(Minghui.org) Saya ingin berbagi pemahaman saya mengenai kesombongan, atau keterikatan egois. Mudah-mudahan, akan berguna bagi praktisi.
Gesekan antara saya dan praktisi lain dalam kelompok kami baru-baru ini menjadi sangat intens. Saya merasa terhina, marah, kecewa, dan memiliki emosi negatif lainnya, tetapi mengerti bahwa semua itu hanya hal-hal di permukaan dan akar perasaan itu tersembunyi sangat dalam. Saya telah mencari penyebab beberapa tahun, tetapi tidak bisa mengidentifikasi penyebab sebenarnya dari manifestasi eksternal yang buruk tersebut.
Praktisi baru-baru ini mulai menunjukkan kesombongan saya. Segera setelah kami mulai berbicara tentang sesuatu, dia langsung mengatakan bahwa saya menyimpan kesombongan dan bahwa itu menghambat kemajuan saya. Ia berbicara tentang hal itu sangat sering sehingga saya akhirnya mulai mencari ke dalam tentang keterikatan ini.
Itu bukan saya menutup telinga apa yang dia katakan, tapi saya hanya tidak tahu apa kesombongan itu. Akhirnya, saya mulai memasukkan ke hati. Saya bahkan mengecek makna "kesombongan" di Internet, dan ini adalah apa yang saya baca (diringkas): "Kesombongan adalah keinginan untuk memandang diri sendiri adalah tidak tergantung siapa pun serta satu-satunya penyebab bagi semua yang baik dalam diri anda dan di sekitar anda."
Mengidentifikasi Kesombongan
1. Merasa bahwa hanya saya yang benar dan sempurna sementara semua yang lain salah
2. Mengasihani diri sendiri, secara tersembunyi mengasihani diri sendiri (self-centered)
3. Mendominasi, bangga, menyenangkan rekan kerja dengan penghinaan (mengkategorikan orang)
4. Sebuah sikap menggurui
5. Mempermalukan diri sendiri dan orang lain; 6. Pendapat bahwa "Tanpa saya, dunia tidak akan ada"
7. Keasyikan dengan diri. Berkonsentrasi pada apa yang orang lain pikirkan tentang saya
8. Berbicara tentang masalah saya sendiri terlalu banyak
9. Membual, berpikir bahwa "saya lebih baik daripada yang lain"
10. Menolak bantuan "Saya akan melakukannya sendiri"
11. Keinginan untuk mendominasi, menerima kemuliaan, dan penghargaan
12. Pemikiran bahwa "pekerjaan saya adalah yang paling penting"
13. Persaingan (kompetisi tidak sehat)
14. Keinginan untuk berdebat dan membuktikan masalah diri saya sendiri
15. Niat untuk menghakimi orang lain
16. Menggunakan kata-kata yang tidak dipahami orang lain
17. Keengganan untuk berbagi pemahaman
18. Iritabilitas (keengganan untuk memaafkan), kemarahan diarahkan
19. Sarkasme, meremehkan orang lain
20. Keengganan untuk mengakui bahwa saya sombong.
Sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata bagaimana sulitnya untuk bangkit. Saya menyadari bahwa seluruh hidup saya dipenuhi dengan kesombongan ini.
Saat saya menyadari kedalaman, ketebalan, dan kekuatan "akar" penyebab ini, saya takut bagaimana buta dan bodohnya saya sebelumnya. Tapi saya juga merasa gembira bahwa akhirnya akar ini teridentifikasi, dan sekarang saya bisa mulai melenyapkan.
Selama beberapa hari, saya merasa seperti seseorang yang sudah menyadari. Saya memutuskan untuk berbagi semua catatan saya tentang kesombongan dengan wakil presiden saya di tempat kerja. Sebelum saya membacanya keras-keras, saya menjelaskan kepadanya bahwa saya menyadari telah melakukan banyak hal yang salah, dan telah menghasilkan sangat banyak hal buruk dalam diri saya.
Ketika saya membaca, ia dengan wajah gembira mengatakan, "Akhirnya, kamu mendapatkannya." Saya berpikir, "Mengapa tidak melihat bahwa itu adalah tentang anda, juga?" Begitu pikiran ini muncul, saya mengerti bahwa itu adalah kesombongan saya yang muncul: # 15 Niat untuk menghakimi orang lain.
Itu sepertinya lucu. Saya melihat kembali dari pekerjaan saya tahun lalu di organisasi ini dan menyadari bahwa semua gesekan dengan manajemen adalah hasil dari beberapa aspek kesombongan yang tercantum di atas.
Ketika praktisi menelepon saya untuk menyelesaikan beberapa masalah, saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa saya tidak harus bersikeras pada sudut pandang saya. Tapi begitu saya merasa bahwa ia "tidak benar," Saya mulai mengajukan alasan mengapa saya benar. Saya menemukan diri saya sendiri dan ingat: # 1 Merasa bahwa hanya saya benar dan sempurna sementara semua yang lain salah.
Sekali lagi, saya menemukan hal lucu. Sudah sangat lama ibu saya mengatakan, "Redakan kesombongan kamu." Saat itu, saya berpikir bahwa saya mengerti apa maksudnya, tapi, sebenarnya, saya tidak benar-benar mengerti sampai sekarang. Saya berkata pada diri saya sendiri, "Redakan kesombongan kamu," jadi saya berhenti berdebat dengan praktisi itu.
Saya mulai merasa ringan, sepertinya sebotol penuh kotoran dan beberapa kotoran telah dibuang keluar, seperti yang Guru bicarakan di Zhuan Falun.
Dalam cerita tentang Shen Gongbao di "Sifat Iri Hati" di Zhuan Falun, bukankah Guru memberitahu kita tentang kesombongan yang menyebabkan iri hati? Ketika ia berbicara tentang Han Xin, bukankah Guru memberi kita contoh bagaimana orang rendah hati dan sabar?
Sebenarnya, sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata segala sesuatu yang saya mengerti dan temukan dalam diri saya. Saya berbagi pemahaman karena saya berpikir mungkin ada praktisi lain yang belum mengidentifikasi kesombongan ini, atau mungkin mereka belum berpikir serius tentang masalah ini.
Kita harus yakin membuka mata untuk setiap celah seperti ini dan tidak membiarkan keterikatan tersembunyi menghalangi kemajuan kita.
Guru berkata,
"Saya beri tahu anda sekalian, selama sekian banyak tahun, saya selalu mengatakan kemampuan pengikut Dafa sangat besar, banyak orang justru tidak percaya, karena juga tidak memperkenankan anda melihatnya. Di bawah efek pikiran lurus anda, segala sesuatu di sekeliling anda dan diri anda sendiri juga akan mengalami perubahan, anda tidak pernah mau mencobanya. Gangguan dari kekuatan lama dan unsur-unsur kejahatan itu, adalah menyusup celah kekosongan pikiran kalian, selama beberapa tahun ini mereka terus saja melakukan hal ini, kekuatan lama mengendalikan setan busuk dan unsur partai jahat selalu berbuat demikian, agar kalian gagal melakukan hal penyelamatan manusia, karena dia tidak dapat mengalahkan anda bila bertempur berhadapan langsung dengan anda." ("20 Tahun Berceramah Fa" dari Ceramah Fa berbagai tempat XI)