(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi Falun
Gong yang berusia 79 tahun. Setelah penganiayaan dimulai pada tahun
1999, saya secara proaktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
klarifikasi fakta Falun Gong. Saya belajar Fa, melakukan latihan
Gong, memancarkan pikiran lurus, membagikan materi informasi Falun
Gong dan meyakinkan orang-orang mundur dari Partai Komunis Tiongkok
(PKT) dan organisasi afiliasinya. Meskipun saya pernah dianiaya,
dengan perlindungan Guru, saya bisa melewati semua kesulitan dan
perlahan-lahan menjadi makin dewasa.
Saya terbiasa membaca Fa namun tidak fokus terhadap apa yang saya
baca. Kadang-kadang saya tidak mengerti secara harfiah makna dari
kata-kata, apalagi memahami lebih mendalam. Saya akhirnya mengerti
bahwa ini adalah alasan saya sering kali dianiaya dan diganggu.
Saya mulai menaruh lebih banyak perhatian pada pemahaman Fa.
Saya terus mengingat bagian dari Ceramah Enam Zhuan Falun:
“Kesadaran Utama Harus Kuat.” Tetapi saya diganggu dan mengalami
masalah tidur. Makhluk-makhluk di dimensi lain berusaha untuk
menghalangi saya melangkah keluar untuk mengklarifikasi fakta Falun
Gong dan penganiayaan.
Bilamana saya diganggu, rekan-rekan praktisi memancarkan pikiran
lurus bagi saya dan belajar Fa bersama saya. Akhirnya, saya
melewati cobaan ini. Tetapi saya tidak benar-benar bisa memahami
apa yang sedang terjadi.
Baru-baru ini saya tiba-tiba memahami makna dari paragraf Fa
Guru,
“Ketika manusia ingin Xiulian Fa ortodoks, maka harus melenyapkan
karma. Melenyapkan karma berarti karma dimusnahkan atau
ditransformasi. Tentu saja karma tidak akan berdiam diri, sehingga
manusia akan mengalami kesusahan, ada hambatan. Namun karma pikiran
dapat langsung mengganggu otak manusia, dengan demikian dalam
pikiran akan mencaci Guru dan mencaci Dafa, timbul sejumlah pikiran
jahat dan umpatan. Akibatnya sebagian praktisi Xiulian tidak
mengerti apa yang terjadi, malah mengira dirinya yang berpikir
demikian. Juga ada yang mengira ini adalah Futi, tetapi ini bukan
Futi, melainkan akibat dari karma pikiran yang terefleksi pada otak
manusia.” (Zhuan Falun)
Membandingkan Pikiran dan Perbuatan Dengan
Fa
Meskipun saya bisa melafalkan ajaran Guru, saya tidak pernah
membandingkan pikiran dan perbuatan saya dengan Fa. Sekarang saya
benar-benar memahami apa yang Guru ajarkan kepada kita. Saya
menyadari bahwa kesadaran utama saya tidak berperan, dan saya
dikendalikan oleh karma pikiran dan benda-benda negatif
lainnya.
Saya memutuskan untuk mengikuti ajaran Guru. Saya sadari bahwa saya
perlu melenyapkan dan menolak benda-benda negatif ini dengan
pikiran lurus yang sangat kuat, serta mengatasinya. Saya sangat
yakin bahwa jika saya teguh, karma akan dilenyapkan.
Saya memutuskan untuk meningkatkan kualitas belajar Fa, untuk
memperdalam pemahaman saya terhadap Fa.
Melenyapkan Kebencian dan Mengkultivasikan Belas
Kasih
Karena saya dianiaya beberapa kali, saya menjadi benci terhadap
polisi. Melalui belajar Fa terus menerus, belas kasih saya timbul
dan berhenti membenci mereka. Guru mengajari kita,
“Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya,
tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai
kegembiraan” (“Taraf Kondisi,” Petunjuk Penting Untuk Gigih
Maju)
Setelah itu, saya perhatikan ketika berbicara pada orang-orang
mengenai Falun Gong, belas kasih saya menyentuh hati mereka, dan
sikap mereka berubah.
Saya bertemu dengan seorang petugas dari departemen kepolisian kota
kami suatu hari dimana ia sangat aktif dalam menganiaya praktisi.
Dia memukuli banyak rekan-rekan praktisi, menghina saya, memasukkan
saya ke kamp kerja paksa, dan menggeledah rumah saya. Saya
sungguh-sungguh tidak menyukainya, tetapi kali ini saya sangat
ramah.
Saya menyentuh pundaknya dan bertanya, “Apakah kamu membaca
surat-surat yang saya kirimkan? Kamu pernah memukuli dan menghina
kami, tetapi kami tidak membenci kamu. Kami memahami bahwa kamu
sedang menjalankan perintah, tetapi kami ingin menyelamatkan
kamu!”
Dia tersenyum pada saya dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata.
Di masa lalu, dia sangat jahat dan menangkap kami. Sejak saya tidak
membencinya lagi, dia bersikap baik kepada saya.
Beberapa hari kemudian, saya bertemu dia lagi saat saya berbicara
kepada orang-orang mengenai penganiayaan. Ketika melihat saya, dia
tersenyum dan menanyai saya apa yang saya lakukan. Saya
memberitahunya bahwa saya sedang berbelanja. Dia tersenyum, berkata
bahwa dia tahu apa yang saya lakukan dan berjalan pergi.
Saya menyadari bahwa kebaikan para pengikut Falun Dafa bisa
menyadarkan lebih banyak orang, termasuk mereka yang pernah
menganiaya kita. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi
lebih berbelas kasih dan membantu lebih banyak orang memahami fakta
Falun Gong.
Chinese version click here
English
version click here