Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Memahami Ilusi Karma Penyakit

6 Mei 2016 |   Oleh Wen Zhiming, seorang Praktisi Dafa dari Provinsi Heilongjiang


(Minghui.org) Saya telah menyaksikan beberapa praktisi dianiaya oleh ilusi karma penyakit. Kejadiannya sangatlah umum. Saya ingin membahas tentang topik ini dari pemahaman dan kesadaran pribadi saya dari Fa.

Jagalah dengan Teguh Setiap Pikiran dan Konsep Pikiran Sebagai Seorang Kultivator

Menurut pemahaman saya, perjalanan kultivator adalah pencerahan pribadi kultivator terhadap berbagai tuntutan Fa di berbagai tingkat.

Manusia mempunyai banyak kemampuan bawaan sejak lahir, tetapi setelah paparan duniawi bertahun-tahun lamanya, terbentuk banyak ide yang menyesatkan dan konsep yang salah, menutupi kemurnian sifat alami dengan berlapis-lapis pikiran yang menjauhi karakteristik alam semesta.

Akibatnya, seorang menjadi tertutup oleh ilusi duniawi dan selaras dengannya, yang menjadi penyebab perbuatan salah dan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan dalam kultivasi seseorang.

Zat-zat yang buruk akan berkurang atau disingkirkan dengan perlahan setelah manusia mulai berkultivasi. Kemampuan bawaan akan muncul kembali atau bisa dimanfaatkan kembali.

Artinya, semakin seorang praktisi mendekati akhir perjalanan kultivasinya, semakin penting untuk memastikan bahwa mereka memahami benar setiap pikiran dan konsep pikiran yang mereka miliki.

Di sini, saya ingin menyampaikan tentang beberapa hal yang saya temukan dalam kultivasi saya.

Sekitar tujuh atau delapan tahun lalu, saya bersama istri kembali ke kampung halaman istri saya. Istri saya meminta saya membeli seekor ikan dari tempat jual ikan di dekat sana.

Sewaktu saya tiba, saya melihat ikan-ikan sedang berenang. Saya berpikir,  “Bagaimana saya bisa membeli ikan-ikan ini sementara mereka masih hidup?”

Saya melihat tiga atau empat ikan dengan perut menghadap ke atas dan mulut mereka megap-megap mencari udara. Saya tahu mereka sedang sekarat.

Saya mengamati ikan ini dan berpikir, “Saya akan menunggu mereka mati, kemudian saya bisa membelinya.”

Saya mengamati dan menunggu sekitar setengah jam, kemudian kembali ke istri saya dengan tangan kosong.

Malam itu saya bermimpi. Saya berada di tepi laut, memegang sebuah tali yang melingkari leher bos saya,  ia dalam kondisi terhanyut ke laut.

Sewaktu saya memperhatikannya, saya melihat ia dalam kondisi perut menghadap ke atas dan mulutnya megap-megap mencari udara, seperti beberapa ikan di tempat jual ikan itu.

Saya bangun dengan terkejut. Sebuah konsep yang sangat jelas muncul dalam kesadaran saya: “Saya sedang membunuh suatu kehidupan.”

Saya mencoba mengingat apa yang telah saya lakukan akhir-akhir ini dan yakin saya tidak melakukan pembunuhan. Kemudian, saya mengingat apa yang baru terjadi pada hari saya berada di kolam ikan dan menyadari kedua pemandangan ini sangat mirip.

Saya menunggu ikan itu mati sebelum membelinya. Saya menunggu dan mengharapkan kematian mereka. Saya menyadari pikiran ini tidak benar.

Tujuh tahun lalu, sewaktu putri saya sedang menunggu melahirkan bayinya, istri saya dan saya pergi ke Jinan untuk membantunya.

Sewaktu istri dan saya naik kereta yang mempunyai tempat tidur dalam perjalanan pulang ke rumah, istri saya mengatakan dua kali, “Sangat baik apabila kita bisa tiba di rumah pada tengah malam.”

Pada waktu itu, Falun Gong mengalami penganiayaan yang hebat, sehingga pada umumnya tidak disarankan pulang rumah pada waktu masih terang.

Ketika kami berada di Jalan Raya Nasional, tanpa alasan yang jelas, jalan tersebut tutup selama sembilan jam, dan tidak ada yang mengetahui mengapa.

Kemudian, kami tertunda beberapa jam lagi karena ban kanan belakang mobil kempes.

Maka kami terlambat 15 jam tiba ke tempat tujuan. Sewaktu kami tiba di rumah, jam menunjukkan pukul 12 tengah malam.

Saya menyadari bahwa ini bukan suatu kebetulan, tetapi adalah hasil dari pikiran tidak sadar dari seorang praktisi yang memainkan peranannya di dimensi lain.

Guru berkata:

“Benar-benar menganggap diri sendiri seperti Dewa, apa pun sama sekali tidak dipedulikan. Saya ini hari lihat laporan di situs web Minghui, ada seorang praktisi kakinya dipukuli hingga mengalami patah tulang yang meremuk, juga tidak dicocokkan sambungannya sudah dibalut dengan semen gips. Praktisi tersebut sedikitpun tidak berpikir bahwa dirinya akan menjadi cacat, sama sekali tidak memedulikan, setiap hari belajar Fa, pikiran lurusnya amat kuat, di saat agak bisa duduk segera berlatih Gong. Dokter beri tahu dia tulang patah yang meremuk itu belum dicocokkan sambungannya sudah dibalut dengan semen gips, ini semua adalah dilakukan oleh rumah sakit penjara, dia tak memedulikan itu, saya ingin bersila lutut berlatih Gong, meski sakit bukan kepalang masih bertahan, belakangan bersila ganda juga sudah tidak sakit lagi, akhirnya sembuh, sekarang bisa berlompatan tidak ada masalah apa pun, seratus persen sama seperti orang normal. (Tepuk tangan) Siapa dari kalian mampu seperti ini, kekuatan lama mutlak tidak berani mengusiknya. Siapa mampu seperti ini, dia tentu dapat melangkah ke depan dalam melewati cobaan. Apa yang disebut pikiran lurus? Ini tepat adalah pikiran lurus.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Francisco, 2005)

Dengan menceritakan kembali cerita ini, saya ingin meminta rekan praktisi yang telah dianiaya oleh ilusi karma penyakit, seberapa sering pikiran anda seperti seorang kultivator? Apakah anda sadar bahwa setiap pikiran anda memainkan peranan di dimensi lain? Apakah anda telah memikirkan tentang hal ini?

Sejak awal sewaktu saya ditahan di kamp kerja paksa, saya mendistribusikan beberapa ceramah Fa. Penjaga memutuskan saya melanggar peraturan kamp dan ingin mengurung saya di sel terisolasi.

Saya berpikir, “Baik. Saya akan mendapat kedamaian dan ketenangan untuk berlatih.”

Saya merasa gembira di dalam hati, tetapi saya melihat tangan penjaga sedikit bergetar.

Ia menanyakan saya, “Apakah kamu berencana masuk ke sel itu dan berlatih?”

Saya menanyakannya kembali, “Bagaimana anda bisa tahu?”

Ia berkata, “Saya bisa merasakan kamu merencanakan sesuatu.”

Ia terus menelepon dan menginstruksikan untuk menghentikan persiapan ruang sel isolasi untuk saya.

Kejadian ini secara perlahan membuat saya paham hal ini: Sebagai seorang kultivator, sewaktu kita menemukan kesengsaraan, apabila kita bisa menghadapinya dengan nyaman dan menolak menganggap ini sesuatu yang sulit, maka kejahatan akan menyusut, karena hukum alam semesta tidak mengizinkan kejahatan menganiaya orang-orang yang berada pada perjalanan menuju kedewaan.

Guru telah berulang kali membicarakan tentang masalah kesulitan dalam Ceramah Fa.

Guru berkata:

“Saya katakan pada anda sekalian bahwa Xiulian kita tidak mudah, anda semua telah mengalami banyak penderitaan, hanya Xiulian agama ortodoks atau Fa yang lurus baru akan mengalami penderitaan. Seandainya dapat Xiulian dengan lancar sesuai kehendak, tanpa cobaan dan kesulitan apa pun, maka itu tidak bisa disebut sebagai Xiulian, juga tidak dapat membuat orang mencapai kesempurnaan, ini adalah kebenaran yang mutlak.” (Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara)

Praktisi mengalami penganiayaan adalah sedang berada dalam cengkeraman kesengsaraan.

Contoh: apa yang saya perhatikan pada praktisi yang sedang dianiaya, pada umumnya menunjukkan ketidakberdayaan dan kelemahan. Gerakan mereka lamban dan mereka berbicara dengan suara yang rendah dan lemah.

Saya percaya penampilan luar mereka sebenarnya mencerminkan kondisi pikiran di dalam mereka yang sebenarnya. Ini juga menunjukkan sejauh mana pemahaman mereka terhadap apa artinya menghadapi kesulitan dalam kultivasi.

Saya juga percaya bahwa sebagai seorang kultivator, apabila kita bisa tetap tenang dan teguh sewaktu berhadapan dengan kesulitan, semua ilusi akan hilang.

Kita tidak boleh digoyahkan oleh kejahatan.

Pokoknya, kita harus menghadapi segala sesuatu dengan pikiran yang jernih dan kitalah yang memegang kendali atas diri kita sendiri, sehingga apapun yang kita perlu lakukan, kita bisa lakukan. Apabila kita ingin tidur, kita bisa tidur. Apabila kita ingin berlatih, kita bisa berlatih. Apabila kita merasa sakit, kita bisa memutuskan untuk merasakan sakit atau tidak ingin merasakan sakit.

Apabila kita tidak mengizinkan kita sendiri dibatasi oleh faktor luar, apabila kita tidak memedulikan pikiran kita atau memerhatikan sensasi fisik apapun, apabila kita tidak memedulikan rasa dingin, mati rasa, sakit, tekanan, pesan dari luar, dan lain-lain, kejahatan tidak ada pilihan selain mundur dan menjauhi kita.

Sewaktu saya menghadapi gangguan, saya hampir selalu menyingkirkannya dengan pikiran lurus.

Contoh: apabila saya mendengar kata, “Usia kamu bertambah. Kamu sudah tua.” Jawaban saya adalah “Dafa mengembalikan kita ke asal, mengembalikan kita ke jati diri. Kita sebenarnya menjadi semakin muda.”

Kadang-kadang sewaktu sebuah pikiran manusia terus-menerus mendesak, saya berkata, “Saya ada Guru. Kamu tidak ada kekuatan mengatur saya.

Kadang-kadang sewaktu kejahatan mencoba menggunakan tubuh saya untuk menganiaya  saya dengan karma penyakit, saya berkata, “Kultivator tidak akan sakit. Semua yang terjadi pada saya adalah hal yang baik. Saya tidak akan mengaitkan apapun dengan sakit apapun…” dan gejala sakit segera hilang.

Secara umum, sewaktu ilusi karma penyakit muncul pada diri saya, selalu bisa saya lewatkan dengan cepat. Biasanya setengah hari atau beberapa jam atau beberapa menit saja.

Amunisi saya yang paling besar adalah belajar Fa dengan tekun dan serius, bukan hanya formalitas saja, sering melihat ke dalam untuk meneliti kemungkinan ada masalah yang tersembunyi, dan segera mengambil tindakan untuk menyangkal dan menyingkirkan segala pikiran atau tindakan yang tidak baik dan mencurigakan.

Artinya, tidak berbaring di tempat tidur dan tidak mengizinkan orang lain untuk membantu saya dengan segala cara.

Saya percaya saya bisa menyelesaikan semua masalah sendiri maka saya tidak pernah meminta praktisi untuk memancarkan pikiran lurus untuk saya. Tetapi, ini hanya pemahaman pribadi saya dan tidak seharusnya ditiru.

Hal lain yang paling dasar bagi kultivator adalah keyakinan kepada Guru dan Fa.

Falun Gong telah dianiaya selama 17 tahun, tetapi saya tidak pernah meragukan Guru atau Dafa.

Kapan pun sewaktu saya berada dalam situasi sulit, pikiran pertama saya adalah Guru. Saya akan meminta bantuan Guru, benar-benar percaya bahwa apabila motivasi saya tidak egois, Guru pasti akan menyelamatkan saya.

Saya percaya sekali segala sesuatu dilakukan oleh Guru. Saya hanya perlu mempunyai pikiran dan keinginan yang lurus. Apakah permohonan saya dikabulkan atau tidak, saya berusaha sebisa mungkin menjaga hati agar tetap tidak berubah.

Maka kenapa kita mengatakan sewaku sesuatu berjalan dengan baik, itu karena kekuatan besar Guru dan Dafa, sewaktu sesuatu tidak berjalan dengan baik, itu karena masalah pribadi pengikut Dafa. Kita harus mencari di mana kekurangan kita dan apa yang menyebabkan kesenjangan itu.

Saya percaya ini adalah pemahaman prinsip Fa yang benar dan tidak boleh dilalaikan atau diabaikan.

Beberapa praktisi yang dianiaya mempunyai masalah dalam keyakinannya. Mereka akan bertanya, “Apakah saya bisa mengatasi ini? Apakah Guru masih mengurusi dan memerhatikan saya?”

Berkultivasi Adalah Mengubah Dari Inti

Sewaktu kita berkultivasi dalam Fa, Fashen Guru tentunya melindungi kita dan tidak mengizinkan siapa pun menganiaya kita, karena ini adalah hukum alam semesta. Itu sebabnya kenapa sebagai seorang kultivator, pertama-tama kita harus melihat ke dalam untuk menemukan masalah kita sewaktu kita berada dalam kesulitan dan kesengsaraan.

Tetapi, saya sering melihat banyak praktisi yang dianiaya menjadi terlepas dari kesatuan tubuh. Mereka melakukan hal Dafa tetapi tanpa mengultivasi diri sendiri. Mereka juga secara konsisten gagal melewati percobaan xinxing dalam konflik keluarga.

Berarti mereka bersikap baik di luar, tetapi begitu mereka di rumah, mereka tidak memerhatikan pikiran dan tindakan mereka.

Di rumah, semua yang mereka lihat adalah orang-orang yang dikenal, maka mereka berpikir boleh melonggar dan tidak masalah apabila mereka bertindak sesuai dengan suasana hati mereka.

Faktor dari kekuatan lama tidak akan berpikir demikian tetapi akan mengambil keuntungan dari celah kekosongan untuk mencetuskan penganiayaan dengan berbagai cara.

Hanya sewaktu tubuh praktisi menunjukkan tanda-tanda karma penyakit, mereka baru akhirnya mencoba mencari kesalahan apa yang terjadi.

Ada praktisi yang selalu menyesal. Sebenarnya, gagal melakukan sesuatu dengan baik pada pertama kali sangatlah normal. Juga tidak terlalu menjadi masalah, gagal pada kedua kalinya. Tetapi, gagal ketiga kali haruslah dianggap sebagai sebuah masalah.

Apabila dalam berkultivasi, anda secara rutin merasa menyesal, itu berarti anda tidak mengetahui cara berkultivasi atau anda tidak berkultivasi dengan sungguh-sungguh, dan ini adalah masalah yang sebenarnya.

Dalam kata lain, penganiayaan fisik dan faktor ini mempunyai hubungan dekat. Maka berkultivasi adalah untuk membuat perubahan dari lubuk hati kita yang terdalam, untuk sungguh-sungguh mengultivasi hati kita.

Kadang-kadang, praktisi terjebak dalam konsep pikiran manusia tentang benar atau salah, dan tidak bisa melepaskan ini untuk melihat diri mereka sendiri, untuk mencari di mana mereka telah menyimpang dari prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar.

Apabila mereka dapat melompat keluar dari konsep pikiran itu dan mengesampingkan ego, mereka akan berhasil.

Praktisi yang mengalami konflik dan kontradiksi dalam keluarga sering mencoba mengubah anggota keluarganya yang bukan praktisi, bukannya mengubah diri mereka sendiri. Apakah itu kultivasi?

Praktisi yang fisiknya dianiaya sampai sedemikian rupa sehingga mereka lepas kontrol, dan yang anggota keluarganya tidak memahami Dafa dan bahkan malah menyerang Dafa, akan memberikan pengaruh negatif yang amat besar dalam pandangan dunia?

Saya akan mencoba memberikan sebuah analogi:

Anda ditugaskan mencuci 300 pakaian. Apabila anda mencuci tiga pakaian sehari, dalam 100 hari, anda akan menyelesaikan tugas ini.

Tetapi, anda tidak mulai mencuci tiga pakaian itu hari ini, maka, besok anda harus mencuci enam pakaian. Apabila anda menunda mencuci enam pakaian pada hari kedua, maka anda harus mencuci sembilan pakaian pada hari ketiga.

Apabila anda terus menunda, anda akan terus mengakumulasi, kemudian kapan anda akan menyelesaikan tugas ini?

Dengan kata lain, apabila anda hanya mengatakan anda seorang kultivator tetapi tidak berusaha untuk berkultivasi, apakah anda sungguh berkultivasi? Kultivasi mirip dengan mendayung ke hulu. Meskipun jika anda tidak mendayung maju ke depan dan hanya diam di tempat, perahu anda akan tetap terbawa mundur oleh arus bawah.

Berjalan dengan Baik di Perjalanan Kultivasi

Lebih dari sekali saya telah mendengar rekan praktisi berbagi pengalaman mereka,

“Saya telah mencari seorang peramal untuk urusan anak saya…”

“Saya membeli seekor ikan hidup, tetapi ikan ini dibunuh oleh seorang anggota keluarga yang bukan praktisi…”

“Saya sering meminum obat dengan sembunyi. Apabila Guru tidak mengurus saya, obat mungkin bisa membantu sedikit…”

Ada praktisi yang berbicara mengenai hal mengabaikan Ceramah Fa Guru tentang Xiulian harus berspesialisasi tunggal, dan lain-lain.

Sering praktisi ini bekerja pada banyak proyek Dafa tetapi tidak menggunakan waktu dan berusaha untuk mengultivasi diri mereka sendiri.

Praktisi wanita yang dianiaya kebanyakan wanita kuat yang anggota keluarganya cenderung menuruti kemauannya dan tidak berani mengatakan sesuatu yang bertentangan demi untuk mengurangi konflik dan mempertahankan kedamaian di dalam rumah tangga.

Saya telah menyaksikan rekan praktisi mengalami kesulitan yang luar biasa. Kita telah mengalami banyak kesengsaraan di bawah penganiayaan yang kejam, tetapi kita telah mengatasinya.

Tetapi dalam hal konflik keluarga, kerja sama antar praktisi, dan rajin melakukan tiga hal setiap hari, kita kurang gigih.

Kita mungkin dengan mudah bisa menyelesaikan sesuatu di dunia manusia. Tetapi bagaimanapun mudahnya, jika tidak ada ketekunan dan tekad yang kuat, sangatlah sulit bertahan terus sampai akhir.

Untuk mencapai keberhasilan akhir, segala sesuatu tergantung pada ketekunan pribadi.

Ketekunan lebih diperlukan dalam kultivasi. Hanya sewaktu kita bisa tetap tabah sampai akhir, kita bisa bergerak menuju kesempurnaan.

Semua ini adalah persepsi pribadi dan pemahaman saya. Mohon tunjukan apabila ada sesuatu yang tidak konsisten dengan Fa.

Chinese version click here
English version click here