(Minghui.org)
Sekelompok teman sedang membaca buku Falun Gong di sebuah rumah
pribadi di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, ketika polisi
mendobrak masuk dan menangkap mereka.
Zhang Yawen
Salah seorang praktisi Falun
Gong, Zhang Yawen dari Kabupaten Fuyu, Provinsi Jilin, menemukan
penangkapannya secara resmi disetujui pada 25 Maret 2016, yang
berarti bahwa ia kini menghadapi dakwaan karena menolak untuk
melepaskan keyakinannya.
Ditangkap Saat Liburan Tahun Baru Imlek
Pada hari kesepuluh dari Tahun Baru Imlek 2016, Zhang melakukan
perjalanan sekitar 60 mil untuk mengunjungi temannya Sun Fengxia,
juga seorang praktisi, di Kota Harbin. Keduanya telah merencanakan
untuk menghabiskan liburan dengan praktisi lain di wilayah itu
untuk membaca buku Falun Gong bersama-sama.
Petugas Zheng Xiaodong dan Yu Yongjiang dari Polres Jianzu di
Harbin muncul di rumah Sun. Zheng menghubungi Departemen Kepolisian
Distrik Xiangfang dan melaporkan bahwa beberapa praktisi Falun Gong
berada di rumah Sun.
Satu jam kemudian, petugas Divisi Keamanan Nasional dari Departemen
Kepolisian Distrik Xiangfang tiba dengan empat mobil. Mereka
menggeledah apartemen Sun dan membawa Zhang, Sun, dan praktisi
lainnya ke Pusat Penahanan No 2 Harbin.
Rumah Digeledah, Putri Diinterogasi
Pada pukul 22:00 malam itu, Deng Xuesong, direktur departemen
kepolisian, secara pribadi menggeledah apartemen Zhang. Putri Zhang
berada di rumah sendirian ketika ia datang menuju ke pintu. Deng
dan krunya mencoba untuk mendobrak masuk. Ketika itu gagal, mereka
memerintahkan tetangga Zhang mengetuk pintu. Putri Zhang tertipu
dan membuka pintu. Polisi memaksa masuk dan menggeledah tempat
itu.
Mereka memerintahkan putri Zhang untuk kembali ke apartemennya
sendiri, menemaninya, dan menggeledah apartemennya, juga. Mereka
menyita dua komputer pribadi, tablet, kamera, dan empat ponsel. Dua
ponsel itu kemudian dikembalikan.
Itu bukan akhir dari cobaan. Deng menahan anak perempuan dan
menantu Zhang untuk interogasi. Ketika putri Zhang tidak menjawab
pertanyaan dengan cepat, Deng menendang dan mengancamnya dengan
penangkapan.
Satu Tahun Kerja Paksa
Zhang mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1992, dan memperoleh
manfaat dari Falun Gong baik secara fisik dan mental. Sebagai
seorang manajer bank lokal bagian penjualan yang sangat
berkemampuan di Kabupaten Fuyu, dia adalah seorang calon direktur
Bank. Dia memiliki kehidupan keluarga yang bahagia.
Setelah bulan Juli 1999, ketika Jiang Zemin memulai penganiayaan
terhadap Falun Gong, dia pergi ke Beijing untuk memprotes. Setelah
kembali, bank memaksanya untuk mengambil pensiun dini, meskipun dia
belum berusia 50 tahun.
Pada tahun 2008, ketika ia membagikan materi yang mengekspos
penganiayaan di supermarket, dia ditangkap. Petugas menangkap dan
mengatakan bahwa jika dia memberinya 10.000 yuan, ia akan
melepaskannya. Zhang tidak memiliki uang sejumlah itu, sehingga ia
dikirim ke kamp kerja paksa selama satu tahun.
Selama penahanan, ibunya, yang berusia delapan puluhan,
ditinggalkan sendirian di rumah. Putrinya harus mengundurkan diri
dari pekerjaannya untuk merawat neneknya.
Orang yang bertanggung jawab atas
penganiayaan:
Yuan Zhaoxiang, Kepala Divisi Keamanan Nasional dari Departemen
Kepolisian Distrik Xiangfang: +86-13604885769
Wang Dianbin, polisi: +86-15104690118
Zheng Xiaodong, direktur asosiasi dari Polres Jiangzu di Ha'rbin:
+86-13351861515.
(Untuk nama lebih lanjut, silakan merujuk ke versi Mandarin)
Chinese version click here
English
version click here