(Minghui.org) Saya adalah anak SMA di sekolah internasional di Tiongkok. Sejak saya mulai membaca buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, pandangan saya terhadap kehidupan dan dunia benar-benar berubah. Saya menjadi murid yang rajin dan orang yang lebih baik.
Mengingat Ajaran Guru
Ketika Menghadapi Masalah
Di ruang kelas tidak memiliki kursi yang cukup untuk semua murid.
Maka dari itu selama bertahun-tahun, semua orang saling berebut
kursi terlebih dahulu.
Sebelum awal tahun ajaran, saya pergi ke ruang belajar, memilih
tempat duduk, dan menaruh semua buku cetak saya, bahan pelajaran
dan folder di meja. Pada hari pertama sekolah, saya pergi ke ruang
kelas untuk mengambil buku cetak, semua barang saya hilang malah
yang ada buku orang lain.
Saya harus meminjam buku cetak dan terburu-buru mengejar pelajaran
pertama saya. Saat makan siang, saya pergi ke ruang belajar dan
melihat seorang gadis duduk di kursi itu. Saya memberi tahu dia
bahwa saya telah lebih dulu menempati kursi itu dan bertanya
mengapa dia membuang barang-barang saya.
Dia menyatakan bahwa itu sudah menjadi tempat duduknya sejak lama,
saya menjawabnya bahwa ini adalah tempat umum dan siapa yang
pertama menempati, dia yang berhak.
Dia sangat jengkel dan mengatakan kepada saya bahwa saya harus
bertarung dengan dia untuk mendapatkan kursi itu. Ini membuat saya
marah, tapi kemudian saya teringat pada Fa.
Guru berkata,
"Selaku seorang praktisi Gong yang pertama-tama harus dapat dilakukan adalah dipukul tidak membalas, dicaci tidak membalas, harus sabar." (Zhuan Falun)
Sesaat, saya meredam amarah saya
dan memberitahunya bahwa dia boleh duduk di kursi itu. Ketika saya
bertanya ke mana barang-barang saya, dia mengatakan bahwa dia
menyebarnya di sekitar ruangan. Sangat menghabiskan waktu untuk
menemukan semua barang saya dan saya merasakan ketidaknyamanan atas
kejadian ini.
Guru berkata,
"... berkultivasi diri makin lama makin baik, baiknya hingga saat memikirkan suatu masalah selalu berpikir demi orang lain, berkultivasi menjadi sebuah kehidupan yang tanpa ego." (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat)
Pada akhirnya, saya tidak lagi
marah dan bisa melepaskan rasa benci. Gadis itu dan saya saling
bertukar akun Wechat dan kami berteman. (Wechat adalah layanan
pesan instan.)
Mengikuti ajaran Guru Li, di mana harus mementingkan orang lain
terlebih dahulu, saya mempunyai lebih banyak teman, daripada
musuh.
Mengubah Diri Sendiri dan Orang Lain
Selama tahun ajaran, siswa harus pergi berkemah. Kami harus mendaki
jalan pegunungan yang panjang, membawa tenda sendiri, makanan dan
air. Beberapa pembimbing menyebutnya berlatih untuk bertahan
hidup.
Air sangat sulit didapat, saya selalu minum secukupnya. Sebelumnya,
saya tidak mau berbagi sisa air minum dengan orang lain karena saya
pikir mereka harusnya tahu untuk membawa air secukupnya untuk
mereka sendiri. Siswa-siswa di tim saya suka mengganggu dan
mengancam untuk mengambil air saya.
Sejak saya mulai membaca buku Zhuan Falun, saya berubah. Setiap
kali ada yang meminta, saya bagi air minum saya tanpa ragu-ragu.
Ketika saya mengetahui orang lain telah kehabisan air, saya
menawarkan punya saya. Ketika orang lain melihat ini, mereka juga
mulai berbagi minuman mereka.
Dua teman di tim saya yang biasanya berkelahi, sekarang berteman,
dan tim kami benar-benar menjadi sangat harmonis.
Seorang anggota tim menderita sakit kepala dan memerlukan orang
untuk membantu membawa barang-barangnya. Saya adalah satu-satunya
orang yang menawarkan bantuan; saya mengangkat tasnya dan
meletakkan di bahu saya. Tak diduga, orang lain juga memutuskan
untuk membantu. Dengan demikian, barang-barangnya dibagi-bagi di
antara kami.
Dafa adalah luar biasa. Saya hanya memiliki pemahaman yang dangkal,
namun demikian saya telah mengalami perubahan-perubahan besar dan
bahkan menginspirasi perubahan-perubahan positif pada orang
lain
Setelah sampai di tempat kemah, semuanya sangat lelah, dan tidak
ada satu pun yang mau mengambil air dari sungai, yang berjarak
beberapa meter. Untuk itu, kami bermain Gunting-Batu-Kertas, dan
yang kalah harus mengambil air.
Guru Li mengajarkan praktisi untuk memikirkan orang lain terlebih
dahulu. Jadi, saya sukarela untuk mengambil air. Ketika saya
kembali, mereka menyodorkan mi instan beserta beras dan meminta
saya memasak untuk mereka. Kalau sebelumnya, saya pasti jadi sangat
dongkol. Sebagai praktisi Dafa, saya menanggapi dengan santai dan
memasak untuk mereka.
Suasana yang tidak enak di antara anggota tim telah berlalu; kami
duduk bersama dengan damai, dan saling menikmati kebersamaan satu
sama lain.
Lebih Santai Dari Tidur
Cuaca sangat dingin saat malam hari di pegunungan. Tempat tidur
saya terlalu tipis, dan saya tidak bisa tidur. Tubuh saya bergetar,
lengan dan kaki menjadi mati rasa, dan rasa dingin menyebar ke
seluruh tubuh saya.
Untuk mengatasi rasa dingin, saya memutuskan untuk melakukan
latihan Falun Dafa di jam 3:30 pagi. Sesaat saya akan mulai
latihan, saya berhenti gemetar, dan tenang mengikuti instrumen
latihan. Saya merasa arus hangat menyebar di tubuh saya. Saya tidak
lagi merasa kedinginan dan bisa melakukan latihan dengan
mudah.
Kemudian, saya bermeditasi. Saya duduk dengan posisi bunga lotus
dan merasa sangat nyaman. Seluruh tubuh saya dipenuhi dengan
energi. Saya tidak kedinginan, dan pikiran saya damai dan tenang.
Perasaan sangat Indah - itu lebih baik daripada tidur.
Pemahaman Baru Terhadap Dunia
Falun Dafa sangat agung. Saya masih muda dan saya berlatih ini
bukan untuk kesehatan, seperti banyak praktisi lainnya. Walaupun
sedikit, pengalaman-pengalaman yang luar biasa, tubuh menjadi lebih
sehat dan peningkatan watak telah menampakkan keagungan Dafa kepada
saya.
Ketika saya berbicara dengan teman sekelas tentang buku favorit,
saya selalu merekomendasikan buku Zhuan Falun.
Masyarakat di wilayah Barat telah bertanya-tanya dari mana
datangnya manusia dan ke mana tujuan mereka. Mereka bertanya kapan
dunia diciptakan dan kapan akan berakhir. Saya ingin memberi tahu
mereka bahwa jawabannya dapat ditemukan di dalam buku Zhuan
Falun.
Buku ini telah mengubah pandangan hidup saya, memperbaiki etika,
dan bermanfaat bagi orang-orang di sekitar saya. Oleh karena itu,
saya percaya bahwa siapa pun diri anda, selama anda membaca buku
ini, anda akan mempunyai pemahaman dan pandangan baru terhadap
dunia.