(Minghui.org) Saya menyukai seni bela diri dari
waktu saya masih muda. Saya juga berlatih berbagai jenis qigong.
Namun demikian, saya tidak bisa memahami arti kehidupan. Saya punya
keinginan berkultivasi dan tulus menghormati Buddha.
Secara kebetulan, saya mengunjungi sebuah keluarga yang berlatih
Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) dan melihat foto Guru
Li Hongzhi di dinding. Ketika saya diberitahu Dia adalah Guru Falun
Gong, saya bertanya, "Kapan Anda bisa mengajari saya?" Mereka
berkata, "Ada sebuah tempat latihan di lingkungan tempat tinggal
Anda."
Saya mencari tempat latihan Falun Gong setelah kembali ke rumah.
Saya membeli Zhuan Falun, buku utama Falun Gong, pada 20 Juni 1996
di sebuah kios buku. Saat itulah saya mulai berlatih Falun
Gong.
Kehidupan Sebagai Seorang Mantan Pengganggu
Saya anak bungsu dari enam bersaudara. Ayah saya bekerja di
pengadilan, dan saudara saya adalah seorang polisi. Saya manja.
Akibatnya, saya memiliki temperamen buruk, dan semua orang di
keluarga mengabaikan saya.
Saya berlatih seni bela diri dan gulat dari waktu saya masih muda.
Saya sering bertengkar dengan teman satu kelas di sekolah dasar dan
mengganggu mereka. Guru saya tidak berani menghukum karena latar
belakang keluarga saya. Oleh karena itu, saya adalah seorang
pemimpin di kelas dari sekolah dasar sampai sekolah menengah.
Saya direkrut untuk bertanggung jawab di departemen keamanan di
sebuah pabrik besar milik negara setelah saya lulus dari SMA. Ada
28 pekerja lama di departemen saya. Saya mengatakan kepada mereka
untuk berlatih memukul kantong pasir dan melatih mereka untuk siaga
dalam berkelahi. Ada 36 aturan di pabrik, dan direktur mengatakan
kepada saya bahwa denda yang dikumpulkan dari melanggar aturan akan
menjadi milik departemen saya.
Empat pekerja yang datang terlambat mengekspresikan ketidaksenangan
mereka dengan kebijakan saya dan menantang saya. Mereka mulai
memukul saya. Saya membalas dan memukul mereka semua. Saya merasa
lebih hebat dari mereka semua.
Suatu hari, seorang karyawan baru pergi ke kantin untuk makan siang
sebelum bel berbunyi. Ketika saya mengatakan kepadanya untuk
kembali bekerja, ia menolak untuk mematuhi. Saya marah dan
memukulnya dengan tongkat kayu sampai punggungnya memar dan tongkat
pecah. Seorang saksi mata memarahi saya, "Kamu sangat kejam.
Bagaimana kamu bisa memukul dia seperti itu?" Saya tidak
peduli.
Beralih Menuju Baik Hati
Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya menetapkan persyaratan
ketat untuk diri sendiri. Saya sekarang mengikuti prinsip
Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan saya sehari-hari.
Kesehatan saya juga sangat meningkat. Saya menderita rhinitis
parah, dan hidung saya selalu tersumbat. Saya harus bernapas
melalui mulut dan sering merasa sulit bernapas di malam hari. Saya
juga tidak bisa mencium bau. Suatu hari, cairan kuning menetes dari
hidung ketika saya membaca Zhuan Falun di tempat kerja. Setelah
itu, saya bisa bernapas melalui hidung dan mencium sesuatu.
Arthritis saya, penyakit jantung, dan kolesistitis semua
lenyap.
Saya menyadari bahwa saya biasanya bodoh dan tak peduli.
Kadang-kadang saya menggunakan bahasa kotor di rumah dan di tempat
kerja. Ketika orang lain menunjukkan itu, saya mengakui itu dan
memastikan untuk tidak melakukannya lagi. Pada saat itu, saya
meningkat.
Suatu kali, supervisor tingkat atas datang mengunjungi pabrik.
Sepeda motor tidak diperbolehkan di pabrik, tapi satu karyawan
mengabaikan aturan dan mengendarainya. Ketika saya menyarankan dia
untuk mematuhi aturan, dia mengancam akan merontokkan gigi saya
jika berani lagi bertemu dia di jalan. Saya tidak mengatakan
apa-apa walau dia terus mencaci. Empat atau lima orang di
departemen keamanan datang dan mengelilinginya, siap untuk memukul
dia. Saya melihat dia ketakutan. Saya menghentikan mereka dan
berkata, "Biarkan dia pergi."
Dia kemudian meminta maaf kepada saya. Saya mengatakan kepadanya
bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Gong, dan hal itu tidak
mengganggu saya.
Guru Li mengatakan:
"Apa artinya hati yang maha sabar? Selaku seorang praktisi
Gong yang pertama-tama harus dapat dilakukan adalah dipukul tidak
membalas, dicaci tidak membalas, harus sabar. Bila tidak bagaimana
anda dapat diperhitungkan selaku praktisi Gong? Ada yang berkata:
“Sabar ini sulit diwujudkan, karena tabiat saya tidak baik.” Jika
bertabiat tidak baik, kan dapat diperbaiki, praktisi Gong harus
dapat bersabar."(CERAMAH 9
Zhuan Falun)
Saya juga memiliki kesempatan untuk meminta maaf kepada orang yang
saya pukul sangat parah sehingga punggungnya memar. Dia tersentuh
dan terkejut bahwa saya berbaik hati kepadanya.
Bagaimana Dafa Mengubah Saya dan yang
Lainnya
Saya bertanggung jawab menyiapkan jadwal tugas selama Tahun Baru
Imlek. Satu karyawan salah paham dan mencaci saya di pintu masuk
utama pabrik pada istirahat makan siang. Banyak orang yang lewat
dan menyaksikan hal itu. Saya tenang dan berkata, "Mari kita
bicarakan hal itu." Dia tidak menghiraukan dan terus mencaci saya.
Saya berkata, "Pergilah dari sini jika Anda tidak mau masuk. Kita
bisa bicara setelah selesai bekerja di sore hari." Yang lainnya
menyarankan dia untuk pergi, dan dia pergi. Begitu pekerjaan
selesai pada sore hari, dia datang meminta maaf dengan dua kantong
teh dan mengatakan ia telah salah paham.
Kemudian, orang-orang di pabrik mengetahui bahwa saya berlatih
Falun Dafa. Mereka mengatakan Dafa sangat luar biasa dapat mengubah
saya seperti itu. Seiring pemahaman saya yang meningkat tentang
prinsip-prinsip Dafa, saya menetapkan persyaratan yang lebih tinggi
untuk diri sendiri berkaitan dengan moralitas dan perilaku.
Seorang teman saya adalah kepala divisi keamanan domestik dari
departemen kepolisian pada saat itu. Dia melihat bagaimana
kesehatan dan karakter saya membaik dan menyadari penganiayaan
Falun Dafa oleh pemerintah komunis. Dia mengatakan dengan tulus,
"Saya melihat keajaiban Falun Gong dari kamu. Kamu dahulu
terlihat garang dan suka berkelahi. Sekarang kamu terlihat baik dan
penuh kasih. Kamu juga baik kepada semua orang." Ia kemudian
dipindahkan ke departemen lain dan tidak terlibat dalam
penganiayaan. Dia bahkan mencoba melindungi praktisi secara
diam-diam.
Saya menghargai belas kasih Guru. Saya telah berubah dari
mengganggu orang lain menjadi orang baik. Prinsip Sejati-Baik-Sabar
membantu saya menyingkirkan pikiran dan perilaku buruk.
Chinese version click here
English
version click here