(Minghui.org)
Acara nyala lilin diadakan di depan Konsulat Tiongkok di Vancouver,
Kanada pada tanggal 19 Juli 2016, untuk memprotes penganiayaan oleh
rezim Tiongkok terhadap Falun Gong, dimana telah berlangsung selama
17 tahun dan menyebabkan lebih dari 4.000 praktisi meninggal
dunia.
Para praktisi mengadakan rapat umum pada hari berikutnya di dekat
Vancouver Art Gallery, untuk meningkatkan kesadaran terhadap
kebrutalan yang dihadapi oleh para praktisi di Tiongkok karena
menolak melepaskan keyakinan mereka, termasuk dibunuh untuk diambil
organ tubuhnya. Para pembicara di rapat umum mendukung upaya
praktisi dalam melawan penganiayaan, dan menyerukan kepada rezim
Tiongkok agar segera menghentikan penganiayaannya.
Mengenang mereka yang terbunuh
di dalam penganiayaan di Tiongkok, praktisi Falun Gong di Vancouver
mengadakan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok pada tanggal 19
Juli
Dennis Watson (kiri pertama)
bergabung dengan para praktisi Falun Gong di depan Konsulat
Tiongkok dalam mengenang para praktisi yang disiksa hingga mati
oleh rezim komunis di Tiongkok
Para praktisi mengadakan rapat
umum di pusat kota Vancouver untuk mengekspos kebrutalan dan
kejahatan yang dilakukan oleh rezim Tiongkok terhadap
praktisi
Seorang pejalan kaki
mempelajari latihan Falun Gong
Blogger: Melawan
Penganiayaan Bersama Falun Gong
Dennis Watson, yang mengoperasikan sebuah blog bernama Gangsters
Out, ikut serta dalam acara nyala lilin bersama dengan praktisi
pada tanggal 19 Juli.
Watson mengetahui tentang pembunuhan praktisi yang disetujui negara
dari laporan berita, dan ingin menunjukkan dukungannya. Dia juga
menulis pidato untuk rapat umum, dimana mengatakan bahwa hatinya
bersama dengan praktisi, dan tidak ada orang yang harus dianiaya
atau ditahan karena keyakinannya. Dia memuji praktisi karena
memiliki semangat kesabaran yang besar dalam melawan penganiayaan
selama 17 tahun ini.
Mantan Hakim Tiongkok: Pengambilan organ ‘tidak boleh
ditolerir’
Li Jianfeng, seorang mantan
hakim di Tiongkok, berbicara di rapat umum dan memuji semangat
praktisi dalam melawan penganiayaan
Li Jianfeng, adalah mantan hakim
pengadilan menengah di Fujian, Tiongkok. Karena dia menolak untuk
menjalankan kebijakan rezim Tiongkok untuk memenjarakan kelompok
minoritas seperti praktisi Falun Gong dan umat Kristiani, Li
didakwa dengan tuduhan “subversi” dan dipenjara selama lebih dari
10 tahun.
Salah seorang profesor Li pernah menjadi pejabat tinggi. Dia
ditangkap pada tahun 2000 karena berlatih Falun Gong, dan dipenjara
selama sepuluh tahun. Li memberi komentar, “Saya tidak tahu pejabat
mana lagi lebih jujur dan kerja keras darinya. Menyingkirkan
seorang yang baik seperti diri dia menunjukkan bahwa rezim Tiongkok
sangat tidak adil.”
Li memahami prinsip Falun Gong ‘Sejati-Baik-Sabar,’ dan berkata dia
bisa memberikan kesaksian bahwa penyiksaan dan pengambilan organ
praktisi yang masih hidup benar-benar terjadi di Tiongkok. Dia
berkata, “Pengambilan organ secara paksa adalah tidak beradab dan
berlumuran darah, tidak boleh ditolerir.”
Manifestasi Sejati dari Kebudayaan Tiongkok
Elias Ishak, kandidat
independen untuk Dewan Legislatif di B.C, menggambarkan Falun Gong
sebagai bagian dari kebudayaan Tiongkok
Elias Ishak, seorang calon
independen untuk Dewan Legislatif B.C, mengekspresikan dukungan
sepenuh hatinya untuk Falun Gong di rapat umum. Dia berkata bahwa
Partai Komunis Tiongkok tidak mewakili Tiongkok, dan Falun Gong
adalah manifestasi sejati dari keindahan serta kesucian dari
kebudayaan Tiongkok. Dia menambahkan bahwa penganiayaan pasti
gagal.
Chinese version click here
English
version click here