(Minghui.org) Saat penganiayaan terhadap Falun
Gong dimulai tahun 1999, polisi di Beijing merampas hampir semua
buku-buku Falun Gong praktisi saat melakukan penggeledahan dan
intimidasi.
Suatu hari seorang polisi yang bertanggung jawab di daerah
perumahan saya menyombongkan diri di depan saya, “Walaupun kamu
berlatih Falun Gong, kamu mungkin tidak memiliki semua buku-buku
Falun Gong. Kami polisi telah ‘mencuri’ semua
Zhuan Falun
edisi sampul keras yang telah disita oleh kantor polisi, dan kami
menyimpannya di rumah kami.”
“Mengapa kamu ‘mencuri’ buku-buku itu?” Tanya saya. Ia berkata,
“Kamu tidak mengerti. Suatu hari nanti saat Falun Gong dipulihkan,
buku-buku itu akan sangat berharga.”
Petugas ini telah membaca
Zhuan Falun sebelum penganiayaan
dimulai; jadi ia tahu bahwa Falun Gong baik. Beberapa petugas
lainnya juga telah tahu kebenaran tentang Falun Gong, karena
setelah permohonan damai “25 April” mereka dikirim ke berbagai
tempat latihan Falun Gong dan telah berhubungan dengan
praktisi.
Polisi Beijing sedikit berbeda dengan polisi-polisi tempat lainnya.
Setelah pernah mengalami berbagai gerakan politik yang diluncurkan
oleh partai komunis, orang-orang di Beijing tidak mudah tertipu
oleh kebohongan Partai Komunis Tiongkok. Petugas itu memberi tahu
saya ia pergi ke Lapangan Tiananmen saat pembantaian 4 Juni 1989
dan menyaksikan kejadian mengenaskan itu di sana.
Usaha untuk mengoleksi buku
Zhuan Falun itu menunjukkan
bahwa polisi-polisi Beijing itu telah mengetahui kebenaran Falun
Gong sejak awal penganiayaan, dan menegaskan bahwa penganiayaan
terhadap Falun Gong yang dilakukan Jiang Zemin pasti akan
gagal.
Suatu hari tahun 2015, saya pergi ke kantor komunitas perumahan
kami dengan membawa beberapa materi Falun Gong. Kepala kantor
komunitas mengatakan, “Berikan itu kepada saya. Saya akan
membagikannya untuk kamu.” Saya memberikannya kepadanya, dan ia
berkata, “Ini kurang. Bawa semua yang kamu punya, saya akan bantu
membagikannya.”
Sejak praktisi Falun Gong mulai mengajukan tuntutan hukum terhadap
Jiang Zemin, saya sudah membagikan brosur dan CD baru kepada
mereka, dan ia selalu berkata, “Berikan kepada saya. Saya akan
membantumu membagikannya.”
Pernah saya membawa beberapa pantun Tahun Baru Imlek. Begitu saya
tiba, ia menyapa saya dan mengatakan ia akan membantu
membagikannya. Wakil kepala langsung saja menarik tas dan
mengeluarkan pantun, CD, brosur dari tas dan berkata, “Wow, bagus!”
Sebelum saya pergi, mereka sudah habis membagikan semua materi
kepada orang-orang di kantor, dan orang-orang sudah mulai membaca
pantun itu.
Chinese version click here
English
version click here