Tong berlatih Falun Gong, sebuah
latihan kultivasi yang ditindas secara brutal oleh rezim Komunis
Tiongkok sejak tahun 1999.
Pada tahun 2015, Tong disiksa di sebuah pusat pencucian otak karena
menolak melepaskan keyakinannya – cobaan berat terakhir dalam
serangkaian panjang penangkapan dan penyiksaan di kamp kerja
paksa.
Pengacaranya berkata, “Petugas penegakkan hukum harus tahu hukum.
Bagaimana mereka bisa begitu arogan dan tidak patuh? Bagaimana
seseorang bisa menghilang seperti ini?”
Pencarian Secara Luas
Tong sedang bekerja di toko serba ada miliki keluarganya pada
tanggal 26 Mei ketika dia ditangkap oleh sejumlah petugas dari
Divisi Keamanan Domestik Kota Xiantao.
Saat petugas memberitahu keluarga Tong bahwa dia akan dibebaskan
dalam beberapa hari, dia masih ditahan setelah dua minggu dan
dipindahkan ke Pusat Penahanan Xiantao.
Ketika pengacaranya berusaha untuk mengunjunginya di pusat
penahanan, dia diberitahu bahwa Tong telah dibawa pergi pada
tanggal 8 Juli. Akan tetapi, petugas menolak untuk memberitahu
keberadaannya.
Pengacara pergi ke Kantor Polisi Ganheshuilu dekat kediaman Tong
tetapi tidak menemukan apapun setelah mengunjungi semua kantor. Dia
akan melaporkan kehilangan Tong saat dia diberitahu agar menanyakan
ke kantor pusat kepolisian.
Petugas yang bertanggung jawab pada kasus Tong berkata bahwa mereka
memerlukan izin dari otoritas yang lebih tinggi untuk memberitahu
keberadaannya.
Pengacara Tong mengirim dokumen yang diperlukan dan diberitahu
bahwa Tong ditahan di Pusat Pencucian Otak Banqiao.
Dia lalu menemani keluarga Tong pergi ke sana pada tanggal 19 Juli.
Tetapi saat mereka tiba, tidak ada orang di sana. Tidak jelas
apakah para tahanan telah dipindahkan ke lokasi lain sehubungan
dengan badai dua hari sebelumnya.
Disiksa, Dilecehkan Secara Seksual di
Tahanan
Tong ditahan di Pusat Pencucian Otak Banqiao dari 7 September
hingga 27 November 2015, karena membantu para praktisi lain
mengirim surat tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan kepala
Partai Komunis yang melancarkan penganiayaan terhadap Falun
Gong.
Saat dikurung, dia tidak hanya dipaksa untuk menghadiri sesi
pencucian otak tetapi juga disetrum dengan tongkat listrik dan
dilecehkan secara seksual.
Tong melayangkan tuntutannya sendiri pada tanggal 11 April 2016 ke
Biro Kehakiman Provinsi Hubei karena pelecehan dan penyiksaan yang
dialaminya selama di Pusat Pencucian otak Bangqiao. Dia juga
menyimpan pakaian yang terbakar dan robek karena disetrum dengan
tongkat listrik sebagai bukti.
Suami Tong, Liu Xiong, juga ditangkap di toko keluarga pada pagi
hari, 12 April, satu hari setelah penangkapan Tong. Polisi pada
awalnya menolak untuk memberitahu keberadaannya. Beberapa minggu
kemudian, keluarganya diberitahu bahwa penangkapan dirinya telah
disetujui dan dia ditahan di Pusat Penahanan Qianjiang.
Sebelum penangkapan terakhirnya, Tong pernah ditangkap delapan kali
antara tahun 1999 dan 2009 karena berlatih Falun Gong. Dia dua kali
dikirim ke kamp kerja paksa, dimana dia menderita penyiksaan dan
penganiayaan brutal.
Laporan terkait:
Police
Arrest Woman after Taking Her Husband
Hubei
Province: Six Homes Ransacked, Four Arrested in Police Sweep of
Falun Gong Practitioners