(Minghui.org) Saya mengamati bahwa beberapa rekan praktisi merasa sulit untuk menyelesaikan masalah keluarga yang terkait dengan kesengsaraan. Seiring waktu, tingkat keparahan kesengsaraan ini dapat meningkat dan secara serius mengganggu Xiulian mereka.
Skeptis Menyaksikan Kekuatan Dafa
Sebelum kami menikah, saya mencoba untuk memberitahu suami bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Ketika saya mengatakan kepadanya bahwa saya berlatih Dafa, saya melihat secercah pengakuan di matanya, meskipun ia menyangkal mengetahui latihan.
Saya mengatakan kepadanya bahwa Dafa adalah kultivasi aliran Buddha, dan bagaimana Dafa difitnah melalui rekayasa peristiwa bakar diri di Lapangan Tiananmen, Beijing.
Dia tetap skeptis, tapi tidak melarang saya berlatih. Namun, ia meminta agar saya hanya berlatih di rumah dan saya enggan untuk setuju.
Pada awalnya saya ragu-ragu untuk berlatih ketika ia bisa melihat saya. Namun, setelah menyaksikan saya cepat sembuh dari penyakit serius melalui belajar Fa, ia mulai percaya bahwa Dafa benar-benar memiliki kekuatan. Segera, ia mengingatkan saya untuk belajar Fa setiap kali saya merasakan ketidaknyamanan fisik. Saya menjadi cukup percaya diri secara terbuka berlatih di depannya.
Suatu hari, saat berlatih "Gerakan Menghubungkan Kedua Kutub" dari Latihan Ketiga, saya membuka mata dan melihat dia meniru gerakan lengan saya beberapa saat. Saya tiba-tiba menyadari bahwa saya harus berbicara dengannya tentang Dafa.
Suami Enggan Mundur dari PKT
Saya awalnya takut berbicara dengannya tentang mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Setelah kami menikah setahun, saya mengalami mimpi yang berulang dari kehidupan masa lalu kami yang terjalin erat, baik sebagai teman dekat atau sebagai pasangan menikah. Mimpi ini mendukung tekad saya untuk membawanya dekat dengan Dafa.
Dia suka menonton film perang yang memuliakan PKT. Saya tahu ini akan menjadi kendala utama dalam upaya klarifikasi fakta, jadi sebelum berupaya, saya akan memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan apa pun yang akan menghalangi dia menerima kebenaran.
Saya menjelaskan bahwa Falun Dafa adalah jalan kultivasi yang lurus, dan bagaimana orang-orang di lebih dari 100 negara berlatih secara terbuka. Xiulian ini hanya dilarang di Tiongkok.
Saya berkata, "Lebih dari 200 juta orang telah mundur dari PKT. Kamu harus mundur juga! Hanya menggunakan nama panggilan atau nama samaran." Saat ia tampak tidak bersemangat mundur, saya memutuskan untuk mencoba lagi nanti.
Kegagalan saya untuk meyakinkan dia adalah kesalahan saya. Meskipun saya terus berusaha membujuknya, saya takut. Saya meningkatkan waktu belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus.
Setelah beberapa waktu, saya kembali mencoba, tapi dia tidak peduli walau dengan berbagai cara, jadi saya memutuskan untuk mencoba lagi dalam beberapa hari. Saya terus melenyapkan rasa takut dan emosi sebelum memintanya mundur dari PKT.
Dia berkata, "Saya akan mundur. Kamu sudah menjelaskan situasi kepada saya berkali-kali, dan saya akan mundur. Nama samaran apa yang kamu pilih untuk saya, saya akan terima."
Kali ini, saya tahu suami saya jelas mengerti apa yang dia lakukan. Dia baru-baru ini mulai membaca Zhuan Falun dengan saya dan telah berhenti menonton film perang.
Dari ini, saya memahami bahwa hubungan dengan kerabat kita merupakan refleksi dari kondisi kultivasi kita, dan setiap kesengsaraan yang kita temui adalah untuk mengekspos keterikatan kita.
Menghadapi Masalah dengan Tepat untuk Melenyapkan Kesengsaraan
Saya menyarankan agar kami mendistribusikan beberapa materi Dafa pada saat jalan-jalan sore, dan dia langsung setuju.
Tidak lama setelah itu, saya membawa pulang 20 booklet Dafa dan mengatakan kepadanya bahwa kita bisa mendistribusikannya malam itu. Tanpa diduga ia menjadi marah dan bertanya mengapa saya terus mendistribusikan materi meskipun akan mengalami risiko keamanan.
Dia mengatakan kepada saya, "Kamu berjanji tidak akan pergi keluar untuk mendistribusikan materi klarifikasi fakta!"
Perilakunya membuat tertegun, namun menyadarkan saya, pada saat yang sama. Saya salah telah setuju untuk tidak menyebarkan materi Dafa dan kekuatan lama mengambil keuntungan dari tindakan ceroboh saya. Penjelasan saya hanya memperburuk situasi, dan setelah pertengkaran hebat, kami tidak bicara.
Sebelum ini, suami saya tidak pernah kehilangan kesabarannya dan kami tidak pernah bertengkar. Setelah itu, ia mulai memperlakukan saya dengan dingin, menyampaikan rasa jijik dan tidak sabar dengan setiap kata yang diucapkan. Saya sangat tertekan dan sengsara sampai tidak mampu keluar dari tempat tidur.
Saya memaksakan diri untuk tetap rasional dan mencari ke dalam keterikatan saya. Saya seharusnya tidak membuat janji itu. Saya dibutakan oleh keterikatan menikmati kehidupan yang nyaman dan pernikahan yang penuh kasih sayang. Saya tidak memperlakukan bahwa mendistribusikan materi Dafa adalah serius. Sebaliknya saya memperlakukannya sebagai hal biasa, dilakukan sambil berjalan-jalan. Bahkan lebih buruk adalah keterikatan saya dengan qing manusia terhadap suami.
Saya memperkuat tekad dan diam-diam berjanji kepada Guru, "Saya akan mengatasi penderitaan ini! Saya akan menghadapi masalah ini dengan tepat dan memastikan semuanya teratasi."
Perilaku abnormal suami saya meyakinkan saya bahwa dia dikendalikan oleh kekuatan lama. Saya tenang meskipun kami berbicara sedikit, saya mencoba untuk memastikan bahwa semua yang saya katakan adalah benar dan tulus. Saya juga belajar untuk melepaskan keterikatan manusia terhadap suami.
Saya diam-diam memancarkan pikiran lurus terhadap kejahatan yang mengendalikan suami saya, "Orang ini sedang menunggu untuk diselamatkan oleh Dafa. Ini adalah diri sejati yang akan memutuskan apakah Dafa baik atau buruk. Tidak ada orang lain yang boleh mempengaruhi pikirannya! Mereka yang berani mengganggu dan menggunakan dia untuk melakukan perbuatan jahat terhadap Dafa akan musnah!"
Suami saya yang masih marah menegur saya untuk kembali memegang kata-kata saya, menolak untuk mendengarkan penjelasan dan membaca Fa dengan saya. Saya bertahan menjelaskan fakta kebenaran kepadanya. Saya juga berfokus pada memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan unsur-unsur jahat.
Kemudian ketegangan antara kami telah mereda dan percakapan kami menjadi normal. Dia meminta saya untuk bersumpah bahwa saya tidak akan pergi keluar mendistribusikan materi klarifikasi fakta. Setelah ini, kita bisa kembali ke kehidupan normal dan ia akan terus membaca Fa dengan saya.
Saya segera menyadari bahwa ini adalah ujian, untuk melihat apakah saya bisa melepaskan keterikatan saya untuk kebahagiaan. Saya mengatakan kepadanya bahwa kata-kata ini bukan berasal dari diri sejati dan menolak untuk menjanjikan apa-apa lagi.
Saya berkata, "Saya telah melakukan kesalahan. Sebagai seorang praktisi, saya telah memperoleh banyak manfaat dari kultivasi di dalam Dafa. Saya menolak untuk menjadi orang egois yang mengabaikan nasib orang-orang yang masih mengabaikan fakta kebenaran!"
Semuanya kembali normal setelah tiga hari. Dia mengatakan bahwa dia tidak peduli lagi jika saya membagikan materi. Lalu, saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan membagikan materi hari ini dan bertanya apakah ia akan ikut.
Dia berkata, "Saya tidak akan membantu, tapi saya bisa menunggu kamu di ujung jalan. Kamu butuh tumpangan di sana, jadi bukankah saya harus menjadi sopir kamu?"
Dengan tetap berusaha kesengsaraan sulit ini cepat diselesaikan!
Tidak Ada yang Perlu Ditakuti
Sekarang, suami saya tidak hanya membaca Fa dengan saya, tetapi juga mengingatkan saya tentang prinsip-prinsip Fa setiap kali ia menemukan bahwa saya telah tersesat.
Ketika saya menempel stiker informasi Dafa, saya tiba-tiba lumpuh oleh ketakutan, dan tidak dapat melanjutkan. Suami saya melihat saya dalam perjalanan pulang dan menarik saya ke dalam mobil.
Dia berkata, "Apa yang harus ditakutkan. Sikap ini tidak benar! Abaikan orang-orang yang lewat dan jangan takut. Tak seorang pun akan berani melakukan sesuatu kepada kamu. Di sini, kamu bisa menempel di pipa ini! Saya akan menunggu saat kamu melakukannya!" Saya menempel stiker besar pada pipa dan kami melaju.
Saya belajar dari pengalaman pribadi bahwa jika seseorang dapat mematuhi ajaran Guru, kesengsaraan keluarga akan mudah diselesaikan.
Akhirnya, saya ingin mengutip ceramah Guru:
"Bicara sampai di sini saya ingin mengatakan sejenak, ada sebagian orang mengklarifikasi fakta kepada anggota keluarga sendiri selalu tidak baik hasilnya, ini dikarenakan anda melakukannya dengan tidak benar. Pertama anda tidak mengetahui di mana letak kesalah-pahamannya, anda tidak jelas apa penyebabnya. Kedua adalah ketika anda mengklarifikasi kepada anggota keluarga, anda selalu memperlakukan anggota keluarga sendiri sebagai sanak saudara dan bukan sebagai makhluk yang akan diselamatkan." (Ceramah Fa di Kota Los Angeles)
"Sebagai orang Xiulian seharusnya mengetahui dengan jelas hal tersebut, jangan terperangkap dalam konsep famili manusia biasa ini. Mereka harus dianggap sebagai satu mahkluk hidup, sama seperti kalian semua sebagai makhluk hidup untuk diselamatkan, ketika anda melakukan dengan demikian hasilnya niscaya tidak sama, pastilah demikian. Anda jangan dulu menganggapnya sebagai sanak saudara, anda mengklarifikasi fakta dengan menganggapnya sebagai objek yang akan anda selamatkan maka niscaya tidak sama. Sesungguhnya sisi yang mengerti dalam jiwanya juga tahu, sepanjang hidup ini saya dan anda adalah sekeluarga, pada masa hidup selanjutnya saya akan sekeluarga dengan orang lain, hakiki jiwanya tahu itu. Namun ketika anda benar-benar menggunakan pikiran lurus, benar-benar menyelamatkan dia, pikiran sejatinya dapat membedakan dengan jelas, juga tidak akan terjerumus ke dalam Qing manusia biasa." (Ceramah Fa di Kota Los Angeles)