Terinspirasi Upaya Akar
Rumput Praktisi Falun Gong
“Kami merasa terdorong untuk melakukan sesuatu untuk menghentikan
penganiayaan. Itulah alasan pertama kami kenapa memutuskan untuk
mengadakan presentasi ini,” kata Marin.
Selama kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping di London pada
Oktober lalu, Martin dan Felix melihat praktisi Falun Gong bersama
dengan spanduk besar di dekat Istana Westminster. Para pemuda ini
berbicara secara mendalam dengan praktisi Falun Gong. Mereka
memiliki keinginan untuk membawa informasi ini ke sekolah
mereka.
Setelah usaha berbulan-bulan, mereka membuatnya hal itu terlaksana.
Guru ekonomi mereka setuju menggunakan waktu pelajarannya untuk
mengadakan presentasi selama dua jam. Hampir 100 guru dan siswa
hadir. Beberapa siswa bahkan mengganti waktu pelajaran mereka untuk
menghadirinya.
Guru dan Siswa Prihatin Dengan Kebrutalan
Penganiayaan
Felix dan Martin bergantian memperkenalkan Falun Gong dan memberi
gambaran tentang penganiayaan, kejahatan Partai Komunis Tiongkok
mengambil organ praktisi Falun Gong yang masih hidup dan hasil
investigasi.
Setelah presentasi, mereka memutarkan film dokumenter yang
memperoleh penghargaan
Free China: The Courage to Believe.
Para guru dan siswa tampak penuh perhatian saat menonton film yang
berdurasi 50 menit.
Setelah pemutaran film, seorang praktisi Falun Gong, Amy, berbicara
tentang pengalaman orang tuanya dianiaya di Tiongkok. Mereka telah
dipenjara selama 15 tahun dan 11 tahun. Ayahnya disiksa dengan
kejam di penjara. Banyak siswa meneteskan air mata saat
mendengarkan. Mereka mengajukan banyak pertanyaan tentang bagaimana
cara untuk menghentikan penganiayaan dan apa yang mereka bisa
lakukan untuk membantu.
Para guru dengan tulus berterima kasih kepada praktisi Falun Gong
atas upaya mereka. Semua siswa menerima brosur dari Felix atau
Martin sehingga mereka bisa membantu menyebarkan pesan.
“
Ini Terkait dengan Semua Orang”
Berbicara tentang tujuan presentasi ini, Felix mengatakan, "Kami
menginginkan teman-teman sekolah kami mengetahui tentang Falun
Gong." Dia berpikir penganiayaan dan pengambilan organ adalah
kejahatan yang sangat serius. "Ini terkait dengan semua
orang."
Martin mengatakan bahwa penganiayaan adalah pelanggaran ekstrem
terhadap hak asasi manusia di dunia, dan harus diketahui oleh
dunia. Ia mengatakan, "Anda jarang mendengar berita tentang
penganiayaan Falun Gong, sebenarnya tidak pernah. Kami hanya ingin
menunjukkan apa yang sedang terjadi di Tiongkok, karena, seperti
dikatakan di dalam film, ini ditutup-tutupi dan tidak banyak
diketahui orang... Kami merasa terdorong untuk melakukan sesuatu
untuk menghentikan penganiayaan. Itulah alasan pertama kami kenapa
memutuskan untuk mengadakan presentasi ini."
Felix menambahkan, "Saya melihat banyak orang yang tersentuh dengan
cerita Amy. Mereka tampak sedih dan terkejut, karena mereka belum
pernah mendengar tentang hal ini. Saya percaya kebanyakan orang
akan memberitahu keluarga dan teman-teman mereka tentang hal
ini."
Usaha Keras Membuahkan Hasil
Felix dan Martin menemukan bahwa proses membuat presentasi Falun
Gong ternyata lebih sulit daripada apa yang mereka pikirkan.
Anak-anak ini melakukan banyak penyelidikan, termasuk informasi
dari PBB, laporan investigasi oleh David Matas dan David Kilgour,
dua ahli dari Kanada yang menyelidiki dugaan pengambilan organ
praktisi Falun Dafa secara paksa di Tiongkok, dan laporan dari
Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH).
“Data itu sangat meyakinkan," kata Felix. "Partai Komunis Tiongkok
mengatakan bahwa organ-organ terutama berasal dari anggota
keluarga, tapi itu tidak benar. Dalam satu tahun, ada 300
transplantasi hati, namun tiba-tiba melompat menjadi 1700 di tahun
berikutnya. Sangat jelas ada cerita lain di dalamnya."
Felix dan Martin berharap untuk mengadakan kegiatan lain di sekolah
mereka dalam beberapa bulan untuk memutar film dokumenter yang
fokus pada masalah pengambilan organ praktisi Falun Gong.
Chinese version click here
English
version click here