(Minghui.org) Suatu hari kami mengendarai
kendaraan ke daerah pegunungan di mana kondisi jalannya kasar.
Orang-orang yang tinggal di sana hanya turun gunung sekali setiap
beberapa bulan untuk membeli kebutuhan.
Selama kunjungan kami di sana, kami berbicara dengan orang-orang
tentang Falun Dafa dan memberikan selebaran kepada mereka.
Kami diberitahu ketika menjelang hari berakhir bahwa ada satu desa
yang sangat kecil berjarak sekitar satu mil jauhnya. Dengan wilayah
yang begitu terpencil, kami tahu mungkin tidak akan mendapatkan
kesempatan lain untuk berkunjung. Seorang praktisi dan saya
kemudian memutuskan berjalan ke sana untuk berbicara kepada
orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan saat kami memiliki
kesempatan.
Hanya ada tiga atau empat rumah tangga di desa. Orang-orang di sana
sangat ramah, dan mereka ingin sekali mengetahui tentang apa yang
kami katakan. Kami memberitahu mereka semua tentang latihan ini dan
meninggalkan kalender Minghui serta selebaran kepada mereka. Mereka
sangat senang dan berterima kasih kepada kami karena datang ke desa
mereka yang terpencil untuk membagikan informasi kepada
mereka.
Polisi: "KamiSemua Tahu Fakta Kebenaran
Sekarang!"
Tiga praktisi dan saya pergi ke daerah pedesaan untuk
mengklarifikasi fakta kebenaran pada September 2011. Saat berada di
sana, kami dilaporkan ke polisi, dan tepat ketika kami akan pergi,
sebuah mobil polisi mendekati kami. Saya mengingatkan yang lain
untuk tetap tenang. "Ini adalah kesempatan yang baik untuk
memberitahu mereka tentang fakta kebenaran," kata saya.
Saya mulai melafalkan salah satu puisi Guru di dalam hati
saya:
“Para pengikut Dafa membubung naik ke atas langit tinggi. Menguasai
langit dan bumi. Meluruskan prinsip hukum alam manusia.”
(“Ramalan,” Hong Yin II)
Saya mempertahankan pikiran yang kuat: "Sekarang adalah praktisi
Dafa yang menentukan bukannya orang biasa. Semua faktor yang
mengganggu di dimensi lain - yang menghalangi orang-orang
tersadarkan harus benar-benar diceraiberaikan."
Dua polisi keluar dari mobil dan berteriak kepada kami. "Masuk ke
dalam mobil!"
Saya tetap tenang. "Tidak perlu meneriaki kami," kata saya. "Kami
datang untuk berbicara kepada orang-orang tentang Falun Dafa. Harap
diingat: Falun Dafa baik. Juga, mundur dari Partai Komunis Tiongkok
(PKT) dan organisasi-organisasi terkaitnya serta berhenti
menganiaya praktisi Dafa."
Saya meneruskan dan menanyai salah satu petugas apakah dia pernah
bergabung dengan Liga Pemuda atau Pionir Muda. "Jika pernah,
silakan mengundurkan diri dari organisasi-organisasi itu supaya
anda tidak terkait dengan PKT serta mendapatkan masa depan yang
baik! Dan juga memberitahu anggota keluarga anda."
Setelah mendengar kata-kata ini, sikap polisi melunak. "Tolong
jangan buat hidup kami lebih susah," katanya. "Kami hanya melakukan
tugas. Mohon pergilah ke kantor polisi bersama kami." Saat itu
mobil polisi lain tiba. Berpikir bahwa banyak petugas di kantor
polisi tidak mengetahui fakta tentang Falun Dafa, saya memutuskan
pergi ke sana.
Di kantor polisi, semua petugas muncul. Tas tiga praktisi lain
digeledah, dan petugas menemukan banyak selebaran. Tapi tepat di
saat mereka berusaha untuk menggeledah tas saya, saya menghentikan
mereka. "Tolong jangan menyentuh tas saya. Saya ada di sini untuk
membantu kalian memahami fakta kebenaran Falun Dafa dan
penganiayaan, saya tidak akan mengizinkan kalian untuk melakukan
perbuatan buruk terhadap Dafa," kata saya.
Salah satu petugas tersenyum pada saya. "Harap tinggalkan selebaran
anda pada saya dan saya akan memberikannya kepada
orang-orang."
Saya berkata, "Jika anda benar-benar ingin membantu, maka berikan
selebaran-selebaran yang baru saja anda temukan kepada orang lain.
Kalian semua seharusnya membawa satu ke rumah untuk dibaca oleh
anggota keluarga kalian. Dengan cara ini, anda akan dapat
menyadarkan mereka terhadap fakta kebenaran supaya mereka sendiri
memiliki masa depan yang baik."
Saya memberitahu mereka mengenai fakta penganiayaan dan pengalaman
saya di mana semua penyakit saya hilang karena latihan Falun Dafa.
Setelah satu jam berbicara, saya bersiap untuk meninggalkan kantor
polisi. Pada saat itu seorang petugas berkata, "Anda tidak perlu
datang kembali ke kantor polisi lagi. Kami semua tahu fakta
kebenaran sekarang."
Berubah Pikiran
Pada tahun 2010, seorang praktisi dan saya sedang menggantungkan
poster Falun Dafa ketika seorang wanita muncul dan meneriaki kami.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" teriaknya.
Saya berkata, "Kami memasang informasi untuk menyadarkan
orang-orang!" Tapi dia berteriak lagi. "Hentikan memasang hal-hal
itu atau saya akan melaporkan kalian ke polisi!"
Saya memintanya untuk tenang dan lihatlah poster tersebut terlebih
dahulu. Pada saat yang sama, saya mempertahankan pikiran: "Hentikan
dia melakukan perbuatan buruk dan membuat pikiran baiknya dominan."
Kami kemudian pergi ke bagian lain dari desa tersebut.
Di bagian lain dari desa itu, entah bagaimana, dia muncul lagi.
Kali ini dia berteriak, "Kamu harus buru-buru dan pergi – saya
telah melaporkan kalian ke polisi."
Saya menjawab, "Terima kasih. Mohon diingat bahwa Falun Dafa baik
dan Sejati-Baik-Sabar baik! Anda akan diberkati jika melafalkan
kata-kata ini dalam hati anda." Kami meninggalkan desa dengan
selamat setelah dia memberi peringatan.
Spanduk"Falun Dafa Baik" Bersinar di
Langit
Suatu hari kami menggantung spanduk "Falun Dafa baik" di dekat
sebuah kantor polisi dan dua pemuda pengendara sepeda motor
berhenti di depan kami. Mereka saling berbisik, dan kemudian salah
satu dari mereka turun dan yang lainnya pergi. Kami hanya tahu
bahwa dia pergi melaporkan kami.
Praktisi bertanya, "Haruskah kita pergi sekarang?" Saya menolak.
"Kita harus melanjutkan," kata saya.
Di depan pemuda itu, kami menggantung spanduk bertuliskan "Falun
Dafa baik." Saya berpikir, "Anak muda, biarkan pikiran baik anda
mendominasi. Ingat Falun Dafa baik. Jangan hentikan kami."
Kami segera pergi dengan sepeda motor sementara pemuda itu masih
berdiri di sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Chinese version click here
English
version click here