(Minghui.org) 20
Juli menandakan 17 tahun sejak rezim komunis memulai kampanye
kekerasan terhadap Falun Gong di Tiongkok. Praktisi Falun Gong di
seluruh dunia menggelar deretan aktivitas setiap tahun meminta
penghentian penganiayaan brutal terhadap latihan spiritual mereka
dengan akar prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Sekitar 800 praktisi Falun Gong di Korea menggelar rapat umum di
lapangan depan Balai Kota Seoul, diikuti dengan pawai di pusat kota
Seoul pada 17 Juli 2016. Mereka meningkatkan perhatian kepada
kejahatan pengambilan organ tubuh yang disetujui negara yang
dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan meminta pemimpin
pelaku yaitu Jiang Zemin untuk diadili karena perannya dalam
memulai dan memerintahkan penganiayaan.
Kelompok besar berlatih
sebelum rapat umum di pagi hari.
Rapat umum meminta penghentian penganiayaan
Kebenaran akan
Ditegakkan
Dr. Choi Woo-Won, Presiden dari Asosiasi Filosofi Asia dan seorang
profesor di Universitas Nasional Pusan, berbicara di rapat umum. Ia
berkata bahwa pelaku kejahatan akan menemui kehancuran mereka dan
kebenaran akan ditegakkan. Ia meminta orang-orang di seluruh dunia
untuk bekerja bersama-sama menghentikan penindasan jahat itu.
“Ketika menghadapi penganiayaan, kita seharusnya membimbing
perbuatan kita dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar sebagai contoh
untuk generasi akan datang,” ia berkata.
Penganiayaan Akan Berakhir Saat PKT Berakhir
Karakter Huruf Tionghoa di
spanduk pertama berbunyi “Penganiayaan akan Berakhir Saat PKT
Berakhir”
Spanduk kedua bertulisan “Falun Dafa baik”
Praktisi membawa foto teman praktisi yang kehilangan nyawa mereka
selama penganiayaan brutal 17 tahun di Tiongkok
Karakter huruf Tionghoa di satu papan berbunyi, “Dewan Perwakilan
Amerika Serikat telah mengesahkan Resolusi 343 Meminta PKT
menghentikan pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih
hidup.”
Karakter huruf Tionghoa di spanduk kedua berbunyi, “Bawa Pemimpin
Pelaku Kejahatan, Jiang Zemin untuk diadili karena menganiaya Falun
Gong”
Reka ulang pengambilan paksa organ
Pawai di pusat kota Seoul
Masyarakat mempelajari tentang penganiayaan Falun Gong selama
acara
Praktisi Falun Gong Jin Xuezhe dan anaknya berpartisipasi dalam
acara meminta pemimip pelaku kejahatan, Jiang Zemin ke pengadilan,
meminta penghentian penganiayaan dan memulihkan reputasi Falun
Gong.
Jin Xuezhe dari Kota Changchun di
Tiongkok menghabiskan 7.5 tahun di penjara karena berpartisipasi
dalam pembajakan sinyal TV untuk menyiarkan fakta-fakta tentang
Falun Gong tahun 2002 untuk menghilangkan prasangka pemfitnahan
rezim komunis kepada Falun Gong. Ia menjadi subyek penyiksaan yang
berbeda-beda, termasuk “kursi harimau,” dihujani air dengan kepala
terbungkus kantong plastik, dll.
Ia berterima kasih bahwa Anggota Parlemen dan Masyarakat Korea yang
mengadakan kampanye tanda tangan untuk menyelamatkannya. “Kebaikan
mereka mengalahkan Kejahatan,” ia berkata, jadi penjaga di penjara
tidak berani menganiaya dia begitu sadis. Ia berharap bahwa
pemimpin pelaku kejahatan penganiayaan, Jiang Zemin akan segera
diadili.
“Kembalikan Kepada Kami Sebuah Keluarga yang
Utuh”
Praktisi Falun Gong Jin
Guangzhe dan Pu Jinfu dari Tiongkok meminta rezim Tiongkok untuk
segera membebaskan ibu dan saudari mereka yang ditahan secara
ilegal karena berlatih Falun Gong.
Ibu Jin ditangkap Oktober lalu
dan saudari Pu ditangkap Desember lalu karena berbicara tentang
Falun Gong kepada orang-orang. Keduanya ditahan di Pusat Penahanan
Yanji sejak penangkapan mereka. Kunjungan keluarga ditolak.
Keluarga mereka sangat khawatir tentang situasi mereka dan meminta
pembebasan segera.
Chinese version click here
English
version click here