Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berlatih Falun Gong Membuat Saya Menjadi Orang yang Lebih Penuh Perhatian

20 April 2016 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok


(Minghui.org) Saya baru-baru ini meminta anak laki-laki saya untuk mengizinkan ayah dan ibu tirinya untuk menggelar acara pernikahan untuknya. Ibu tirinya tidak mempunyai anak kandung, dan semua orang mengetahui bahwa saya adalah ibu kandungnya. Anak laki-laki saya berkata bahwa ini adalah tindakan yang hebat! Saya mengingatkan dia bahwa saya berlatih Falun Gong dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih perhatian kepada orang lain.

Saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998 dan melihat perubahan setelah saya memulainya. Saya tahu bahwa saya telah menemukan sebuah jalan kultivasi hebat! Ketika mantan suami saya memperlakukan saya dengan tidak baik, saya tidak lagi merasa tersakiti dan saya masih merasa bahagia karena saya menggunakan prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk mengatur diri saya. Saya mempelajari dalam Zhuan Falun bahwa wanita seharusnya lebih lembut kepada suami mereka, dan ketika sesuatu terjadi, kita perlu mencari ke dalam untuk menemukan kekurangan kita.

Mantan suami saya mempunyai emosi yang buruk dan ingin mengendalikan segalanya, termasuk program TV yang harus ditonton. Setiap kali ia merasa kesal, ia akan memukul saya. Kemudian ia melupakan kejadian itu.

Saya menghindari pertengkaran dengannya dan membiarkannya. Tapi saya jadi merasa tidak senang untuk waktu yang lama. Saya berpikir bahwa tidak ada alasan baginya untuk menindas saya seperti itu. Setelah saya mulai berlatih Falun Gong, ia menceraikan saya. Ia bahkan mengancam akan membunuh saya jika saya menolak menyetujui perceraian. Ia berkata bahwa, karena saya pernah mengatakan ingin berpisah darinya, ia sakit hati dan tidak bisa hidup bersama saya lagi.

Dalam perjanjian perceraian, ia menuliskan bahwa anak laki-laki kami akan diasuh olehnya, anak perempuan kami akan tinggal bersama saya, dan ia akan mengambil rumah karena perusahaannya yang memberikannya kepadanya. Ia juga menginginkan separuh dari harta kami.

Saya setuju dengan syarat itu dan menandatangani dokumen. Teman sekerja, saudara dan teman-teman semua berpikir bahwa saya telah dimanfaatkan.

Saya mempunyai pikiran yang sederhana pada waktu itu: “Saya seorang praktisi Falun Gong dan seharusnya lebih perhatian kepada orang lain apa pun situasinya. Selama ia mempunyai hidup yang baik, saya akan mengikuti keadaan secara wajar.” Falun Gong membantu saya menjadi seseorang yang penuh perhatian dan baik.

Meminta Maaf kepada Ibu Tiri Anak Laki-laki Saya karena Kelakuannya

Anak laki-laki saya sudah remaja dan kadang keras kepala. Ia sering ribut dengan ibu tirinya dan suatu kali menyombongkan diri tentang hal itu.

Saya menjelaskan kepada anak saya bahwa apa yang ia lakukan salah dan berkata kepadanya bahwa ia perlu meminta maaf kepada ibu tirinya. Ia berpikir bahwa ini adalah kesalahan ibu tirinya dan bahwa ia tidak seharusnya membiarkannya mengambil keuntungan dari dirinya.

Malam itu anak saya datang ke rumah saya untuk menginap. Saya membantu melihat permasalahannya dan menjelaskan bagaimana hidup sangat berat bagi ibu tirinya. Keesokan harinya ia setuju pulang kembali ke rumahnya.

Saya kemudian menelepon ibu tirinya dan meminta maaf atas kelakukannya. Saya berkata kepada ibu tirinya bahwa itu adalah kesalahan saya tidak mendidiknya dengan baik. Ia tersentuh atas kepedulian saya dan sering berkata kepada orang lain bahwa saya adalah orang yang baik.

Mantan Suami Saya Melihat Perubahan Positif Dalam Diri Saya

Saya meminta mantan suami untuk membiarkan anak laki-laki kami tinggal dengan saya, dan ia setuju. Ia ingin anak saya mendapatkan lingkungan yang lebih sehat untuk tumbuh dewasa. Mantan suami saya memberikan 300 yuan sebulan untuk anak kami dan menawarkan membayar jika ada kejadian tidak terduga. 300 yuan tidak cukup untuk menghidupi anak kami, tapi saya tidak berdebat dengannya. Saya tahu saya harus melepas ketika berhadapan dengan kepentingan pribadi.

Kadang saya merasakan hati saya tidak seimbang, khususnya ketika anak saya melawan. Untuk beberapa saat, saya hanya membeli makanan untuk anak saya dan berharap ayahnya akan membayarkan pengeluaran tambahan itu.

Mantan suami saya kemudian mendapatkan pekerjaan di perusahaan baru dan mendapatkan kenaikan upah. Saya merasa malu dan terganggu dengan hal ini. Saya tahu ini adalah iri hati dan keterikatan untuk mengejar kepentingan pribadi dalam pekerjaan, dan waktu itu saya berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk melepaskan pikiran ini.

Tetapi, saya mendapati hal ini sangat berat, jadi saya belajar Fa lebih banyak lagi. Dengan kekuatan Fa, saya menghilangkan keterikatan akan iri hati dan tidak lagi merasa buruk ketika saya memikirkan tentang pendapatan mantan suami saya.

Anak saya berkata kepada saya bahwa ayahnya berpikir untuk memberikan saya uang tambahan untuk Tahun Baru Imlek. Saya berkakta kepadanya bahwa saya tidak ingin ayahnya untuk menghamburkan uang. Kemudian saya menelepon mantan suami saya dan berkata kepadanya bahwa ia tidak perlu memberikan saya uang untuk sekolah anak kami. Saya menjelaskan bahwa ini akan membangun kebiasaan baik bagi anak kami agar tidak menghabiskan uang dengan sembarangan. Suami saya berkomentar bahwa saya telah banyak berubah!

Menggunakan Prinsip Fa untuk Mendidik Anak Saya

Anak saya mempunyai sikap pamer yang sangat kuat tapi tidak begitu baik dalam belajar. Ia sering gagal dalam ujian dan sering bolos sekolah. Ia melampiaskan kemarahannya kepada saya jika gurunya menghukumnya atau jika sesuatu hal yang buruk terjadi.

Kadang saya bereaksi dan emosi. Anak saya akan menjadi sangat marah hingga ia memukul meja. Setiap kali terjadi, saya akan meminta maaf setelahnya dengan senyuman. Saya berkata kepadanya bahwa saya salah, dan tidak mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Membantu Anak Saya Meningkat di Sekolah

Pada waktunya anak saya mulai berbicara tentang hal yang terjadi di sekolah. Ia mendiskusikan tugas dan mengizinkan saya membantu mengerjakan PR. Saya sering berkata kepadanya tentang tradisi Tiongkok dan legenda yang mengajarkan untuk menjadi orang baik. Saya juga membacakan kutipan dari buku-buku Falun Gong yang berhubungan dengan masalahnya.

Anak saya bergabung dengan tim lari di sekolah. Ketika ia di kelas 12, teman sekelasnya tidak ingin bergabung karena mereka tidak menyukai pelatihnya. Anak saya adalah kapten tim selanjutnya, dan ia menaruh usaha yang sangat banyak untuk meyakinkan teman sekelasnya untuk mencobanya.

Dalam satu pertandingan, timnya mendapat peringkat 3. Tetapi teman satu timnya yang naik ke podium untuk menerima penghargaan. Anak saya sedih dan berkata kepada saya ketika ia pulang ke rumah. Ia berkata bahwa ia telah membuang waktunya mendorong semua orang untuk ikut.

Saya berkata, “Kamu bicaralah kepada teman-teman demi kebaikan tim. Sekarang kalian telah memenangkan piala! Kalian telah meraih tujuan kalian. Tidak peduli siapa yang menerima piala, piala itu untuk seluruh tim.” Anak saya berkata bahwa semua tim lain membiarkan kapten mereka naik untuk menerima piala. Ia merasa ia telah kehilangan muka.

Saya membacakan sebuah paragraf dari Zhuan Falun tentang jenderal bernama Han Xin yang dipermalukan oleh seorang penjahat dengan memintanya merangkak di bawah selangkangannya. Anak saya tersenyum dan berkata, “Apa yang saya hadapi tidak sebanding dengan itu.”

Guru berkata,

“Asalkan pengikut Dafa sendiri berbuat dengan lurus, maka anda akan mengubah lingkungan di sekeliling, anda dapat mengubah manusia.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Francisco)

Saya selalu berkata kepada anak saya untuk menjadi lebih baik dan penuh perhatian dengan orang lain. Dan setelah melihat sikap saya, ia menjadi berubah banyak.

Ia mendukung saya berkultivasi dan percaya kepada Falun Gong. Ia tidak pernah mengganggu saya, dan ketika saya memancarkan pikiran lurus, ia akan menutup pintu dengan pelan dan menonton TV. Ia juga menyapa teman praktisi ketika mereka mengunjungi saya. Ia bahkan membakar dupa di depan foto Guru selama tiga hari sebelum ia mengambil ujian masuk universitas. Ia melihat Guru tersenyum kepadanya dan ia bisa menjawab soal dengan baik. Ia mendapat nilai 90 poin lebih tinggi dari sebelumnya dalam mata pelajaran matematika, dan ia dipilih untuk masuk ke universitas yang bagus.

Saya mengingatkan ia bahwa ia harus menghargai ibu tirinya dan berkomunikasi dengannya lebih sering lagi. Saya juga berkata padanya bahwa ketika ia menjadi tua, ia haurs mengikuti tradisi dan menjaganya. Anak saya mengakui bahwa ia berhubungan baik dengan ibu tirinya sekarang,

Chinese version click here

English version click here