(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong di Melbourne dan Brisbane, kota terbesar kedua
dan ketiga di Australia, baru-baru ini mengadakan berbagai acara
publik untuk meningkatkan kesadaran penganiayaan 17 tahun terhadap
Falun Gong di Tiongkok.
Sebuah pawai dan rapat umum berlangsung di Melbourne, ibukota dari
negara bagian Victoria, pada 16 Juli. Pejabat Pemerintah dan
pembela hak asasi manusia berbicara pada acara tersebut, termasuk
Peter Westmore, presiden The National Civic Council (NCC), dan
Bernie Finn, anggota Dewan Legislatif Victoria.
Sebuah Rapat umum terpisah diselenggarakan di Brisbane, ibukota
Queensland, pada hari yang sama.
Pawai di Melbourne
Tian Guo Marching Band
memimpin pawai di Melbourne pada 16 Juli.
Dipimpin oleh Tian Guo Marching
Band, pawai yang diadakan di Melbourne melewati kawasan bisnis dan
Pecinan, dan berakhir di alun-alun kota.
Foto praktisi Falun Gong yang
kehilangan nyawa mereka dalam penganiayaan.
Archie, keturunan Malaysia, dan
temannya Dylan mengatakan pawai itu membuatnya penasaran ingin tahu
cerita sebenarnya di balik penganiayaan terhadap Falun Gong, "Salah
seorang teman Tionghoa saya telah mengatakan kepada saya sesuatu
yang negatif tentang Falun Gong. Sekarang saya tahu dia pasti telah
dipengaruhi oleh partai komunis."
Mahasiswa Kelly Banfield dan
temannya mengatakan mereka akan memberi tahu lebih banyak orang
tentang penindasan di Tiongkok.
Kelly Banfield, seorang mahasiswa
di La Trobe University, terkejut ketika mengetahui pelanggaran hak
asasi manusia yang berat. "Saya tidak bisa bayangkan sebuah
kekejaman seperti ini [pengambilan paksa organ] bisa terjadi di
dunia saat ini," katanya. Dia dan temannya mengatakan mereka akan
berbagi apa yang mereka ketahui dengan lebih banyak orang melalui
media sosial.
Rapat Umum di Melbourne
"Setiap tahun kita berkumpul untuk meningkatkan kesadaran terhadap
penganiayaan di Tiongkok - berharap lebih banyak orang yang
menduduki jabatan bisa membuat pilihan yang tepat antara keuntungan
keuangan dan ekonomi jangka pendek dan kesadaran moral," kata Fan
Huiqiang, Direktur Himpunan Falun Dafa Victoria, pada rapat umum
tersebut.
Dia meminta pemerintah Australia untuk meluluskan undang-undang
melarang wisata transplantasi organ di Tiongkok. "Hal ini karena
orang-orang mungkin tidak menyadari demi memenuhi pesanan
organ seseorang akan dibunuh," katanya.
Bernie Finn Anggota Dewan
mengatakan praktisi Falun Gong tidak memiliki kebebasan
berkeyakinan di Tiongkok.
Bernie Finn anggota dewan
mengatakan bahwa orang-orang yang tidak bersalah tidak boleh
dicelakai, apalagi dibunuh, karena melakukan meditasi damai.
"Tapi keadilan harus ditegakkan," kata Finn, "khususnya untuk Jiang
Zemin yang telah menjadi diktator di Tiongkok, yang telah
bertanggung jawab atas kematian banyak orang, yang telah
bertanggung jawab atas pengambilan organ yang telah kita
lihat."
Dia mengatakan akan terus mendukung praktisi Falun Gong untuk
memiliki kebebasan berlatih keyakinan mereka di
Tiongkok.
Vivienne Nguyen, seorang pemimpin komunitas Vietnam, memuji
ketekunan Falun Gong. "Kerja keras anda telah menetapkan contoh
yang baik bagi kita. Masyarakat kita, termasuk orang-orang Vietnam
akan terus mendukung anda," katanya sambil menangis.
Peter Westmore, presiden The
National Civic Council (NCC), mengatakan penyelidikan independen
memperkirakan sekitar 60.000 sampai 100.000 transplantasi
berlangsung di Tiongkok setiap tahun.
Peter Westmore, presiden The
National Civic Council (NCC), mengatakan masalah ini tidak hanya
terkait dengan Tiongkok, tetapi juga membutuhkan perhatian yang
lebih luas karena merupakan genosida besar-besaran.
Gerard Flood dari Partai Buruh
Demokratik mengatakan penindasan terhadap praktisi Falun Gong belum
pernah terjadi sebelumnya.
"Industri pengambilan organ di
Tiongkok adalah kekejaman besar seperti yang telah dunia lihat dari
Kamboja, Rwanda, genosida di Darfur dan bencana Yahudi," kata
Gerard Flood, Bendahara Partai Buruh Demokratik. Dia mendesak
pemerintah Australia dan industri medis untuk mengambil tindakan,
termasuk keuangan, bisnis, dan pendekatan-pendekatan lain sampai
kekejaman berhenti di Tiongkok.
"Negara-negara lain telah menunjukkan bahwa cara untuk mendapatkan
keuntungan dari perdagangan dengan Tiongkok adalah dengan tegas
menentang kriminalitas Tiongkok, tidak diam melihat kejahatan rezim
terhadap kemanusiaan," kata Flood.
Peragaan latihan pada rapat
umum
Rapat Umum di
Brisbane
Rapat umum di Alun-alun
Brisbane, pada 16 Juli 2016.
John Andress, juru bicara
Himpunan Falun Dafa Queensland, mengatakan penyelidikan sekarang
diperkirakan lebih dari satu juta korban pengambilan paksa organ
dan "sebagian besar dari mereka adalah praktisi Falun Gong."
Sandra dari Selandia Baru
mendukung Falun Gong
Sandra dari Selandia Baru
mengatakan ia telah mendengar tentang Falun Gong beberapa tahun
yang lalu. "Saya tidak tahu penindasan masih berlangsung di
Tiongkok," katanya. "Bagaimanapun, kita semua adalah manusia dan
kita harus saling menghormati satu sama lain. Penganiayaan ini
harus dihentikan."
Scott Smythe belajar Falun
Gong sekitar waktu yang sama ketika penganiayaan dimulai di
Tiongkok 17 tahun lalu.