(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Konsulat Tiongkok di Sydney, Australia untuk mengecam penolakan pemerintah Tiongkok atas perjalanan Wang Zhiwen, mantan koordinator terkenal dari Asosiasi Falun Dafa, yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mengunjungi putrinya di Amerika Serikat.

Para praktisi menyerukan kepada pemerintah untuk menerbitkan kembali paspor Wang dan membebaskan dia untuk bepergian ke luar negeri.

Ketika rezim komunis memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999, Wang adalah salah satu yang pertama ditangkap. Wang dipenjara selama hampir 15 tahun, selama waktu itu, dia disiksa dengan berbagai cara. Giginya semua rusak, kukunya ditusuk dengan tusuk gigi tajam, dan dia dilarang tidur sampai tujuh hari berturut-turut. Dia diborgol dan dibelenggu dengan belenggu seberat 25 kg ketika terkunci di dalam sel kecil sendiri.

Wang dibebaskan dari penjara pada tahun 2014, dan sejak itu berada di bawah pengawasan polisi dan pejabat pemerintah setempat. Putrinya Danielle Wang, seorang Warga Negara Amerika Serikat, dan menantunya, Jeff Nanarella pergi ke Beijing baru-baru ini untuk membawanya ke AS. Mereka membantu dia mendapatkan visa, tetapi patroli perbatasan di Guangzhou, Provinsi Guangdong mencabut paspor dan menghalangi perjalanan luar negeri- saat ia meninggalkan Tiongkok pekan lalu.

Dr. Lucy Zhao dari Himpunan Falun Dafa Australia menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk membantu membebaskan Wang dan membantu dia bergabung kembali dengan putrinya di AS

Protes di Kedutaan Besar Tiongkok di Warsawa, Polandia

Praktisi mengadakan protes serupa di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Polandia pada 13 Agustus 2016.