(Minghui.org) Di Gaobeidian, sebuah kota tingkat
kabupaten di Tiongkok selatan- pusat Provinsi Hebei, 1149 orang
bergabung melaporkan Jiang Zemin, mantan kepala Partai Komunis
Tiongkok (PKT), karena menganiaya praktisi Falun Gong. Beberapa
orang lokal kemudian melaporkan bahwa kehidupan mereka membaik
setelah mereka menandatangani laporan.
Pasangan suami istri berusia 30-an, Xiao Xue dan Xiao Hao, telah
berjuang dalam usaha selama 10 tahun. Mereka berusaha untuk mencari
nafkah dengan usaha yang berbeda, tetapi bisnis mereka tidak pernah
kembali modal. Mereka membubuhkan nama mereka untuk ikut
menandatangani petisi melaporkan Jiang Zemin, dan usaha mereka
menjadi lebih maju. Mereka sekarang mendapatkan penghasilan yang
baik dan mengatakan kepada praktisi bahwa mereka merasa mendapat
berkah karena perbuatan baik mereka.
Niu Niu adalah anak nakal di kelas. Dia tidak peduli tentang
pekerjaan rumah dan nilai-nilainya selalu di bawah di kelasnya.
Guru dan orang tuanya tidak tahu bagaimana caranya agar bisa
membantunya. Suatu hari Niu Niu menyaksikan neneknya menandatangani
petisi melaporkan Jiang Zemin dan mengatakan ia juga ingin ikut
menandatangani. Senang atas inisiatifnya, orang dewasa
membiarkannya ikut menandatangani petisi.
Niu Niu mengalami perubahan besar setelah itu dan mendapat nilai
bagus pada ujian terakhirnya. Dia naik peringkat di kelasnya.
Gurunya memanggil kedua orang tuanya untuk memberitahu mereka
tentang kemajuan besar Niu Niu dan mengatakan ia sekarang dapat
konsentrasi lebih baik selama di kelas.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah kultivasi
aliran Buddha yang diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi
pada 1992. Praktisi Falun Gong melakukan lima perangkat latihan
setiap hari dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar di kehidupan
mereka sehari-hari. Banyak orang mendapat manfaat kesehatan yang
luar biasa setelah berlatih Falun Gong, dan latihan ini di Tiongkok
dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Pada tahun 1999, sekitar
100 juta orang di Tiongkok berlatih Falun Gong setiap hari, dan
standar moral nasional meningkat.
Pada tahun yang sama, Jiang Zemin memulai penganiayaan brutal
terhadap Falun Gong. Propaganda memfitnah latihan ini disiarkan
melalui media yang dikendalikan negara, dan polisi di seluruh
negeri menghasut untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap
praktisi.
Untuk membenarkan penindasan, sebuah pentas "bakar diri di Lapangan
Tiananmen" dibuat pada tahun 2001 untuk memfitnah Falun Gong dan
selanjutnya menghasut agar kebencian meluas terhadap praktisi.
Kebijakan penganiayaan membuat banyak orang, khususnya pegawai
pemerintah di bidang hukum, menjadi kaki tangan untuk melakukan
kejahatan terhadap kemanusiaan. Hal ini juga menghancurkan reputasi
Tiongkok sebagai masyarakat yang taat hukum.
Pejabat pemerintah terlibat dalam praktik bahkan lebih keji dan
jahat, termasuk ikut serta dalam pengambilan organ dari praktisi
Falun Gong. Standar moral menjadi merosot. Dalam berbagai kondisi,
semua orang Tiongkok sebenarnya menjadi korban penganiayaan.
Kebaikan akan mendapat balasan baik dan kejahatan akan mendapat
ganjaran. Banyak orang mengatakan kepada praktisi bahwa mereka
diberkati setelah mereka memberi dukungan kepada Falun Gong.
Sementara itu, pejabat yang terlibat dalam penganiayaan telah
ditangkap dan kekayaan mereka telah disita sebagai bagian dari
kampanye anti-korupsi.
Menurut statistik dari situs Minghui, lebih dari 200.000 praktisi
Falun Gong dan anggota keluarga mereka telah mengajukan tuntutan
hukum terhadap Jiang Zemin sejak Mei 2015.
Chinese version click here
English
version click here