(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa setahun yang lalu ketika saya berumur 30 tahun.
Beberapa hari yang lalu, saya tiba-tiba mengalami rasa sakit di leher dan bahu. Muncul tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas. Pada awalnya, saya senang dan merasa bersyukur karena mampu membayar utang saya dengan cepat.
Setelah satu atau dua jam, rasa sakit menyebar ke dada dan kemudian ke lengan kiri dan bahu. Rasa sakit bertambah dan sangat menusuk. Saya mengalami kesulitan bernapas, dan mulai gemetar menahan rasa sakit.
Saya berencana akan pergi dengan orang tua untuk pertemuan yang dijadwalkan dengan beberapa penjual. Kami masih punya waktu beberapa menit, jadi saya pikir melakukan latihan pertama akan membantu saya mengurangi rasa sakit dan tidak pasif. Saat melakukan latihan, saya mengalami kesulitan menggerakkan lengan kiri, walau hanya melakukan sebagian gerakan.
Saya memutuskan tetap melakukan latihan seperti biasa, dan tidak menganggap penting fenomena tersebut. Saya juga memutuskan tidak akan mengatakan apa-apa pada orang tua dan tidak memberikan rasa sakit sebuah lingkungan.
Guru mengajarkan kita di "Meningkatkan Xinxing" Zhuan Falun:
"Orang yang berusia 50 tahun lebih terseret mobil sampai begitu jauh, dan terhempas di tanah. Adakah yang terluka? Semuanya sudah terluka, tergolek di tanah dan tak dapat bergerak. Pergi ke rumah sakit, ayo marilah, tinggal saja di rumah sakit tidak perlu keluar. Bagi orang biasa mungkin akan seperti itu. Namun dia adalah seorang praktisi Gong, dia tidak berbuat seperti itu. Kami mengatakan, baik atau buruk yang akan terjadi berasal dari pikiran sekilas seseorang, beda pikiran sekilas ini juga akan membawa konsekuensi yang berbeda. Dengan usia yang begitu lanjut, sekiranya hal itu terjadi pada manusia biasa, dapatkah dia terhempas dengan tidak penuh luka? Namun nyonya tersebut kulitnya pun tidak lecet. Baik atau buruk yang akan terjadi berasal dari pikiran sekilas, jika dia terbaring di tempat dan berkata: “Aduh, habislah saya, yang ini luka, yang itu luka.” Mungkin putus otot dan patah tulang, sudah lumpuh."
Rasa sakit terus berlanjut, dan saya teringat percakapan dengan seorang teman, yang mengatakan gejala serangan jantung - yang termasuk rasa sakit dan kesulitan menggerakkan tangan kiri, sesak dada, dan kesulitan bernapas. Tiba-tiba saya berpikir: "Tunggu sebentar, mungkin sesuatu terjadi. Mungkinkah ini serangan jantung? Saya mengalami gejala yang sama persis."
Untuk sesaat, saya berpikir: "Mungkin itu karena gaya hidup, gizi, atau pola tidur saya." Untuk sesaat saya marah, dan kemudian saya teringat apa yang dikatakan Guru di "Hati Harus Lurus" Zhuan Falun:
"Namun pada suatu hari, tiba-tiba dia seperti mendapat gejala penyumbatan pembuluh darah otak, tersungkur jatuh di sana, merasa tidak sanggup bergerak lagi, empat anggota badan seperti sudah tidak berfungsi, lalu dibawa ke rumah sakit untuk segera ditolong. Akhirnya dia dapat berjalan kembali. Kalian coba pikirkan, orang yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak mana mungkin demikian cepat dapat berjalan kembali, lengan maupun kakinya sudah dapat bergerak? Sebaliknya dia malah mengatakan bahwa karena belajar Falun Dafa maka timbul penyimpangan itu. Dia tidak memikirkan dengan baik, apakah penyumbatan pembuluh darah otak dapat demikian cepat sudah sembuh? Jika dia tidak belajar Falun Dafa hari ini, sekali tersungkur boleh jadi sudah meninggal di sana, mungkin sudah lumpuh selamanya, benar-benar terjadi penyumbatan pembuluh darah otak."
“Artinya adalah betapa manusia sulit diselamatkan, sudah demikian banyak yang dilakukan untuk dia, tetapi dia bukan saja tidak sadar malah berkata seperti itu."
Pikiran lain muncul: "Mungkin rasa sakit akan meningkat dan situasi saya akan memburuk, mungkin akan tersungkur dan dibawa ke rumah sakit seperti orang yang tampaknya menderita penyumbatan pembuluh darah otak seperti dalam buku." Saya berpikir, jika ini menjadi nasib saya tak apa. Setidaknya dengan ini saya akan cepat membayar semua utang karma.
Saya kemudian teringat bagian dari jawaban Guru dari "Ceramah Fa di Kota Los Angeles 2006,":
"Bagaimana dapat seorang Dewa diobati penyakitnya oleh manusia biasa? Bagaimana manusia biasa dapat mengobati penyakit Dewa? (Tepuk tangan) (Tersenyum) Ini adalah prinsip hukum. Tetapi acap kali termanifestasi anda benar-benar tidak memiliki pikiran lurus yang begitu kuat, tidak dapat menguasai dengan baik, saat demikian maka anda pergi saja berobat. Dalam hati tidak stabil dengan sendirinya berarti belum mencapai standar, diulur waktu juga tidak akan terjadi perubahan. Demi menjaga muka berupaya menahan, ini lebih-lebih merupakan keterikatan ditambah keterikatan. Saat ini hanya ada dua pilihan, kalau bukan pergi ke rumah sakit lepas dari menjalani cobaan, maka lepaskan hati secara tuntas layaknya seorang pengikut Dafa yang penuh martabat, tanpa memohon tanpa keterikatan, serahkan semuanya pada pengaturan Shifu, sangggup berbuat demikian niscaya adalah Dewa."
Saya berkata kepada diri sendiri: "Apa pun yang terjadi adalah hal baik, dan itu semua adalah bagian dari jalan yang telah diatur Guru.
Beberapa orang di sekitar saya penasaran dan bertanya mengapa saya terdiam, dan berdiri membungkuk seperti itu. Mereka bahkan mulai mengeluh tentang hal itu. Saya merasa tak nyaman dan bahkan mengalami kesulitan menjawab. Saya tetap diam, dan saya terkejut, pertanyaan berhenti.
Kami mulai perjalanan ke pertemuan yang direncanakan. Saya cukup beruntung tidak melakukan kontak mata dengan orang tua selama perjalanan, dan mereka juga tidak melihat saya gelisah, napas berat, dan wajah menampakkan penderitaan.
Setelah tiba di pertemuan rasa sakit secara bertahap mereda. Setelah satu jam saya merasa jauh lebih baik. Saya masih merasa sakit sepanjang malam itu dan hari berikutnya, tapi itu jauh berkurang.
Sebelum tidur, perasaan takut muncul: "Apa yang akan terjadi besok pagi ketika saya bangun dan melakukan latihan? Mungkinkah saya harus beristirahat dan tidak berlatih? Bagaimana jika rasa sakit akan menyulitkan melakukan latihan dan bahkan meningkat saat melakukan latihan?"
Saya memutuskan sebaliknya bahwa harus melakukan hal benar. Saya harus berlatih seperti biasa karena latihan mengultivasi tubuh kita. Saya menyadari bahwa, jika saya istirahat, berarti mengikuti keinginan karma - membawa saya dalam keadaan pasif sehingga karma tidak disingkirkan.
Saya tidak menyerah pada pikiran itu dan bangun keesokan harinya seperti biasa untuk berlatih. Selama latihan, saya merasa normal kembali dan bahkan cukup nyaman - sepertinya saya telah lulus ujian dan situasi menjadi lebih baik dari sebelumnya.