(Minghui.org) Lebih dari seratus polisi bersenjata
menjaga gedung pengadilan di Kota Nanjing pada 31 Mei, saat enam
penduduk lokal kesemuanya wanita diadili karena mereka menolak
untuk melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang
dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.
Persidangan yang seharusnya terbuka untuk umum ini ditutup untuk
publik. Banyak praktisi Falun Gong ditangkap karena mereka berusaha
masuk ke ruang sidang untuk menunjukkan dukungan mereka. Jumlah
pasti yang ditangkap masih harus diselidiki.
Sekitar 20 praktisi telah ditangkap pada 13 Mei, tanggal sidang
yang ditetapkan untuk enam wanita Nanjing ini. Otoritas menunda
persidangan dan mengancam menangkap semua orang yang berani muncul
di gedung pengadilan.
Para terdakwa diadili dalam dua persidangan, Ji Jianxia, Xiong
Guizhen, Zhang Chaomei, dan Pan Hanyu menjadi satu kelompok, dan
Wang Huilan serta Yue Jinlan kelompok lainnya.
Beberapa pengacara hak asasi manusia membela hak konstitusional
untuk kebebasan berkepercayaan keenam praktisi ini. Pengacara
menekankan bahwa penganiayaan terhadap Falun Gong adalah sebuah
pelanggaran hukum karena tidak ada hukum yang menyatakan latihan
itu dilarang.
Hakim yang mengawasi kedua persidangan di Pengadilan Distrik Xuwu
itu menunda persidangan tanpa mengeluarkan keputusan. Keenam wanita
itu masih ditahan sejak mereka ditangkap pada Agustus 2015.
Chinese version click here
English
version click here