(Minghui.org) Saya baru-baru ini bermimpi tentang dua hasil yang berbeda dari kultivasi saya. Saya menuliskannya dengan berat hati dengan harapan bahwa praktisi yang mendambakan kenyamanan, seperti saya, akan menjadi lebih penuh perhatian.
Hasil pertama adalah saya telah melewati semua ujian yang penuh tempaan, memenuhi semua janji-janji, dan karma hitam serta keterikatan tersembunyi yang ada seluruhnya telah dibersihkan. Saya menjadi dewa. Saya melangkah ke perahu Fa besar dan melihat orang-orang yang tak terhitung jumlahnya. Perahu berhenti, musik surgawi diputar, dan cahaya keemasan terpancar. Karena pelurusan Fa mencapai dunia manusia, pilar cerah warna-warni naik ke langit, masing-masing mewakili praktisi Falun Dafa yang mencapai kesempurnaan.
Dewa-dewa dalam tri loka berbaris dan memberi hormat pada perahu Fa. Guru memimpin, para pengikut Dafa yang telah mencapai kesempurnaan melihat ke bawah pada dunia manusia. Orang-orang yang tak terhitung jumlahnya yang telah diselamatkan bersorak-sorai. Adegan perayaan megah menjadi momen penting dalam sejarah badan langit yang tak terhitung jumlahnya.
Hasil kedua dalam mimpi adalah hampir segala sesuatu di dunia hitam dimusnahkan. Terlalu banyak praktisi Dafa telah memanjakan diri dan bersaing. Saya melihat banyak praktisi yang saya kenal. Ada yang mengambang naik turun dalam genangan lumpur hitam bersama dengan banyak orang lainnya. Menunjuk pada mereka, Guru memberitahu saya, mereka adalah praktisi yang tidak bisa berpisah dengan masa lalu dan qing. Banyak praktisi berjuang dengan berat tetapi akhirnya menjadi bagian dari lumpur. Saya juga melihat banyak hewan. Beberapa praktisi Dafa hidup pada kutu yang makan pada hewan-hewan. Menunjuk pada mereka, Guru mengatakan kepada saya bahwa para praktisi-praktisi tersebut telah terbawa oleh kesenangan duniawi dan mata mereka telah dibutakan oleh godaan. Praktisi ini telah membatasi diri dalam dunia-dunia kecil dan tidak bersedia menerobos. Beberapa praktisi, seperti saya, sedang berjuang dengan karma berat di punggung kami.
Menatap saya dengan cermat, Guru bertanya, "Apakah kalian merasa hebat? Apakah ini patut? Apakah kalian sungguh-sungguh menaruh banyak perhatian ke dalam pekerjaan? Apakah kalian telah melakukan yang terbaik? Apakah kalian mempertahankan semua janji-janji? Apakah kalian menyelesaikannya?" Saya berlutut di lantai, malu. "Guru, saya belum melakukan dengan baik," saya menangis, dengan penyesalan yang besar. Tapi menangis tidak berguna.
Menengok ke atas, saya melihat perahu Fa di langit, indah berseri-seri, tapi saya berlutut dengan tidak ada apa-apa di dunia yang gelap. Saya terisak keras.
Saya terbangun dari mimpi dan basah dengan keringat. Saat itu jam 04:55, waktu untuk latihan pagi saya setiap hari. Saya bangkit dari tempat tidur dan langsung menulis mimpi saya.
Saya mulai berkultivasi bulan Mei lalu dan gigih selama jangka waktu itu, tapi mengendur karena kenyamanan, lingkungan santai. Saya tahu Guru tidak akan meninggalkan seorang pengikut pun.
Guru telah mengatakan,
“Siapa menyia-nyiakan kesempatan takdir sejarah ini, siapa menyia-nyiakan kesempatan ini, ketika anda telah mengerti bahwa yang anda sia-siakan itu apa, kendatipun disuruh hidup, anda juga tidak ingin hidup lagi!” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Wilayah Metropolitan New York, Ceramah Fa di Berbagai Tempat III)
"Seluruh proses Xiulian dari pengikut Dafa adalah proses penyingkiran keterikatan hati seseorang. Tak peduli menemui persoalan apa pun, setelah dimengerti, anda segera memperbaikinya; setelah jatuh terjungkal, anda bangkitlah, terus lakukan apa yang harus dilakukan oleh pengikut Dafa."(" Ceramah Fa pada Konferensi Fa Vancouver, Kanada, Tahun 2003 Ceramah Fa di Berbagai Tempat II).
Mimpi yang tak terlupakan membantu saya menyadari bahwa saya telah jatuh dalam banyak hal dan harus terus membuat kemajuan. Tidak peduli betapa sulitnya, saya ingin melakukan yang terbaik pada saat terakhir dari yang terakhir. Saya seharusnya tidak terikat pada berapa lama pelurusan Fa berakhir. Saya ingin menjalani jalur saya dengan baik dan memenuhi janji saya.
Terima kasih Shifu!