(Minghui.org)
Salam kepada Guru! Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Bagian Pertama: Mendapatkan Fa dan Menjadi
Asisten
Saya ingin berbagi pengalaman kultivasi selama 19 tahun sebagai
seorang praktisi Falun Dafa Barat, dan proses yang saya lalui untuk
berperan sebagai koordinator.
Pada musim semi 1997, saya diperkenalkan dengan latihan Falun Dafa
oleh rekan kerja di sebuah perusahaan high-tech di Silicon Valley.
Setelah menjelaskan kepadanya bahwa saya sedang berada di jalur
spiritual dan tidak mengejar karir seperti kebanyakan orang seusia
saya, dia memberitahu saya tentang latihan Falun Dafa dan kembali
lagi beberapa hari kemudian dengan membawa buku Zhuan Falun versi
bahasa Inggris. Dengan sampulnya yang berwarna biru terang dipenuhi
lambang Falun dalam berbagai ukuran, dan kemudian membuka buku
tersebut untuk melihat gambar Guru yang mengenakan jubah oranye,
saya merasakan bahwa ini adalah sesuatu yang istimewa, tapi tidak
tahu apa yang akan saya temukan: Dafa alam semesta!
Setelah membaca buku tersebut
beberapa kali, dan menyadari bahwa ini adalah jalan yang saya cari
selama ini, saya mengungkapkan ketertarikan untuk mempelajari
latihan ini juga. Dia mengadakan pertemuan dengan seorang kolega
lain yang juga seorang praktisi, dan kemudian mereka mengajarkan
saya lima perangkat metode latihan Falun Dafa. Saat itu saya sama
sekali tidak tahu bahwa setelah beberapa tahun kemudian kami
bertiga akan menjadi koordinator Himpunan Falun Dafa untuk wilayah
kami di California Utara. Rencana Guru untuk masing-masing dari
kami telah diatur dengan sangat baik.
Kolega mengundang saya menghadiri beberapa kegiatan khusus yang
akan diadakan di akhir pekan mendatang. Latihan bersama dalam skala
besar diadakan di Ortega Park untuk memperingati satu tahun Guru
pertama kali mengajarkan Fa di Sunnyvale, California, Amerika
Serikat. Karena taman tersebut adalah tempat sesungguhnya Guru
memberikan ceramah, banyak orang merasa bahwa taman itu adalah
tempat yang istimewa. Saya bertemu banyak praktisi yang menyambut
saya di jalur kultivasi. Kemudian pada hari itu kami pergi ke
Stanford University dimana konferensi berkala kecil diadakan.
Seluruh pembicaraan menggunakan bahasa Mandarin dan tidak
disediakan penerjemah, jadi saya hanya duduk di sana sambil
mengamati sekitarnya. Saya mempunyai kesan yang baik terhadap para
praktisi, dan medan energi terasa sangat lurus, jadi saya
memutuskan untuk meneruskan jalur kultivasi Falun Dafa,
menyingkirkan seluruh buku spiritual lainnya yang saya miliki di
apartemen.
Beberapa hari kemudian Guru mulai memurnikan tubuh saya dengan
energi yang bersih dan kuat. Saya dengan gembira memberitahu kolega
tentang pengalaman saya itu, dan dia menyarankan agar kami memulai
kelompok belajar Fa berbahasa Inggris jadi saya akan mempunyai
lingkungan untuk belajar serta berbagi pengalaman/pemahaman dengan
rekan-rekan praktisi. Seorang mahasiswa pascasarjana Stanford
mencari kamar di kampus dan kami mulai mengadakan kelompok
belajar Fa setiap Jumat malam. Kebanyakan yang hadir adalah saya
dan beberapa praktisi Tionghoa lainnya setiap minggu. Setelah 2-3
bulan, seorang praktisi lama menyarankan bahwa karena ini adalah
kelompok belajar Fa berbahasa Inggris, akan lebih baik jika
pembicara asli bahasa Inggris yang memimpin kelompok ini, daripada
praktisi Tionghoa. Saya setuju, dan kemudian menjadi asisten untuk
para praktisi yang berbicara bahasa Inggris. Awalnya terasa sedikit
canggung menjadi asisten sementara pada saat yang bersamaan merasa
seperti praktisi baru. Namun hal itu adalah apa yang diatur untuk
kultivasi saya jadi saya harus melangkah maju dan memenuhi tanggung
jawab saya.
Latihan kultivasi pada hari-hari itu relatif sederhana. Kami
berlatih Gong setiap pagi, bekerja di siang hari, dan belajar Fa di
malam hari. Dan di akhir pekan kami keluar ke berbagai taman dan
festival untuk mempromosikan latihan ini kepada masyarakat. Saya
tidak tahu dengan pasti bagaimana menjadi seorang asisten yang
baik, jadi saya membaca Zhuan Falun setelah pulang dari tempat
kerja, dan membaca Petunjuk Penting untuk Gigih Maju setiap malam
sebelum tidur. Artikel-artikel pendek Guru membimbing pemahaman
saya terhadap peran dan tanggung jawab sebagai seorang
asisten.
Selama beberapa bulan, ada beberapa praktisi Barat datang dan
pergi, belajar Fa bersama kami di Jumat malam, atau datang ke taman
untuk mempelajari latihan. Namun sedikit yang bertahan lama karena
berbagai alasan. Akhirnya, ada satu praktisi Barat yang cukup
serius berlatih Falun Dafa, jadi saya memutuskan untuk membantunya
memperoleh Fa. Karena jadwal kerjanya yang lebih pagi, dia hanya
bisa ikut berlatih bersama dengan kami di malam hari. Jadi kami
membentuk latihan bersama dari jam 8 hingga 10 malam, dua kali
seminggu. Para praktisi Barat mempunyai latar belakang budaya yang
unik serta berbagai konsep yang harus mereka atasi, jadi sangat
penting untuk mempertahankan kelompok belajar Fa dimana mereka bisa
merasa diterima dan bisa berbicara dalam bahasa mereka untuk
pemahaman.
Bagian Kedua: Melangkah Keluar untuk Membela Fa dan
Mengklarifikasi Fakta
Pada tanggal 20 Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai
menangkap dan menganiaya praktisi Falun Dafa di Tiongkok dalam
skala besar. Ini benar-benar sesuatu diluar dugaan bagi saya karena
saya tidak tumbuh di dalam masyarakat seperti di Tiongkok, jadi
saya tidak dapat membayangkan bagaimana kami para praktisi bisa
dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah. Namun tidak peduli apa
alasan dari penganiayaan itu, kami tidak punya pilihan lain selain
merespon dan menggunakan posisi kami di dunia bebas untuk
meningkatkan kesadaran serta mengumpulkan dukungan dari orang-orang
baik hati dimana pun. Banyak praktisi melakukan perjalanan ke
Washington DC untuk mengklarifikasi fakta kepada pemerintah Amerika
Serikat.
Akan tetapi, kebetulan kami merencanakan untuk mengadakan
konferensi berbagi pengalaman dalam skala besar di San Jose pada
tanggal 24 Juli. Kami diberitahu untuk melanjutkan rencana kami
mengadakan konferensi dan setelah para praktisi bisa pergi ke
Washington DC jika mereka menginginkan. Setelah selesai konferensi,
beberapa praktisi dari wilayah kami berencana pergi ke Washington
DC. Saya tidak yakin apa yang harus saya lakukan karena ibu saya
baru saja tiba di Bay Area untuk mengunjungi saya. Ini adalah
pertama kalinya beliau berkunjung setelah saya meninggalkan rumah
(Chicago) lima tahun yang lalu. Ini adalah ujian apakah saya bisa
melepaskan keterikatan pada keluarga. Beberapa praktisi belajar Fa
di apartemen saya dan mendiskusikan apa yang harus dilakukan. Saya
memutuskan harus melangkah keluar untuk membela Fa dan memesan
tiket ke Washington DC untuk penerbangan beberapa jam
kemudian.
Setelah tiba di Washington DC, kami bergabung dengan koordinator
lain yang tinggal di hotel yang sama. Saya diminta untuk membantu
mengatur praktisi dari Amerika Serikat Barat, memastikan ada
praktisi yang ditugaskan untuk mengunjungi setiap kantor anggota
kongres dan senator yang mewakili wilayah kami. Itu adalah
kesempatan bagus bagi saya untuk membangun percaya diri sebagai
koordinator karena kepribadian saya bukan tipe pemimpin. Ini
mungkin pertama kalinya saya melihat para praktisi datang
bersama-sama dan bekerja sama tanpa syarat sekalipun banyak dari
kami tidak saling mengenal satu sama lain sebelum tiba di
Washington DC. Naluri kami ingin berbicara mewakili Falun Dafa
setelah mendapat manfaat dari latihan ini dan memiliki pemahaman
mendalam dari prinsip-prinsip Fa.
Setelah kembali ke rumah dari Washington DC, kami mengadakan
konferensi pers, mengadakan protes ke konsulat Tiongkok di San
Fransisco, serta memberitahu teman-teman, keluarga, dan rekan kerja
tentang penganiayaan Falun Gong di Tiongkok. Seorang praktisi
menyarankan agar kami bisa mengadakan workshop pengenalan Falun
Dafa sehingga makin banyak orang mengetahui latihan Falun Dafa, dan
menjelaskan betapa irasional dari penganiayaan di Tiongkok karena
kami hanya berkultivasi Sejati-Baik-Sabar serta sama sekali tidak
tertarik pada kekuasaan politik. Rekan-rekan praktisi ini membantu
untuk mengadakan workshop di kota-kota di seluruh California Utara
dan memasang iklan di koran-koran setempat untuk membuat
orang-orang tahu bahwa kami datang. Tugas saya adalah memberikan
presentasi dan mengajarkan gerakan latihan setelah itu. Kami juga
menjawab pertanyaan-pertanyaan orang karena agak sulit bagi orang
Amerika untuk memahami betapa jahatnya PKT menganiaya anggota
masyarakat yang damai seperti itu. Banyak orang Amerika yang baik
hati mengungkapkan keprihatinannya kepada praktisi Falun Gong dan
mengharapkan kami berhasil.
Beberapa bulan berlalu dan kami bepergian kemana-mana di negara
bagian California melebihi 500 mil untuk mengadakan workshop. Ini
adalah kesempatan bagus untuk menyelamatkan orang dan bagi diri
saya sendiri sebagai seorang kultivator, melepaskan keterikatan
rasa takut berbicara di depan umum serta menumbuhkan hati belas
kasih kepada makhluk hidup. Pada November 1999, beberapa
koordinator utama Himpunan Falun Dafa datang ke West Coast saat
terjadi aksi protes WTO di Seattle. Saya diminta untuk bergabung
dengan Himpunan Falun Dafa Amerika Barat untuk membantu mengatur
kegiatan-kegiatan Falun Dafa di wilayah kami. Walaupun saya tidak
yakin apakah tugas ini membutuhkan saya, sekali lagi sesuatu diatur
untuk kultivasi saya jadi saya menerima tanggung jawab
tersebut.
Bagian Ketiga: Mengatasi Kesulitan dan Bergabung dengan Tim
Media
Pada tahun 2000, kami berusaha untuk mengadakan dan berkomunikasi
dengan asisten-asisten di Amerika Serikat Barat. Kami mengunjungi
beberapa asisten secara pribadi untuk mengenal mereka dengan lebih
baik, dan mengadakan konferensi melalui saluran telepon sehingga
kami bisa saling mengetahui hal terbaru yang terjadi di daerah
masing-masing. Hal itu penting, karena praktisi di masing-masing
tempat dapat mengikuti proses pelurusan Fa dan membantu
penyelamatan makhluk hidup yang memiliki takdir pertemuan, tidak
peduli dimana mereka tinggal. Negara-negara bagian di wilayah Barat
sangat luas dan ada beberapa negara bagian hanya mempunyai sedikit
praktisi tinggal di sana. Ini menjadi tantangan bagi mereka untuk
memiliki lingkungan kultivasi dan mendapatkan dukungan dari menjadi
kelompok yang lebih besar, seperti kami di California Utara.
Baru saja mulai konsentrasi sebagai koordinator, saya mengalami
ujian yang sangat besar di jalur kultivasi. Beberapa praktisi yang
pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa dimasukkan ke dalam
penjara dan kemudian dibebaskan. Ketika mereka kembali ke Amerika
Serikat, mereka pulang dengan membawa karma fisik yang digunakan
oleh kekuatan lama untuk menganiaya praktisi di penjara Tiongkok.
Untuk beberapa alasan, saya pasti mempunyai celah kebocoran dalam
kultivasi dan saya mulai mengalami gangguan fisik sama seperti yang
dialami para praktisi di Tiongkok ketika dipenjara. Gangguan fisik
tersebut menjadi semakin serius setelah beberapa bulan dan
perlahan-lahan saya tidak bisa melanjutkan pekerjaan karena kondisi
kesehatan saya yang buruk. Sayang sekali, saat itu Guru belum
mengajarkan Fa secara jelas kepada kita untuk memancarkan pikiran
lurus, dan saya tidak tercerahkan bagaimana menangani diri sendiri
selama ujian berat itu. Jadi ujian ini berlanjut selama beberapa
bulan dan saya meninggalkan pekerjaan ta
npa dibayar karena lama tidak masuk kerja. Saya mundur dari
komunitas kultivasi dan hanya menahan kesengsaraan, berpikir
akhirnya karma akan di dimusnahkan dan segalanya akan membaik. Ini
adalah cara yang sangat pasif untuk menghadapi penderitaan dan
menyebabkannya berlangsung sangat lama dari seharusnya. Walaupun
kita belum diberi alat untuk memancarkan pikiran lurus, saya
seharusnya menggunakan kekuatan dari belajar Fa dan latihan Gong
untuk memusnahkan benda jahat ini dari tubuh saya. Tapi saya tidak
rajin sehingga tidak meningkat. Kesepian dan penderitaan yang saya
alami selama bulan-bulan hampir terlalu berat untuk ditanggung.
Saya kehilangan kepercayaan diri sebagai seorang praktisi.
Satu-satunya yang membuat saya tetap bertahan adalah membaca
artikel-artikel berbagi pengalaman yang diterbitkan di situs web
Minghui. Saya merasa lebih dekat dengan para praktisi di Tiongkok
yang menderita selama penganiayaan.
Pada musim semi 2001, Guru memberikan ceramah di Konferensi Fa
Kanada dan mengajarkan kita bagaimana memancarkan pikiran lurus.
Saya bergabung dengan rekan-rekan praktisi di Konsulat Tiongkok
untuk memancarkan pikiran lurus secara global pada waktu-waktu
tertentu. Perlahan-lahan saya mulai berubah dari pasif menahan
penderitaan menjadi proaktif untuk memusnahkan kejahatan di tubuh
saya. Saya mampu bergabung kembali dengan komunitas kultivasi dan
pulih ke kondisi tubuh yang sehat. Tapi setelah itu saya bukanlah
orang yang sama. Saya merasakan ada perasaan kosong di dalam,
seolah ada bagian dari diri saya yang dibawa pergi. Saya menyadari
keseriusan kultivasi dan kita harus mengikuti Fa Guru dengan ketat
bilamana menemui kesulitan di sepanjang jalur kultivasi kita.
Pada tahun-tahun berikutnya, saya mengalami beberapa perubahan
besar dalam hidup, menikah, melanjutkan kuliah untuk mendapatkan
gelar lebih tinggi, dan lebih fokus pada karir manusia biasa. Saat
itu koran The Epoch Times versi bahasa Inggris sedang dibentuk.
Ketika praktisi setempat memutuskan untuk menerbitkan edisi The
Epoch Times di San Fransisco, koordinator proyek meminta saya agar
membantu. Saya menerima pekerjaan dan memegang jabatan sebagai
manajer editor untuk Epoch Times berbahasa Inggris di San
Fransisco. Di masa lalu, selalu adalah praktisi Tiongkok yang
memegang jabatan utama dalam berbagai proyek. Sekarang ada jalan
untuk orang yang berbicara bahasa Inggris untuk memimpin proyek
mereka sendiri, dan lewat proses-proses ini kami bisa menjadi
dewasa sebagai kultivator dan menyelamatkan banyak makhluk hidup
pada saat yang bersamaan. Saya menghargai kesempatan ini, dan
menghabiskan 7,5 tahun berikutnya bekerja sebagai editor di ET
berbahasa Inggris.
Kadangkala sebagai praktisi Barat, saya merasa seperti orang luar,
karena lebih dari 90% praktisi di daerah kami adalah orang
Tionghoa. Sulit bagi saya untuk tetap fokus dan mengikuti
perkembangan pelurusan Fa. Tapi sekarang dengan keterlibatan saya
di Epoch Times berbahasa Inggris, saya mampu mengikuti kemajuan
pelurusan Fa di setiap langkah. Dan karena koran kami diterbitkan
setiap minggu, ada sedikit kemungkinan untuk mengendur dan
tergelincir kembali ke kehidupan manusia biasa, karena kita punya
pekerjaan untuk dilakukan dan para pembaca bergantung kepada
kita.
Bagian Keempat: Kembali Fokus pada Peran Saya sebagai
Asisten
Pada tahun 2011, koordinator utama di wilayah kami membentuk ulang
Himpunan Falun Dafa setempat. Dengan perkembangan Falun Dafa di
masyarakat dan tur Shen Yun Performing Arts semakin mencapai banyak
kota, banyak Himpunan Falun Dafa dibentuk di berbagai tempat lain,
jadi sudah tidak perlu ada lagi Himpunan Falun Dafa Amerika
Barat. Kelompok koordinasi baru kami bermarkas di San Fransisco dan
berfokus dalam usaha untuk meningkatkan lingkungan kultivasi di
California Utara. Saya diminta untuk menjadi bagian dari himpunan
baru ini, jadi saya kembali fokus pada peran saya sebagai asisten.
Guru memberi beberapa bimbingan kepada praktisi setempat kami, jadi
kami tahu bahwa San Fransisco seharusnya menjadi fokus utama untuk
klarifikasi fakta di wilayah kami. Kami mendirikan kelompok belajar
Fa bersama berbahasa Inggris di San Fransisco, dan beberapa
praktisi pindah dari kota ke East Coast untuk mendukung Epoch Times
berbahasa Inggris. Musim panas tahun itu, kami mengadakan Fahui
berskala kecil menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
Sebagai koordinator Fahui, saya menyemangati semua praktisi yang
berbicara bahasa Inggris agar menulis artikel berbagi pengalaman,
dan saya memeriksa ulang artikel-artikel itu dan mengatur
penerjemahannya ke bahasa Mandarin. Hari itu adalah hari istimewa
bagi kami; banyak orang datang kepada saya setelahnya dan berbicara
tentang mereka sangat tersentuh dengan pengalaman yang terbuka dan
jujur dari para praktisi berbahasa Inggris.
Setelah memikirkan selama berbulan-bulan, saya memutuskan harus
mengundurkan diri dari koran Epoch Times dan lebih fokus menjadi
asisten. Itu adalah keputusan yang sulit karena saya benar-benar
senang menjadi bagian dari tim media dan tahu bahwa kami kekurangan
pembicara asli berbahasa Inggris yang berperan sebagai editor. Tapi
saya merasa menginjak dua perahu pada saat yang sama, dan saya
tidak mampu bekerja dengan baik pada kedua posisi itu, baik sebagai
editor ataupun asisten. Saya mengajukan surat pengunduran diri dan
berusaha meningkatkan lingkungan kultivasi untuk para praktisi yang
berbahasa Inggris.
Salah satu hal lain yang menjadi sorotan dalam pekerjaan saya
sebagai asisten selama beberapa tahun terakhir adalah ketika kami
memutuskan untuk mengadakan konferensi berbagi pengalaman untuk
murid Dafa muda di San Fransisco. Kami menghubungi para siswa Fei
Tian Academy Arts California juga murid-murid Dafa muda setempat.
Sekali lagi sebagai seorang koordinator konferensi Fa berskala
kecil, saya punya kesempatan untuk secara langsung terlibat dalam
memeriksa artikel berbagi pengalaman dan memastikan bahwa semuanya
telah diatur dengan baik untuk konferensi kali ini. Satu tema yang
muncul di banyak artikel adalah para praktisi muda sangat
terpengaruh akibat dari keterikatan bermain game. Bagi beberapa
anak, keterikatan ini menjadi sangat kuat sampai seperti kecanduan,
dan mereka tidak bisa berhenti memikirkannya. Ini adalah peringatan
bagi kita semua sebagai orangtua yang punya anak kecil agar tidak
memandangnya dengan enteng.
Selama dua tahun terakhir ini, kami telah mencurahkan lebih banyak
upaya untuk mengadakan kelompok belajar Fa berskala besar setiap
Sabtu malam. Kami memberi kesempatan kepada asisten dan kepala
proyek secara bergiliran memimpin diskusi setelah belajar Fa. Pada
satu malam yang istimewa tahun lalu, koordinator utama kami
seharusnya menjadi pemimpin diskusi, tapi dia harus meninggalkan
ruangan di menit-menit akhir untuk menangani sesuatu yang mendesak.
Dia menyerahkan mikrofon kepada saya dan meminta saya untuk
mengambil alih peran sebagai pemimpin diskusi ketika dia pergi.
Walaupun saya sudah pernah memimpin diskusi dalam kelompok besar
sebelumnya, ini adalah pertama kalinya saya diberi tugas tanpa
persiapan. Jadi saya tidak punya topik pembicaraan untuk
didiskusikan. Saya berdiri di depan lebih dari 200 orang dan
bertanya apakah ada yang mau berbagi pengalaman/pemahaman. Ruangan
sangat hening dan tidak ada yang mengajukan diri untuk berbicara.
Karena saya yang memegang mikrofon, saya memutuskan untuk membuka
pembicaraan dan berbagi salah satu masalah terbesar saya. Saya
mengutarakannya langsung dari hati mengenai keterikatan akan nafsu
birahi, masalah yang belum mampu saya atasi sepenuhnya. Saya sudah
pernah ingin membicarakan sebelumnya, tapi merasa ragu dan berpikir
jika saya melakukan, saya mungkin akan merusak reputasi Himpunan
Dafa, dan membuat praktisi di tempat saya kehilangan kepercayaan
diri. Tapi pada saat itu saya melepaskan semua hal yang menghambat
saya dan hanya berbicara dari hati. Saya bersyukur bahwa kami
mempunyai lingkungan yang sangat murni dimana kami dapat saling
membantu satu sama lain untuk menerobos kesulitan seperti
ini.
Sekitar satu tahun lalu, saya memutuskan untuk mengadakan kelompok
belajar Fa besar di San Jose untuk melengkapi kelompok utama di San
Fransisco. Dua kota ini terpisah sekitar 60 mil, dan kami menemukan
ada beberapa praktisi tidak bisa datang ke San Fransisco secara
berkala. Kelompok baru San Jose akan memberi kesempatan kepada para
praktisi ini untuk berpartisipasi dalam lingkungan kelompok besar
dan bisa mengikuti perkembangan pelurusan Fa. Saya diminta untuk
menjadi penanggung jawab untuk kelompok baru ini. Tanggung jawab
baru ini memberi kesempatan lain kepada saya untuk meningkatkan
diri dan mendapat lebih banyak pengalaman sebagai koordinator. Saya
harus mencari dan memilih lokasi tempat belajar bersama, memastikan
biaya sewanya dibayar tepat waktu setiap bulan, dan berusaha untuk
mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan manusia biasa
sebagai pemilik fasilitas tersebut. Saya juga harus menentukan
orang yang akan memimpin diskusi setiap minggunya. Kadang-kadang
para praktisi akan berusaha menghindari tantangan untuk menjadi
pemimpin diskusi, dan saya harus memberi sedikit dorongan sehingga
mereka mau menerima tugas tersebut. Sebenarnya ini bukan kebiasaan
saya. Khususnya akan menjadi sedikit lucu ketika saya harus memberi
tugas kepada praktisi Tionghoa yang malu-malu. Di masa lalu selalu
sebaliknya, praktisi Barat diberi tahu apa yang harus dilakukan
oleh praktisi Tionghoa. Tapi saya menjadi terbiasa dalam peran baru
ini dan secara keseluruhan kelompok belajar Fa besar di San Jose
mempunyai efek positif di wilayah kami.
Sebagai seorang asisten, saya selalu berusaha untuk mengingat salah
satu ajaran Guru yang membantu memandu sikap dan perilaku saya
sebagai orang yang bertanggung jawab.
Guru berkata di “Lampiran 3, Kriteria bagi Instruktur Falun Dafa”
(buku Falun Gong):
“Di tempat
berlatih Gong harus ketat mendisiplinkan diri, baik memperlakukan
orang lain, teguh menjaga Xinxing, saling membantu dengan
bersahabat.”
Mari kita membantu para praktisi
di wilayah kita untuk menunaikan misi mereka dan berusaha untuk
menyelamatkan semua orang yang memiliki takdir pertemuan.
Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi!
(Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa
New York tahun 2016)
Chinese version click here
English
version click here