(Minghui.org)
Setelah pindah ke rumah baru, kaki saya terluka dan kehilangan
kontak dengan rekan-rekan praktisi selama dua tahun. Saya merasa
kesepian dan mengalami kesulitan, tetapi masih ingin melanjutkan
jalur kultivasi saya. Akan tetapi, saya menyadari telah ketinggalan
dalam berkultivasi.
Shifu memberikan isyarat dalam
ajarannya tentang menjadi rajin seperti awal mula berkultivasi.
Maka dari itu, saya meningkatkan waktu belajar Fa, mencetak materi
klarifikasi fakta Falun Gong dan membagikannya.
Saya bertemu seorang praktisi pada akhir Maret 2015 dan ikut
kelompok belajar Fa. Kami belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus,
membuat saya meningkat dengan cepat dalam berkultivasi. Cedera kaki
saya sembuh sepenuhnya dan dapat duduk bersila ganda. Saya belajar
untuk mencari ke dalam ketika menghadapi masalah dan memperoleh
pikiran lurus ketika menghadapi gangguan.
Berhenti Membuat Komentar Sembrono dan Lebih Banyak
Mendengar
Setelah mengeluh tentang keracunan makanan, saya belajar bagaimana
mencari ke dalam. Pada suatu pertemuan belajar Fa, saya mengatakan
bahwa pangsit goreng yang saya beli pada hari sebelumnya
menyebabkan keracunan makanan.
“Masalahnya bukan pada pangsitnya,” kata seorang praktisi. “Apa
mentalitas kamu ketika membelinya? Kamu masih tidak tahu bagaimana
berkultivasi!”
Tertekan oleh kata-katanya, saya mengingat kembali bagaimana
perasaan saya saat membeli pangsit itu. Pada waktu itu, sudah lama
saya tidak makan pangsit dan menginginkannya. Gejala keracunan
makanan bukan disebabkan oleh makanan yang buruk, tetapi
keterikatan saya padanya.
Dari kejadian keracunan makanan ini, saya menyadari bahwa saya
tidak tahu bagaimana mencari ke dalam. Saat terjadi kesulitan, saya
mencari alasan di luar, bukannya mencari ke dalam untuk
mengkultivasi diri sendiri. Sejak itu, saya mulai mencari ke dalam
setiap hari.
Kemudian, putri saya pulang ke rumah setelah lulus kuliah. Ia
berubah menjadi wanita yang kasar. Saya mengeluh kepada praktisi
lain di kelompok belajar Fa. Segera, saya menyadari bahwa keluhan
saya adalah salah dan saya harus mencari ke dalam.
Ketika melihat seorang praktisi mengenakan sandal tebal, saya
memberitahu dia jangan mengenakan sandal jenis ini karena sandal
jenis ini menyebabkan kaki saya terluka. Akan tetapi, saya segera
berhenti berbicara. Saya salah lagi. Saya terluka karena
keterikatan saya pada waktu itu.
Melalui tiga kejadian ini, saya berubah. Saya tidak lagi asal
berkomentar. Sebaliknya, saya lebih sedikit berbicara dan lebih
banyak mendengarkan praktisi lain. Saya menjadi makin matang dan
belajar untuk bekerja sama lebih baik dengan orang lain.
Mengajukan Tuntutan Hukum Terhadap Jiang
Zemin
Pada akhir Mei 2015, praktisi mulai menuntut Jiang Zemin, mantan
diktator Tiongkok, karena memulai penganiayaan terhadap Falun Gong.
Saya tidak menaruh perhatian sampai putri saya mengingatkan saya.
Ia mengutip Fa Shifu,
“Orang berkebijakan tinggi mendengar Tao, dengan rajin akan
menjalaninya” (Zhuan Falun)
Ia mengatakan bahwa kami berdua harus lebih bijaksana. Saya hampir
menangis karena Guru menyadarkan saya melalui kata-katanya. Saya
menghabiskan dua hari untuk menulis surat tuntutan hukum dan
mengeposkannya pada 5 Juni 2015. Saya menerima tanda terima dari
Kejaksaan Agung dua hari kemudian.
Kesempatan Bertobat
Suami menelepon saya pada 13 Agustus 2015 dan berkata, ”Kantor 610
akan datang pada hari ini. Bersiaplah.”
“Jangan khawatir,” kata saya. “Itu pasti karena tuntutan terhadap
Jiang Zemin. Berarti mereka tidak hanya menerima surat tuntutan
tetapi juga membacanya. Hal yang bagus.”
Segera, seorang pria dan tiga wanita mendatangi rumah saya. Saya
menyambut mereka dengan senyuman. Mereka kelihatan malu dan tidak
berani mengatakan mereka berasal dari mana. Mereka memulai
percakapan dan kemudian berpindah ke topik tuntutan hukum.
Saya membenarkan telah mengirim surat tuntutan terhadap Jiang
Zemin. Saya mengatakan tidak memasukkan semua penganiayaan yang
saya derita, dan saya akan mengajukan tuntutan lagi. Mereka
mengatakan bahwa itu adalah ilegal menuntut Jiang Zemin.
“Menuntut Jiang Zemin adalah hak setiap warga,” kata saya. “Semua
informasi yang saya tulis di surat tuntutan adalah kebenaran.
Penganiayaan yang saya alami bukan hanya cerita. Adalah ilegal jika
kalian menghalangi saya menuntutnya. Saya boleh menuntut Jiang
Zemin dan juga bisa menuntut kalian karena melanggar hukum.”
Sang pria bertanya kenapa saya menuntut Jiang Zemin dan saya
mengemukakan empat poin kepadanya.
“Pertama, Mahkamah Agung mengeluarkan peraturan pada Mei 2015 yang
akan menerima semua tuntutan hukum.”
“Kedua, selama 16 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong, banyak
orang meninggal dunia dan banyak keluarga tercerai berai.”
“Ketiga, saya menginginkan keadilan bagi rekan-rekan praktisi dan
Shifu saya.”
“Keempat, saya dianiaya karena menjadi orang baik, jadi saya
meminta kompensasi atas penderitaan saya.”
Salah seorang wanita bertanya kenapa saya harus secara khusus
menuntut Jiang Zemin.
“Ia adalah tokoh utama yang bertanggung jawab atas penganiayaan,”
kata saya. “Jadi tentu saja saya harus menuntutnya. Saya tidak
menuntut mereka yang menjalankan atas perintahnya. Orang-orang ini
mempunyai kesempatan untuk bertobat. Jika mereka tidak bertobat,
bahkan jika saya tidak menuntut mereka, mereka akan menerima
pembalasan karma dari langit.”
Mereka terdiam. Pria itu mencatat dan berkata ia hanya mencatat
alamat saya.
Saat mereka akan pergi, saya berkata, ”Bahkan sekarang, Jiang Zemin
tidak dapat melindungi diri sendiri. Kalian masih muda. Jangan
mengorbankan diri kalian untuknya. Pikirkan masa depan
kalian.”
Chinese version click here
English
version click here