(Minghui.org) Sebelum berlatih Falun Dafa, saya selalu bersaing dan menginginkan penghormatan dari orang lain. Pada usia 28 tahun, saya mulai berlatih Falun Dafa setelah mempelajarinya dari ibu saya.
Sejak itu, saya menjadi sadar betapa beruntungnya saya memiliki takdir pertemuan dengan Dafa, namun dengan karma besar dan sejumlah keterikatan yang kuat menghalangi kemajuan saya dalam berkultivasi.
Berikut ini adalah pengalaman saya selama bertahun-tahun.
Belajar Melepaskan Keterikatan Ketika Keadaan Tidak Sesuai Kehendak Saya
Sejak ikut berlatih, keadaan tidak akan berjalan sesuai keinginan saya selama saya mempunyai keterikatan.
Selama masa hamil, saya terikat ingin memiliki bayi laki-laki dan hasilnya adalah anak perempuan. Saya menyuruh putri saya belajar Guzheng, alat musik tradisional Tiongkok, sejak taman kanak-kanak, dan membidik medali emas dalam kompetisi. Ia hanya memperoleh medali perunggu.
Saya berharap tinggi pada putri saya memperoleh nilai bagus di sekolah dasar, akan tetapi ia selalu membawa pulang nilai yang tidak memuaskan. Saya terikat pada penglihatan matanya yang sempurna dan ia akhirnya mengenakan kaca mata. Daftarnya masih panjang.
Hal-hal ini membuat saya, seorang yang selalu bersaing dalam segala hal kehidupan, akhirnya menyerah pada kenyataan. Hasilnya, keterikatan saya mulai memudar sedikit demi sedikit.
Shifu telah lama menjelaskan kepada kita,
“Ada yang berkata, ‘Saya akan mencari uang lebih banyak dan menata keluarga hingga baik, dengan demikian saya tidak perlu merisaukan lagi, kemudian saya baru berkultivasi.’ Menurut saya anda berkhayal, anda tidak akan dapat mencampuri kehidupan orang lain, tidak mampu mengatur nasib orang lain, termasuk nasib istri dan anak-anak anda, ayah-ibu dan kakak-adik anda, apakah hal itu tergantung keputusan anda?” (Zhuan Falun)
Saya hanya bisa menyalahkan kualitas kesadaran saya yang buruk. Sekarang saya perlahan-lahan mencapai tingkat “Berbuat tapi tidak mengejar.” (“Dalam Tao,” Hong Yin)
Putri saya sekarang duduk di sekolah menengah. Saya hanya menjalankan tanggung jawab sebagai ibu dan menawarkan bantuan serta dukungan dalam hidupnya, berusaha membimbing ia menuju perkembangan positif. Ketika nilainya bagus, saya memuji dan menyemangatinya; ketika tidak sesuai harapan, saya tidak memarahinya.
Ketika menyadari bahwa itu adalah keterikatan pada reputasi yang telah mengganggu kultivasi saya, saya bertekad untuk menyingkirkannya. Tidak lama setelah itu, Shifu membantu saya untuk melenyapkan benda-benda buruk di dimensi lain, yang merupakan sebab utamanya.
Saya menjadi lebih bebas dan bahagia. Sebagai perbandingan, ibu pemarah yang akan memarahi dan mempermalukan putrinya sekarang sudah menjadi bayangan masa lalu.
Saya menertawakan diri sendiri: Bagaimana saya bisa melakukan seperti itu di masa lalu?
Putri Saya Membantu Memperluas Kapasitas Hati Saya
Dahulu, saya berpikir putri saya mewarisi semua kebiasaan buruk. Saya melihatnya malas, rakus, kasar dan suka menunda pekerjaan, di samping sifat-sifat jelek lainnya.
Di sisi lain, ia pemilih dan pemaksa bila berhubungan dengan perilaku saya. Sebagai contoh, ia tidak suka suara yang keluar ketika saya makan, tapi ia akan mengamuk jika saya makan tanpa dirinya. Ketika sumpit saya menyentuh makanan dan tidak mengambilnya, ia akan memandang saya dengan marah sambil mengambil makanan itu dan melemparkannya ke mangkuk saya.
Suatu hari ia duduk dekat meja makan dan bertanya, ”Mana sumpit saya?”
Saya menunjuk sepasang sumpit yang terletak di mangkuk nasinya, ”Bukankah di situ?”
Ia tiba-tiba melemparkannya ke lantai dengan marah dan berkata, ”Ini kotor dan belum dicuci. Bagaimana saya bisa menggunakannya?”
Ketika kejadian seperti itu terjadi, hati saya terluka. Konsep manusia saya akan muncul dan akan memarahinya dengan suara lantang, melihatnya ia begitu bandel, tanpa sopan santun dan hormat kepada yang lebih tua.
Shifu mengajarkan kita,
“Anda tahu, setelah mencapai tingkat Arhat, peristiwa apa pun yang dialami tidak akan diletakkan ke dalam hati, segala urusan manusia biasa sama sekali tidak akan diletakkan ke dalam hati, dan selalu tertawa gembira, betapa besar telah dirugikan juga tertawa gembira tidak peduli. Bila benar-benar dapat berbuat demikian, anda sudah mencapai buah status Arhat tahap permulaan.” (Zhuan Falun)
Melalui belajar Fa lebih mendalam dan meningkatkan pemahaman terhadap Fa, saya menyadari sebab sebenarnya adalah kapasitas hati saya yang terbatas, sudah waktunya diperluas. Perlahan-lahan saya bisa mencapai hati tenang dan tidak terganggu saat menghadapi situasi sulit, putri saya perlahan-lahan menghentikan amarahnya.
Mengingat kembali tentang hubungan antara kondisi kultivasi dan perilaku putri saya, ia malas karena saya malas, tidak bisa melakukan latihan pagi pada pukul 03.50. Ia rakus pada makanan karena saya terikat pada makanan, tidak bisa mencapai tingkat “Makan tapi tidak merasakan.“ (“Dalam Tao,” Hong Yin)
Meski kadang menderita sakit perut setelah makan daging, saya masih merasa lapar dan memasak lebih banyak, dengan alasan putri saya menyukainya. Putri saya bersikap kasar karena saya sering berbicara kepadanya dengan nada memerintah, tanpa rasa hormat. Ia suka menunda-nunda dan lamban ketika melakukan sesuatu karena saya tidak sabaran dan terburu nafsu.
Saya menemukan akar masalahnya. Adalah keterikatan-keterikatan saya yang menyebabkan semua konflik ini. Setelah berupaya untuk menyingkirkan keterikatan ini dan konsep-konsep manusia, saya bisa merasakan lebih bahagia seperti yang digambarkan dalam “Setelah melewati bayangan gelap pohon willow, akan ditemukan kecerahan bunga dan sebuah desa lain.” (Zhuan Falun)
Mengkultivasikan Belas Kasih Untuk Memperoleh Kebajikan Besar
Pintu menuju ke gedung apartemen saya sering rusak dan itu menghadap pintu belakang dari sebuah restoran. Staf restoran sering masuk dari pintu rusak itu ke lobi gedung apartemen untuk beristirahat dan merokok. Setelah mereka pergi, saya bisa melihat puntung rokok dan air liur di lantai.
Saya merasa jijik dengan kelakuan mereka dan memandang rendah sikap mereka. Setiap kali melewati gerbang, saya akan segera menutupnya. Tetapi mereka tetap masuk untuk merokok dan meludah. Kemudian, mereka bahkan menaruh kardus di lantai dan tidur siang di lobi kami.
Suatu hari saat melewati mereka di lobi, tiba-tiba saya bersimpati kepada mereka dan menyadari bahwa kehidupan mereka sangat sulit. Mereka ke sini untuk beristirahat karena lelah bekerja selama lebih dari sepuluh jam sehari. Mereka sering bekerja hingga melewati tengah malam.
Setelah hari itu saya tidak akan menutup gerbang lagi, berpikir, ”Biarkan saja. Saya akan membersihkannya nanti.”
Ketika saya bisa benar-benar memikirkan dan menempatkan diri di posisi orang lain, saya tahu telah melenyapkan beberapa keterikatan terhadap konsep manusia sendiri. Segera lingkungan pun berubah. Mereka membawa ember plastik untuk menaruh puntung rokok dan berhenti meludah.
Shifu berkata,
“Jika anda biasanya selalu mempertahankan sebuah hati yang belas kasih, suatu sikap mental yang tenang dan damai, maka ketika berjumpa masalah akan dapat diatasi dengan baik, karena ia masih menyisakan kesempatan untuk meredam terpaan. Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah.” (Zhuan Falun)
Kemudian, ketika melihat mereka saya akan memberikan senyuman dan menyapa mereka serta berbasa-basi. Itu menjadi dasar yang bagus untuk berbicara kepada mereka mengenai Falun Dafa dan mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Dari pengalaman ini, saya mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang berbelas kasih. Belas kasih artinya menempatkan diri kita pada posisi orang lain dan melakukan altruistik (tidak egois) tanpa mengharapkan balasan apapun. Belas kasih adalah sifat tanpa ego dari seseorang.
Melenyapkan Keterikatan dalam Klarifikasi Fakta Secara Langsung
Saya fokus berbicara kepada orang-orang secara langsung, selain menelepon, untuk klarifikasi fakta. Pada tahun 2015, dengan bantuan praktisi, saya mendirikan pusat produksi materi di rumah dan mulai mencetak brosur-brosur seperti Mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan Keselamatan Pribadi, Surat untuk Orang-orang yang Memiliki Takdir Pertemuan, dan Mingguan Minghui, yang akan dibagikan setelah berbicara kepada orang-orang. Setiap hari saya meluangkan waktu untuk mengklarifikasi fakta secara langsung dan biasanya bisa bertemu dengan beberapa orang, kadang-kadang belasan orang, untuk mundur dari PKT.
Bilamana kondisi hati saya tidak lurus, klarifikasi fakta akan menjadi sulit dan penuh kemunduran. Kemudian saya akan mencari ke dalam, meluruskan hati, dan melepaskan keterikatan untuk membuktikan kebenaran diri sendiri daripada Fa. Hasilnya, saya berhasil menyarankan satu per satu orang mundur dari PKT.
Suatu kali ketika sedang membantu beberapa orang mundur dari PKT dan secara tidak sadar timbul kegembiraan hati. Saya juga berpikir untuk menyombong diri kepada seorang rekan praktisi jika bertemu dengannya. Segera setelah itu, saya berusaha berbicara kepada seorang pria setengah baya di pinggir jalan. Mengejutkan, sebelum saya buka mulut, ia berteriak pada saya dengan marah.
Saat saya akan berargumentasi dengannya, puisi Shifu muncul dalam pikiran saya,
“Di kala mengalami perdebatan yang sengit janganlah berkeras
Carilah penyebabnya dari dalam, ini adalah Xiulian
Semakin ingin menjelaskan semakin terasa berat di hati
Dengan lapang dada tanpa keterikatan maka kebijakan akan muncul”
(“Sedikit Berdebat,” Hong Yin III)
Saya langsung tahu bahwa saya salah. Saya segera mengubah hati saya dan memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan benda yang bertanggung jawab atas kegembiraan hati saya, perasaan pamer dan mentalitas bersaing. Setelah itu, pembicaraan saya menjadi lebih lancar dan meyakinkan.
Dari pengalaman, saya berpikir adalah penting untuk berpakaian dengan pantas dan memanggil orang dengan benar. Sebagai kultivator di masyarakat manusia, bukan sebagai biksu, kita harus mengenakan pakaian yang pantas - tidak terlalu mewah, terlalu jelek atau terlalu terbuka. Bahasa harus sopan, pakaian yang pantas dan percaya diri yang kuat, di bawah bimbingan dan dukungan dari Shifu serta para dewa yang lurus, akan membuat klarifikasi fakta kita menjadi lebih efisien dan efektif.
Suatu hari setelah berbicara kepada seorang pria setengah baya di jalanan, ia menerima brosur dan dengan tulus berkata kepada saya, ”Kamu adalah Bodhisattva hidup. Bukankah kamu sedang menyelamatkan saya?
Saya terkejut mendengarnya. Bukannya merasa tersanjung dan nyaman, saya merasakan tanggung jawab besar di pundak. Ada begitu banyak makhluk hidup sedang menunggu kita untuk menyelamatkan mereka. Kita tidak boleh mengecewakan mereka.
Melihat kembali jalur saya lebih dari sepuluh tahun lalu, saya telah berubah dari wanita yang pemarah, sengit, kasar dengan tubuh penuh karma dan keterikatan, menjadi seorang kultivator yang memandang ringan terhadap nama dan kepentingan pribadi, yang bersikap ramah kepada semua orang, tenang dan berkepala dingin. Setiap langkah tidaklah mudah. Keterikatan-keterikatan dilenyapkan perlahan-lahan melalui proses yang menyakitkan dan menegangkan.
Tetapi Shifu telah mengawasi dan membimbing saya sepanjang jalan. Kata-kata Shifu terngiang di telinga dan menerangi jalan saya.
Saya ada di sini demi Fa. Saya adalah praktisi Dafa. Pada hari-hari selanjutnya, saya akan gigih maju dalam berkultivasi sehingga layak atas penyelamatan belas kasih Shifu.