(Minghui.org)
Menurut data yang terkumpul oleh Minghui.org, sebanyak 607 orang di
Provinsi Jilin ditahan oleh polisi dan 121 orang mendapat gangguan
dari pihak berwenang pada tahun 2015, karena menolak melepaskan
keyakinan mereka pada Falun Gong.
Selain itu, sebanyak 23 orang ditangkap sebelum tahun 2015 dihukum
penjara dengan masa antara satu sampai tujuh tahun, dan lima orang
meninggal dunia akibat penganiayaan.
Sejak rezim komunis Tiongkok melancarkan kampanyenya untuk
melenyapkan ajaran spiritual ini pada tahun 1999, jutaan praktisi
di Tiongkok telah menghadapi penangkapan sewenang-wenang,
pemenjaraan dan bahkan siksaan. Hingga kini, lebih dari 3.900
praktisi yang telah dikonfirmasi meninggal dunia akibat
penganiayaan yang masih berlangsung hingga hari ini.
Gambar 1. Jenis penganiayaan
terhadap praktisi Falun Gong di Provinsi Jilin pada tahun
2015
Di antara 607 penangkapan, 205
orang (34%) terkait dengan pembalasan atas pengajuan tuntutan hukum
oleh praktisi terhadap Jiang Zemin, mantan pemimpin Partai Komunis
Tiongkok yang melancarkan kampanye penganiayaan.
Lima puluh tujuh kasus gangguan (47%) dilakukan oleh polisi karena
pengajuan tuntutan hukum oleh praktisi.
Praktisi Menjadi Sasaran di Seluruh Wilayah
Provinsi
Di antara sembilan wilayah di Provinsi Jilin, kasus penganiayaan
paling banyak terjadi di Kota Changchun (43%) dan Jilin (23%).
Changchun adalah tempat di mana sang pencipta Falun Gong memulai
mengajarkan latihan ini kepada masyarakat umum.
Gambar 2. Kasus gangguan,
penangkapan, hukuman penjara dan kematian di sembilan wilayah di
Provinsi Jilin pada tahun 2015
Lima Orang Meninggal
Dunia Akibat Penganiayaan
Ni Yanping, wanita, 52 tahun, ditangkap berulang kali, dipenjarakan
dan dikirim ke kamp kerja paksa serta pusat cuci otak. Di Pusat
Cuci Otak Loangtanshanzhuang di Kota Jilin pada tahun 2015, ia
dipukuli sangat parah hingga tidak bisa bergerak atau mengurus
dirinya sendiri. Ia akhirnya sembuh setelah kembali ke rumah dan
meneruskan latihan Falun Gong. Ia sekali lagi ditangkap dan
dipenjara, akhirnya meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan
oleh penyiksaan.
Sun Qiufeng, wanita, 71 tahun, ditangkap pada tahun 2003 dan
ditahan di kamp kerja paksa di Changchun selama setahun. Ia
kehilangan banyak gigi akibat pemukulan bertubi-tubi di sana. Ia
tidak pulih akibat dari penyiksaan dan meninggal dunia pada 9
November 2015.
Wang Zhansheng, pria, 70-an. Istrinya ditangkap sebanyak empat kali
dan dipenjarakan. Rumah pasangan itu diobrak-abrik oleh polisi
setiap kali penangkapan. Akhirnya, istrinya meninggalkan rumah
untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Polisi berulang kali
pergi ke rumah Wang, meminta informasi tentang keberadaan istrinya.
Di bawah tekanan dan ketakutan yang terus-menerus, Wang jatuh sakit
dan meninggal dunia pada April 2015.
Sun Xiuhua, wanita, meninggal dunia setelah polisi pergi ke
rumahnya pada September 2015 dan mengancam akan menangkapnya
setelah Festival Pertengahan Musim Gugur.
Jin Cangzhu, pria, 72 tahun dan istrinya ditangkap pada tahun 2012.
Jin bisa kembali ke rumah, namun istrinya ditahan di pusat cuci
otak. Istrinya menderita stroke setelah dibebaskan. Kesehatan Jin
menurun seiring dengan waktu akibat tekanan dan meninggal dunia
pada 1 Maret 2015.
23 Orang Dihukum Penjara
Di bawah ini adalah daftar praktisi di Provinsi Jilin yang divonis
penjara pada tahun 2015:
Li Dequan (李德全): 7 tahun
Jin Guoqin (金国琴): 6 tahun
Jin Guolan (金国兰): 5 tahun
Tian Yifu (田宜富): 5 tahun
Zhang Guixia (张桂霞): 5 tahun
Wang Shuyan (王淑艳): 4,5 tahun
Niu Yafen (牛亚芬): 4 tahun
Zhe Pingping (车平平): 4 tahun
Li Dexiang (李德祥): 4 tahun
Huang Xiuhuan (黄秀环): 3,5 tahun
Xiao Weiwei (肖微微): 3 tahun
Yang Yongmei (杨永梅): 2 tahun
Liu Xiangge (刘香阁): 1,5 tahun
Li Huzhe (李虎哲): 1,5 tahun
Tian Yifeng (田宜凤): 3 tahun dengan 5 tahun percobaan
Sun Defu (孙德福): 3 tahun dengan 4 tahun percobaan
Liu Qinghua (刘庆华): 3 tahun dengan 3 tahun percobaan
Zhang Yan'gang (张艳刚): 2 tahun dengan 2 tahun percobaan
Chen Xiulan (陈秀兰): 1 tahun dengan 1 tahun percobaan
Han Yongqiang (韩永强): hukuman percobaan
Jin Yanhua (金艳华): hukuman percobaan
Liu Ying (刘英): hukuman percobaan
Wang Jinrong (王金荣): tidak diketahui
Gambar 3. Masa hukuman penjara
terhadap praktisi
Menjadi Lumpuh Setelah
Dipukuli Polisi
Pada 27 November 2015, polisi pergi ke rumah praktisi He Qinghong,
di mana petugas berulang kali memukuli kepalanya, dari satu ruangan
ke ruangan lain, bahkan setelah membawanya ke dalam mobil
polisi.
Seorang anggota keluarga yang mengunjungi dia di pusat tahanan dua
hari kemudian melihat dia berjalan canggung. He didiagnosa
menderita pembekuan darah di otak. Ia tidak dapat berjalan dan
setengah badannya lumpuh. Ketika keluar dari rumah sakit pada 24
Desember, ia masih menderita lumpuh separuh dan tidak dapat
menggerakkan satu tangan dan satu kakinya. Ia juga kehilangan
setengah bagian dari kapasitas mentalnya.
Keluarga Menderita Akibat Rasa Takut, Tekanan
Polisi
Anggota keluarga praktisi juga menderita kesengsaraan yang besar
karena anggota mereka diperlakukan sewenang-wenang di tahanan
polisi.
Ketika praktisi Zhang Fengxia (wanita) ditangkap pada 25 September
2015, ibunya tidak sanggup menahan tekanan dan meninggal dunia pada
malam itu juga.
Setelah praktisi Wang Xiaoxin (pria) ditangkap pada 28 November,
kondisi jantung orangtuanya memburuk, mental istrinya mengalami
gangguan dan tidak kembali ke rumah.
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok,
mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan
penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun
Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah
disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil
organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah
memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk
lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610”
pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas
kepolisian dan sistem judisial dalam melaksanakan perintah Jiang
terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara
finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam
kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak
tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator
itu.
Chinese version click here
English
version click here