(Minghui.org) Saya seorang pengemudi taxi dari
sebuah kota kecil yang dilewati sungai Songhua di Provinsi
Heilongjiang. Walaupun saya berhenti berlatih Falun Gong (juga
dikenal sebagai Falun Dafa) setelah penindasan di mulai pada 1999,
saya tetap mempercayainya. Saya sering melafalkan, “Falun Dafa baik
dan Sejati-Baik-Sabar baik,” dan selalu membawa amulet Dafa di
dompet saya. Saya sering berbicara kepada orang mengenai kebaikan
Falun Gong.
Pada musim dingin 2005, mobil saya tergelincir masuk ke sungai
Songhua yang membeku. Saya pasti sudah meninggal jika bukan karena
Guru Li, pencipta Falun Gong. Pada kesempatan Hari Falun Dafa
Sedunia yang ke 17 ini, saya ingin berbagi cerita saya dengan anda
dan berterima kasih kepada Guru Li karena telah menyelamatkan jiwa
saya.
Sungai Songhua yang Membeku
Sungai Songhua sangat indah. Sungai sepanjang 1.432 km ini melewati
provinsi Jilin dan Heilongjiang, sungai ini menyediakan air yang
berlimpah bagi pertanian. Juga merupakan rute pelayaran yang
penting. Tetapi di musim dingin sungai yang indah ini juga dapat
membawa kerugian materi maupun jiwa saat membeku.
Sungai Songhua biasanya membeku saat musim dingin, namun air di
beberapa bagian sungai ini dalam dan tetap mengalir deras. Siapa
pun yang jatuh ke dalam sungai berisiko terbawa arus derasnya yang
dingin.
Terhanyut ke Dalam Arus
Pada tahun 2005, pada malam Hari Tahun Baru, saya membawa penumpang
melewati sungai membeku itu. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba
saya melihat kabut menutupi pandangan di depan saya. Dari
pengalaman saya tahu itu adalah tanda dari adanya arus deras dari
bagian sungai yang tidak membeku sepenuhnya. Walaupun saya
menginjak rem, mobil saya tetap tergelincir masuk ke dalam
arus.
Saat saya berusaha membuka pintu mobil, saya merasa ada orang yang
mendorong saya keluar dari belakang. Yang mengejutkan adalah mobil
itu masih mengambang di permukaan air saat saya keluar. Saya
berusaha untuk berenang ke tepian, tetapi arus yang deras menyeret
saya ke aliran besar. Jika saya terhanyut ke bawah permukaan es,
saya pasti tenggelam.
Beruntung, kepala saya tersangkut di retakan es yang terjadi karena
mobil saya, sehingga saya terhindar terbawa arus masuk ke aliran
besar. Tangan saya berhasil meraih permukaan es untuk menopang
tubuh saya. Pakaian saya membeku dan menempel di permukaan es
membuat saya tertahan di sana.
Saya akhirnya dapat memanjat keluar dari air setelah berjuang
hampir satu jam. Saya berbaring kelelahan di atas es. Lalu, ketika
saya berusaha bergerak, saya mendapati pakaian saya, termasuk
tangan dan kaki saya, membeku menempel ke es. Saya berjuang untuk
duduk. Saat saya akhirnya terbebas dari es, tangan saya berdarah
banyak. Saya berhasil berjalan ke pos penjaga di tepi sungai untuk
meminta bantuan. Saat saya sampai di sana, saya kedinginan hingga
tidak bisa berjalan.
Saat akhirnya saya bisa menghubungi kakak tertua saya, ia terkejut
saya bisa selamat. Kami pergi ke sungai itu keesokan harinya. Kami
tidak dapat melihat mobil saya, hanya melihat sebuah bentuk manusia
di tempat saya memanjat keluar dari air. Dua hari kemudian, kami
menyewa orang untuk menarik mobil saya keluar dari sungai dengan
kedalaman 30 meter di tempat mobil itu ditemukan.
Seorang pengemudi berpengalaman mengatakan, “Belum pernah ada orang
yang selamat jatuh di sini. Keluarga anda pasti penganut Buddha.”
Saya memberi tahu dia bahwa ayah dan kakak saya adalah praktisi
Falun Gong. Pengemudi ini mengatakan bahwa Falun Gong itu pasti
telah melindungi saya. Ia benar. Sangat jelas Gurulah yang telah
menyelamatkan saya.
Ketika saya merangkak keluar dari mobil saya dua hari sebelumnya,
dompet saya jatuh dari kantong. Kami menemukan dompet itu masih ada
di dalam mobil. Uangnya telah hanyut terbawa arus, tetapi amulet
Dafa masih ada di dalam dompet.
Chinese version click here
English
version click here