(Minghui.org) Polisi di Kota Leshan menangkap praktisi Falun Gong, Huang Qiong pada tanggal 9 Maret 2017 dan menyita uang tunai, kartu identitas, dan barang-barang miliknya di rumah. Sejak saat itu statusnya menjadi tahanan rumah.
Pada bulan Agustus, dia mengajukan tuntutan hukum kepada pemerintah setempat dan menuntut pengembalian barang-barang miliknya dan juga jaminan hak mendasar untuk bebas berkeyakinan.
Setelah Huang menyerahkan keluhan pidana, polisi berhenti mengancam dirinya beserta putrinya. Pada bulan September, seorang petugas keamanan setempat mengajak Huang pergi untuk mengambil uang dan kartu identitasnya, serta mencabut status tahanan rumahnya. Kepala keamanan domestik sudah tidak berada disana lagi, dan staf yang menerimanya sangat sopan. Seorang petugas yang pernah mengancamnya melambaikan tangan saat dia pergi.
Meski begitu, polisi masih belum mengembalikan barang-barang pribadi yang disita dari rumahnya. Pada bulan September, Huang pergi ke pihak berwenang untuk menuntut pengembalian dan haknya untuk berlatih Falun Gong.
Dia mengatakan kepada para pejabat bahwa pimpinann Partai Komunis Tiongkok saat ini tidak akan melanjutkan atau bertanggung jawab atas penganiayaan terhadapFalun Gong. Dia memperingatkan para pejabat untuk berhenti menangkap dan mengganggu praktisi atas keyakinan mereka.
Huang mengutip beberapa artikel People Daily yang diterbitkan pada bulan Juli 2016, mengutip pemimpin PKC Xi Jinping, yang meminta pejabat agar tidak menganggap perbedaan spiritual sebagai sebuah masalah politik, untuk menghormati kebebasan memilih dan untuk memastikan bahwa kebebasan berkeyakinan dilindungi. Xi juga menghentikan upaya untuk menghapus keyakinan dengan menggunakan kekuatan administratif dan perjuangan politik.
Pada bulan Agustus 2016, sebuah dokumen yang beredar di dalam organisasi PKT pusat menyatakan, "Dalam kurun waktu 17 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong, para praktisi dan keluarga mereka telah diperlakukan tidak adil di tempat kerja, di militer, dan di sekolah-sekolah. Mulai sekarang, pemerintah daerah harus memperbaiki kesalahannya secara bertahap."
Artikel terkait dalam Bahasa Inggris:
Local Doctor Sues Authorities for Ransacking Her Home and Confiscating Valuables