sangat tidak nyaman.
Keesokan harinya ketika jam alarm berbunyi, rasa sakit itu hilang. Saya bangun melakukan latihan seperti biasa dan kemudian pergi bekerja. Saya merasa baik-baik saja sepanjang hari, namun tidak punya nafsu makan dan tidak ingin berjalan-jalan.
Tidak sampai tiga hari kemudian, saya bisa makan dengan normal.
Guru Membuka Kebijaksanaan Saya
Setelah menikah, saya memutuskan mengambil ujian masuk kuliah pascasarjana. Saya berpikir bahwa gelar yang lebih tinggi akan memungkinkan saya menemukan pekerjaan yang lebih baik di masa depan. Tak seorang pun di keluarga saya percaya bahwa saya akan sukses dan mereka pikir bahwa saya tidak akan diterima di universitas.
Itu tahun 1999, dan penganiayaan terhadap Falun Dafa baru saja mulai. Di bawah pengaruh fitnah Partai Komunis Tiongkok, seluruh negeri mulai menekan dan memfitnah latihan. Sambil mempersiapkan ujian, saya sibuk dengan menilai apa yang benar atau salah di tengah semua kebohongan dan propaganda tentang Falun Dafa.
Saya tidak pernah meragukan Guru dan Dafa, dan bahkan ketika saya merevisi ujian politik, saya tidak pernah mengulang setiap konten yang memfitnah Dafa. Saya juga membuat pikiran saya untuk tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam ujian.
Hati saya dalam Fa, sehingga Guru membuka kebijaksanaan saya. Saya sangat lancar mengerjakan ujian dan menerima skor tertinggi ketiga.
Saya kemudian diterima di program PhD. Saya menghabiskan waktu setiap pagi untuk belajar Fa dan melakukan latihan, dan menulis tugas di sore hari. Saat menulis tugas, saya bisa berpikir dengan sangat jernih. Sehingga saya menyelesaikan PhD dengan sempurna.
Mengukur Semua dengan Fa
Saya menemukan pekerjaan di sebuah universitas, saya bertemu dengan beragam orang dan berbagai hal yang sering membuat saya marah. Saya mencari ke dalam dan menilai segala sesuatu dengan Fa.
Saya harus menekan kebencian karena diperlakukan tidak adil dan menahan keluhan dan kemarahan berkali-kali. Itu tidak mudah. Saya mungkin tampak tenang di luar, tetapi di dalam masih sangat marah.
Namun, saya mengikuti prinsip-prinsip Fa dan terus-menerus mengingatkan diri sendiri bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa.
Saya mematut diri untuk menghadapi segala sesuatu sesuai dengan Fa, dan setiap kali saya melakukan, hal-hal ternyata berbalik menjadi lebih baik. Setiap kali saya melakukannya dengan cara ini, saya menjadi lebih berwawasan luas dan dihargai orang lain.
Saya hanya tutor biasa ketika saya mulai bekerja, tetapi dekan departemen saya terus mempromosikan saya karena kinerja yang baik.
Setiap kali mendapat promosi, saya tidak menganggap diri lebih baik daripada orang lain, tapi menganggapnya sebagai kesempatan lain untuk berkultivasi di lingkungan yang baru diatur oleh Guru.
Dua tutor senior tampaknya membenci saya dan sering mencoba mencari kesalahan saya. Saya memastikan untuk berperilaku sebagai seorang praktisi Dafa, dan secara bertahap, mereka menjadi lebih ramah terhadap saya.
Saya dipromosikan lagi menjadi wakil dekan departemen saya, dan harus bekerja sama dengan bos saya dan orang-orang dari kantor yang berbeda setiap hari.
Saya hanya ingin untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dan mengingatkan diri sendiri bahwa itu adalah kesempatan yang baik untuk melepaskan keterikatan nama, keuntungan pribadi dan iri hati.
Setiap kali saya merasa tidak nyaman dalam hati, saya mencari ke dalam untuk menyingkirkan keterikatan. Dengan cara ini, saya diam-diam bekerja di posisi ini selama empat tahun.
Menjadi Rektor Perguruan Tinggi
Kepemimpinan saya terus-menerus diakui, dan memperoleh promosi menjadi rektor perguruan tinggi cabang di tahun 2014.
Di samping menghadapi semua mahasiswa, dosen, departemen dan pemimpin, saya mengelola semua aspek komunikasi dan koordinasi.
Saya menjadi bingung apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kenyataan bahwa beberapa situasi di perguruan tinggi telah merosot, dan staf memiliki moral rendah dan tidak bekerja keras.
Sering kali ketika saya pulang kerja, saya berkata kepada Guru dalam pikiran: "Saya ingin melepaskan pekerjaan saya dan tidak ingin menjadi pemimpin." Tapi ketika saya menyadari bahwa ini salah, saya meyakinkan diri dengan mengatakan, "Guru, saya tidak akan mengelak dari tanggung jawab - atau saya bukan praktisi Dafa. Dengan Guru dan Fa mendukung saya, saya akan mengerjakan segalanya dengan baik."
Saya sekarang telah menjadi rektor perguruan tinggi selama dua tahun. Saya tidak hanya berhasil mengatur perguruan tinggi dengan baik, tetapi keberhasilan saya juga telah diakui oleh universitas. Tutor dan mahasiswa juga telah mendapat penghargaan atas prestasi mereka.
Saya sepenuhnya menyadari bahwa saya tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik sendirian. Ini adalah Guru yang telah menjaga saya. Selama saya di jalan yang benar dan dengan pikiran pada Fa, Guru akan memberi kebijaksanaan dan membantu melewatinya.
Ketika saya gagal untuk mempertimbangkan segala sesuatu secara menyeluruh, seseorang akan mengingatkan saya atau saya akan mendengar seseorang menyebutkan masalah ini, sehingga saya dapat menghindari membuat kesalahan.
Di atas adalah berbagi pribadi saya. Mohon tunjukkan jika ada sesuatu yang tidak pantas.