(Minghui.org)
Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa, mengajar di Zhuan Falun:
"Kami mengatakan, baik atau buruk yang akan terjadi berasal dari
pikiran sekilas seseorang, beda pikiran sekilas ini juga akan
membawa konsekuensi yang berbeda."
Kemudian mengingat dalam keadaan
apa pun, ketika seseorang memikirkan sesuatu, pikiran seperti itu
akan mendatangkan hasil yang sesuai. Mengingat ini, saya ingin
berbagi cerita tentang pengalaman kultivasi saya dalam hal
ini.
Uang Palsu Pertama
Saya adalah seorang guru sekolah desa pada tahun 1996, dan saya
mendapat 300 yuan per bulan. Itu tidak cukup untuk hidup. Istri
saya dipecat dan menganggur. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia
membuka sebuah restoran kecil di kota kabupaten.
Setelah satu hari bekerja keras, dia hampir tidak pernah mendapat
30 yuan, namun masih cukup banyak sebagai penghasilan tambahan pada
saat itu. Karena istri saya bekerja begitu keras, saya menghargai
restoran kecil kami dan uang kami yang didapat susah payah. Saya
akan membantunya di restoran pada akhir pekan dan masa liburan
musim dingin dan musim panas.
Satu malam musim panas, saya menghitung laba dalam sehari setelah
kami menutup restoran. Saya kemudian menemukan uang 100-yuan palsu.
Saya dan istri sangat sedih karena kami baru bisa mendapatkan
jumlah uang itu dalam tiga hari!
Karena kesulitan keuangan kami, saya berpikir untuk membelanjakan
uang palsu itu. Malam itu, wanita tua yang mengirimkan batu bara
setiap bulan ke restoran kami muncul. Dia biasanya meminta biaya
pada kami 80 yuan untuk batu bara.
Saya berpikir membayar dia dengan uang palsu, tapi saya takut dia
akan tahu. Saya tahu reputasi saya akan ternoda. Jadi saya merasa
tidak enak, tapi saya masih berharap dia tidak akan bisa membedakan
di bawah cahaya redup. Saya memberinya uang palsu, dan dia memberi
saya 20 yuan kembalian.
Meskipun saya menyingkirkan uang palsu, rasa bersalah tetap di hati
saya. Dan beberapa tahun kemudian, pada tahun 1998, saya mulai
berkultivasi Falun Dafa.
Uang Palsu Kedua
Ketika saya berjalan keluar dari bangunan kami suatu pagi di bulan
November 2015, saya melihat sebuah gerobak penuh dengan batu bara.
Seorang wanita tua sedang berdiri di samping gerobak. Meskipun
hampir 20 tahun berlalu, saya mengenalinya sebagai wanita tua yang
telah mengirimkan batu bara ke restoran kami.
Mata kami bertemu, tapi dia tidak mengenali saya setelah
bertahun-tahun. Karena saya sedang dalam perjalanan bekerja, saya
pergi terburu-buru.
Saya dan istri saya pergi ke pasar akhir pekan berikutnya. Ketika
kami pergi, pelanggan lain datang ke stand lobak dekat kami dengan
uang 100-yuan. Dia mengatakan dia ingin membeli lima pon lobak.
Penjual mengatakan ia tidak memiliki kembalian untuk 100 yuan, jadi
istri saya berkata kami bisa menukar untuk penjual. Saya mengambil
uang baru, menyimpan di saku saya, dan pulang ke rumah.
Kami pergi berbelanja di sebuah mal terdekat beberapa hari
kemudian. Saya memberi kasir uang 100-yuan yang saya tukar hari
sebelumnya. Ketika kasir meletakkan uang melalui perangkat untuk
mendeteksi uang palsu, mesin tidak berbunyi, yang berarti uang
adalah palsu. Saya kemudian membayarnya dengan uang yang lain. Pada
saat itu, saya sudah lupa dari mana uang itu berasal. Saya hanya
berpikir semua uang saya datang dari bank.
Pada perjalanan pulang, saya dan istri saya ingat bagaimana kami
telah menukar untuk membantu penjual. Kami membandingkan uang palsu
dengan yang asli, memang terdapat perbedaan. Ini memang memalsukan
uang.
Kami tidak sedih ketika kami menemukan itu uang palsu, dan kami
tidak memikirkan cara untuk membelanjakan kali ini. Menjadi
praktisi Falun Dafa, kami tahu kami harus selalu mencari ke dalam
ketika menghadapi masalah.
Itu tidak kebetulan bahwa saya bertemu wanita lanjut usia baru–baru
ini, dan saya ingin mengembalikan kepadanya uang yang telah saya
curi beberapa tahun sebelumnya. Saya berkata kepada istri saya,
"Saya ingin menebus kesalahan saya di masa lalu. Kita memberi uang
palsu beberapa tahun yang lalu, dan dia memberi kita uang asli
untuk kembalian. Dia kehilangan untuk kepentingan kita. Kita harus
membayarnya kembali setidaknya 200 yuan." Istri saya sangat
setuju.
Kami pergi mencari wanita itu dan menemukan dia dengan mudah. Saya
menjelaskan kepadanya apa yang terjadi bertahun-tahun sebelumnya
dan memberinya 200 yuan. Dia sangat terharu, "Saya berusia 80
tahun, dan ini adalah pertama kalinya saya bertemu orang baik
seperti Anda. Terima kasih!"
Saya menjawab, "Saya harus berterima kasih karena telah memberi
saya kesempatan untuk mengubah kesalahan saya. Dan kita harus
berterima kasih kepada Guru Li yang mengajarkan saya dan banyak
orang lain untuk menjadi orang baik. Juga, harap ingat bahwa Falun
Dafa baik, dan Sejati-Baik-Sabar baik."
Saya memberinya amulet dengan kata-kata "Falun Dafa baik.
Sejati-Baik-Sabar baik." Dia mengambil dengan kedua tangan dan
mengucapkan terima kasih. Saya mengingatkannya bahwa amulet itu
lebih berharga daripada uang yang saya berikan kepadanya.
Saya akhirnya menyelesaikan sesuatu yang telah mengganggu saya 20
tahun terakhir. Saya berbagi kegembiraan dengan istri saya, dan
kami hormat membungkuk ke arah foto Guru. Terima kasih atas
belas kasih Guru!
Berkultivasi Falun Dafa
Setelah saya menipu uang wanita itu saya berutang padanya, saya
kemudian dipindahkan ke sekolah menengah kabupaten pada tahun 1998.
Istri saya juga membuka sebuah toko kecil di pintu masuk
sekolah.
Saya dan istri saya sangat beruntung telah belajar Falun Dafa pada
tahun yang sama. Namun, karena pemahaman kami yang dangkal dalam
latihan, kami menyerah ketika Jiang Zemin, mantan diktator
Tiongkok, mulai penganiayaan pada tahun 1999.
Kami sangat berterima kasih bahwa Guru tidak meninggalkan kami,
saya dan istri akhirnya melanjutkan latihan pada tahun 2008.
Meskipun kami tersandung dan jatuh di jalur kultivasi kami, Guru
masih memberi kami yang terbaik. Selain itu, penyakit kami hilang
semua setelah itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, rumah kami telah menjadi lokasi
produksi materi informasi Falun Dafa dan tempat untuk belajar Fa
kelompok. Tingkat kultivasi kami telah meningkat. Saya sering
mengingatkan diri sendiri bahwa sebagai seorang praktisi, saya
harus melakukan sesuatu dan memperlakukan orang lain sesuai dengan
prinsip-prinsip Falun Dafa, prinsip tertinggi alam semesta
Sejati-Baik-Sabar.
Chinese version click here
English
version click here