Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Sebuah Konflik Membuat Saya Menyadari Keterikatan terhadap Aku

8 Juli 2016 |   Oleh: praktisi Falun Gong di Tiongkok


(Minghui.org) Bersikeras bahwa seseorang benar adalah demonstrasi dari keterikatan terhadap “aku.” Sejak saya mulai berlatih Falun Dafa 18 tahun yang lalu, saya jarang menemui konflik dengan orang lain, jadi saya tidak pernah menyadari bahwa saya punya keterikatan terhadap "aku." ini - sampai saat ini.

Saya memberi 100 yuan kepada seorang praktisi muda untuk membeli kartu telepon untuk saya. Saya ingat memberinya uang, tapi tidak ingat dia memberikan kartu kepada saya. Setelah memeriksa dompet saya dan tidak menemukan kartu apapun, saya yakin bahwa dia lupa, karena dia sering lupa.

Ketika kami bertemu lagi di kelompok belajar Fa, di depan semua orang, saya meminta kartu telepon itu. Dia menjawab bahwa dia sudah memberikan kepada saya saat mengambil uangnya. Saya bersikeras bahwa saya tidak salah karena saya memiliki ingatan yang baik. Saya mengulang berkali-kali bahwa dia sering lupa. Praktisi muda itu menjadi sangat marah, dan dia segera memberikan beberapa contoh untuk membuktikan bahwa saya juga memiliki ingatan yang buruk. Lalu saya menjadi marah dan mulai berdebat dengannya. Segera argumen kami menjadi pertengkaran. Kami berdua sangat marah, hingga kelompok belajar Fa bubar.

Kemudian seorang praktisi mengatakan kepada saya, "Anda salah! Anda terlalu terikat pada diri sendiri." Dalam perjalanan pulang, praktisi lain berdiskusi dengan saya tentang keterikatan terhadap "aku."

Butuh waktu untuk menenangkan diri dan melihat masalah utamanya. Saya bersikeras membuktikan bahwa dia salah dan saya benar, seharusnya saya melihat ke dalam. Semakin saya bersikeras, dia semakin menolak dan melawan. Guru mengatur kesempatan untuk membantu saya menyingkirkan mentalitas bertempur dan keterikatan terhadap "aku." Tidak hanya saya gagal ujian, perilaku saya juga mengganggu kelompok belajar Fa.

Tepat setelah saya menyadari hal ini, saya merasakan ada sesuatu di saku saya. Itu adalah kartu telepon yang hilang. Memang saya salah dari awal! Sangat memalukan hingga saya berharap tidak akan bertemu dengan praktisi muda itu lagi.

Melalui kejadian ini, saya melihat keterikatan terhadap "aku" saya, mentalitas bertempur, dan malu setelah menemukan kartu tersebut mencerminkan keterikatan terhadap reputasi. Saya akan menghilangkannya, sehingga kami bisa berkoordinasi lebih baik untuk membantu Guru selama Pelurusan Fa.

Chinese version click here
English version click here