Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi yang Teguh akan Memberikan Maaf dan Dengan Tenang Menghadapi Penderitaan

19 Feb. 2016 |   Oleh praktisi Dafa di Provinsi Shandong, Tiongkok


(Minghui.org) Saya adalah yang paling muda di antara tiga saudara perempuan dan seorang saudara laki-laki. Ketika kecil, seluruh keluarga sibuk mengurusi saya karena saya lemah dan selalu sakit.

Nilai sekolah saya selalu berada di antara yang terbaik, guru-guru selalu memuji. Saya percaya bahwa saya bisa. Saya hidup dengan mewah, oleh karena itu rasa cemburu yang saya miliki sangat besar dan saya mempunyai emosi yang buruk. orang tua saya adalah pejabat pemerintahan. Saya merasa bahwa status keluarga saya sangat tinggi dan memandang rendah orang lain.

Saya perlahan menyingkirkan banyak sifat buruk setelah saya berlatih Falun Dafa. Saya mempelajari prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang yang baik, dan menjadi mengerti dan lebih memikirkan orang lain. Setelah melihat perubahan positif dalam diri saya, ibu dan saudara perempuan saya juga mulai berlatih Dafa.

Dafa Melarutkan Kemarahan Saya

Suami saya tumbuh di sebuah keluarga miskin, dan orang tuanya tidak berhubungan baik satu sama lain. Karena keluarga saya tidak menyetujui saya menikah dengannya, suami saya merasa rendah diri.

Setelah penganiayaan Falun Dafa pada Juli 1999, saya pergi ke Beijing dengan penuh damai memprotes demi hak saya untuk berlatih.

Sebaliknya, perusahaan tempat saya bekerja meminta saya mengembalikan buku Dafa dan menandatangani surat pernyataan bahwa saya tidak akan lagi berlatih Falun Dafa. Mereka membuat saya membayar denda, mengurangi gaji saya, dan melecehkan saya di rumah.

Suami saya berada di bawah tekanan mental yang berat. Ia memaki-maki saya, menghancurkan barang-barang dan menghancurkan furnitur kami ketika ia tidak bisa menahannya. Ia juga meminta saya melepaskan kepercayaan saya. Ia yang begitu mencintai saya, tapi tekanan mental membuatnya menjadi alkoholik. Ketika ia mabuk, ia akan memukuli saya. Ia berubah menjadi orang asing, dan saya mulai menelantarkannya dan kami sering bertengkar.

Guru berkata:

“Jadi, tak peduli dalam lingkungan atau keadaan yang bagaimana di saat kalian mengalami konflik, kalian harus menjaga hati yang bajik dan belas kasih untuk menangani segala masalah. Jika anda tidak dapat menyayangi musuh anda, maka anda tidak dapat mencapai kesempurnaan. (Tepuk tangan) Lalu mengapa ketika seorang manusia biasa membuat anda marah, anda tidak dapat memaafkannya?! Malah anda berdebat dan bertengkar dengan dia seperti manusia biasa.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia”)

Melalui belajar Fa, saya mengerti bahwa seorang praktisi Dafa seharusnya berbelas kasih. Saya menjadi bisa melihat jelas bahwa suami saya takut jika saya ditangkap, anak kami akan kehilangan ibunya. Suami saya takut bahwa ia akan kehilangan keluarganya.

Mentalnya menjadi tidak stabil karena takut dan tekanan fisiologis dari pejabat berwenang. Ia adalah korban yang sebenarnya dari penganiayaan.

Saya seorang praktisi dan bisa melewati penderitaan meskipun tekanan berat, tapi suami saya, sebagai orang biasa, tidak melihat harapan dan hanya memegang ketakutan dan kekhawatiran. Ia juga merasakan sakit yang luar biasa dalam hatinya. Setelah saya memikirkan tentang semua hal yang suami saya derita, saya mengerti keputusasaan dan ketakutannya.

Guru berkata:

“Ketika kita menghadapi kerunyaman semacam ini, jangan sampai bersaing dan bertengkar seperti orang lain. Sebab jika dia berbuat begini, anda juga berbuat begini, bukankah dengan demikian anda juga seorang manusia biasa? Anda bukan saja tidak boleh bersaing dan bertengkar seperti dia, bahkan anda pun tidak boleh menaruh dendam di dalam hati, benar-benar tidak boleh dendam kepadanya. Begitu anda dendam padanya, bukankah anda sudah menjadi marah? Dengan demikian anda tidak berhasil mewujudkan Ren. Kami mengajarkan Zhen, Shan, Ren, maka Shan anda makin tidak ada lagi..” (Ceramah Empat, Zhuan Falun)

Dafa membantu saya menghilangkan kemarahan terhadap suami saya, dan saya tidak lagi merasakan stres terkait hal ini.

Menghadapi Penderitaan Secara Tenang

Suami saya menjalani sebuah bisnis taksi kecil dan mempekerjakan seorang pengemudi untuk membantu. Pengemudi ini kemudian menabrak seorang lelaki tua, yang dirawat di rumah sakit selama sebulan, jadi kami harus membayar semua biayanya.

Setelah kecelakaan ini, suami saya ingin mengganti pengemudi, tapi saya ingin memberikan pemuda ini kesempatan kedua. Tidak mudah bagi pengemudi ini untuk hidup mendukung keluarganya, jadi saya mendorong suami saya untuk tetap mempekerjakannya.

Beberapa hari kemudian, suami saya mendapatkan sebuah telepon pada larut malam, berkata bahwa sang pengemudi dan dua penumpang jatuh ke dalam parit. Saya bergegas ke rumah sakit dan menemukan bahwa tidak seorang pun mendapat luka serius.

Ini adalah waktu yang sulit, karena saya harus menjaga anak, pergi bekerja, dan menenangkan suami.

Saya tidak menghukum pengemudinya, tapi saya berkata kepadanya untuk tidak khawatir. Saya berbicara kepadanya tentang Dafa dan memintanya mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi terkait. Kedua penumpang tidak meminta hal-hal yang tidak masuk akal dan bahkan berteman dengan suami saya.

Saya mengalami banyak penderitaan selama pernikahan saya lebih dari 10 tahun. Akan lebih sulit lagi jika saya tidak berlatih Falun Dafa. Saya mungkin akan menceraikan suami saya.

Jika saya tidak teguh sebagai praktisi, saya tidak mungkin begitu memaafkan dan dengan tentang menghadapi penderitaan.

Chinese version click here
English version click here