(Minghui.org) Semua pengikut Dafa tahu orang-orang zaman sekarang tenggelam dalam kolam limbah raksasa masyarakat modern ini, standar pemikiran mereka telah menyimpang dari standar yang telah ditetapkan oleh Dewa untuk manusia sejak dahulu kala. Jadi jika ada orang yang ingin berkultivasi, pertama-tama Guru harus menghapus nama orang itu dari neraka. Kemudian, orang itu bisa memulai dengan berperilaku sebagai manusia yang lurus dan bermartabat, berdasarkan standar yang telah ditetapkan Dewa untuk manusia. Lalu orang itu menjadi manusia yang baik di antara manusia setahap demi setahap, hingga dia menjadi manusia yang lebih baik, terus hingga dia bisa sepenuhnya melampaui tingkat manusia dan menjadi Buddha - Tao - Dewa tingkat tinggi.
Sudah 12 tahun sejak Dafa menyebar di dunia manusia, dan pelurusan Fa telah mencapai tahap akhir dari akhir. Masih ada sebagian kecil praktisi yang sudah sangat lama masih belum bisa melepaskan diri atau tetap terjebak dalam standar manusia sekarang yang sangat rendah dan menyimpang dalam hal pemikiran atau kelakuan mereka, berkaitan dengan hubungan antar pria dan wanita, dan mereka masih menyebut dirinya pengikut Dafa. Jika orang-orang itu masih belum sadar juga dan belum berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki kesalahan, mereka akan kehilangan kesempatan takdir terakhir mereka.
Pada April 2003, saat Ceramah Fa pada Konferensi Fa Wilayah Metropolitan New York, untuk pertama kalinya Guru menjawab pertanyaan mengenai hubungan pria dan wanita. Masalah seperti ini seharusnya adalah sesuatu yang seharusnya ditujukan atau dipertanyakan pada diri sendiri pada saat dia memutuskan untuk mulai berkultivasi, bukan masalah yang seharusnya ada di antara orang yang Xiulian Dafa sebagai sebuah kelompok. Dulu, di dalam komunitas orang Xiulian, baik itu aliran Buddha, aliran Tao, ataupun Qimen, masalah seperti itu tidak diperbolehkan muncul. Jika ada orang yang berani melanggar aturan, dia akan dianggap sebagai orang jahat dan akan dikeluarkan dari aliran yang dilatihnya itu. Namun tahun lalu saat Konferensi Fa Wilayah Metropolitan New York, saat menegur keras orang-orang yang masih melakukan kesalahan terkait dengan hubungan antar pria dan wanita: “Ada beberapa orang telah melakukan hal yang tidak sesuai dengan kualifikasi "praktisi Dafa"! Bahkan tidak sesuai dengan sebutan "manusia," apakah anda masih mengatakan anda sebagai "pengikut Dafa"?!”, pada saat yang sama Guru masih berkali-kali mengatakan harapan beliau terhadap orang-orang itu untuk berusaha keras meningkat dan tidak membuat Guru terpaksa melepaskan mereka.
Belas kasih Guru dalam menyelamatkan semua makhluk sangat menyentuh semua orang. Pada saat itu, orang-orang yang mempunyai masalah ini semuanya sangat terguncang dan bertekad untuk memperbaiki diri. Hampir setahun telah lewat, namun masih ada sebagian orang yang tidak mempunyai keinginan mendesak untuk sepenuhnya memperbaiki diri, sebagian orang masih bergelut dengan diri sendiri dan sebentar gigih sebentar mengendur, dan sebagian orang masih mencari alasan bagi diri mereka sendiri. Baik di dalam maupun di luar Tiongkok ada orang-orang seperti itu yang tidak mengerti bagaimana menghormati diri sendiri dan menghargai diri sendiri. Walaupun jumlah mereka sangat sedikit, keberadaan mereka tetap saja mencemarkan nama Dafa dan berpengaruh sangat buruk. Sesungguhnya berbuat kesalahan dalam hubungan antar pria dan wanita di antara sesama rekan, dalam masyarakat manusia yang moralitasnya sudah sedemikian rendah pun, masih dipandang rendah oleh orang-orang biasa yang bersikeras untuk berperilaku lurus dan bermartabat. Pengikut Dafa sejati tidak akan membiarkan pikiran dan tindakan kotor seperti itu. Kekuatan lama tidak akan melepaskan orang-orang yang memiliki masalah seperti itu karena mereka telah menemukan alasan terbesar untuk “menguji” orang-orang ini.
Di Tiongkok Daratan, di lingkungan di mana penganiayaan masih berlangsung, beberapa orang yang masuk dalam kategori di atas itu, telah menyebabkan kerusakan serius terhadap situasi lingkungan setempat mereka. Contohnya, ketika beberapa orang di tempat tertentu di Provinsi Liaoning menyebabkan situasi ini, orang-orang yang terlibat dan orang-orang di sekitar mereka tidak bisa dengan jernih dan tepat waktu memahami masalah ini dari perspektif kultivasi pelurusan Fa dan akhirnya menciptakan banyak konflik, yang mengakibatkan banyak kerugian pada kegiatan klarifikasi fakta setempat. Rekan-rekan dalam kelompok tertentu di sebuah kota di dekatnya juga mempunyai masalah orang-orang yang mempunyai hubungan yang tidak pantas antar pria dan wanita, yang mengakibatkan konflik Xinxing yang berkepanjangan. Konflik itu menjadi sangat besar, hingga ada rekan yang ditangkap polisi. Orang-orang yang menganiaya Dafa juga menggunakannya sebagai alasan untuk mencemarkan Dafa. Situasi yang mirip juga terjadi di wilayah sekitar Benxi, yang menyebabkan penangkapan sebagian besar praktisi setempat. Butuh waktu beberapa bulan bagi praktisi Benxi dapat kembali melanjutkan kegiatan mereka memproduksi materi klarifikasi dan mengklarifikasi fakta. Selain itu, oleh karena Xinxing mereka tidak dapat mencapai standar orang Xiulian, orang-orang yang mempunyai masalah hubungan antar pria dan wanita biasanya juga lumayan terikat pada nama dan kepentingan pribadi, serta cenderung egois. Mereka sering kali egois dan boros dalam menggunakan sumber daya dan keuangan.
Orang-orang seperti itu juga ada di Tiongkok Daratan di luar tempat produksi materi klarifikasi fakta. Mereka juga ada di luar Tiongkok Daratan. Walaupun mereka belum menyebabkan kerusakan langsung terhadap pengikut Dafa dan manusia biasa seperti yang terjadi di tempat produksi materi klarifikasi, sifat perilaku mereka tetap sama. Mereka semua sedang mengumpulkan banyak karma bagi diri sendiri. Di saat bersamaan mereka mencemarkan nama baik pengikut Dafa dan tindakan mereka adalah penghinaan terhadap Dafa. Walaupun mereka menempatkan diri di antara pengikut Dafa, mereka tidak dapat memainkan peran membuktikan Dafa seperti yang dilakukan pengikut Dafa. Mereka mempunyai masalah apakah mereka bisa bertanggung jawab kepada jiwa mereka sendiri.
Xiulian adalah sukarela. Bagi mereka yang tidak mau memperbaiki diri sendiri atau mengatakan akan memperbaiki diri sendiri tetapi masih mencari alasan untuk tidak memperbaiki diri, tidak ada yang dapat kami bicarakan lagi untuk mereka di sini. Kami ingin berbicara beberapa kata lagi kepada mereka yang mempunyai keinginan sejati untuk memperbaiki diri sendiri tetapi menghadapi halangan yang kuat.
Pertama, bagi setiap orang yang ingin memperbaiki diri sendiri dan memutuskan untuk melakukannya atas peringatan sakral dan belas kasih Guru yang tidak terbatas. Untuk benar-benar menyelesaikan masalah, orang itu bukan saja harus mengetahui bahwa ada persyaratan dari Guru, tetapi juga harus menghafalkan semua Fa Guru yang terkait, mengasimilasinya ke dalam hati, dan sungguh-sungguh berusaha untuk memahami mengapa Guru membuat persyaratan seperti itu dari perspektif prinsip-prinsip Fa. Dengan begitu, baru orang itu dapat dengan sepenuhnya memperbaiki dirinya sendiri. Jika diperlukan, orang itu juga harus sering-sering memancarkan pikiran lurus untuk membersihkan dirinya sendiri ketika sedang berusaha keras untuk menyingkirkan konsep buruk dan karma pikiran mereka.
Kedua, orang itu harus belajar Fa Guru yang terkait pada bagaimana untuk berperilaku sebagai manusia dan standar bagi orang Xiulian.
Dalam “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003,” Guru memberi tahu kita,
“Manusia saat kini, seandainya bukan karena pelurusan Fa, sudah musnah sejak dini, standar pikiran manusia sudah berada di bawah neraka.”
Mengapa Guru mengatakan bahwa “standar pikiran manusia sudah berada di bawah neraka?” Jika orang yang ingin memperbaiki diri tidak bisa menjawab pertanyaan ini, dia harus melengkapi pelajaran dari standar moral manusia. Ini karena Xiulian dimulai dari menjadi orang baik di antara orang biasa. Tetapi menjadi “orang baik” bukanlah ditentukan oleh standar moral manusia modern. Melainkan ditentukan oleh standar yang ditetapkan oleh Dewa. Jika orang terus-menerus salah, menganggap standar yang lebih rendah dari standar manusia itu sebagai standar manusia, dia akan selalu berada di tingkatan yang lebih rendah dari manusia. Jika orang itu tersadar saat “wujud sejati tampil terbuka”, sudah terlambat.
Mereka yang melanggar aturan terkait hubungan antar pria dan wanita sering berpikir bahwa orang-orang dalam masyarakat sekarang “semua berkelakuan seperti itu” dan dibandingkan dengan kebanyakan orang, mereka masih lebih baik. Bukankah ini sama dengan apa yang Guru tunjukkan di dalam Zhuan Falun,
“Ketika ada orang berbuat kejahatan, jika anda beri tahu dia bahwa dia telah berbuat kejahatan, dia tidak akan percaya, dia sungguh tidak percaya dirinya melakukan suatu kejahatan. Sebagian orang malah menggunakan nilai moral yang telah merosot itu untuk mengukur diri, dan menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain, karena kriteria pengukurnya telah berubah.”
Pada masalah ini, Guru dengan jelas menunjukkan di dalam Zhuan Falun bahwa:
“Bagaimanapun berubahnya kriteria moral manusia, namun karakter alam semesta ini tidak akan berubah, ia adalah satu-satunya kriteria pengukur baik buruk manusia. Jadi seorang praktisi Xiulian harus dapat mematut diri sesuai dengan karakter alam semesta ini, tidak boleh mematut diri menurut kriteria manusia biasa. Bila anda ingin balik ke asal kembali ke jati diri, kalau anda ingin berhasil Xiulian, anda harus berbuat sesuai kriteria ini.”
Xiulian tergantung pada diri sendiri. Jika orang ingin Xiulian, dia harus berinisiatif mematut diri sendiri untuk melakukan sesuai dengan Fa Guru dan berasimilasi pada Dafa.
Standar moral dari manusia modern sudah sangat merosot. Karena sudah terlalu umum terjadi, orang-orang yang jatuh bersamaan manusia modern tidak dapat menyadarinya. Sesungguhnya, jika orang membuat perbandingan yang paling sederhana saja dengan keadaan di masa lalu, dia akan melihat betapa rendahnya standar moral manusia telah jatuh. Sesuatu yang orang dulu anggap sebagai kejahatan dan perbuatan yang sangat memalukan sekarang dianggap sebagai sesuatu yang sangat menyenangkan dan sangat modis. Contohnya, yang berkaitan dengan hubungan antar pria dan wanita, orang modern biasanya menekankan pada penampilan dan daya tarik seksual, dan mengabaikan akhlak serta pengendalian diri. Mereka menganggap hubungan antar pria dan wanita sama seperti makan atau minum air saja. Mereka bertindak tanpa malu-malu untuk memuaskan nafsu berahi mereka, dan bahkan ada yang terlibat dalam kegiatan homoseksual. Standar macam apa yang digunakan orang zaman dahulu yang berkaitan dengan hubungan antar pria dan wanita? Orang Tiongkok kuno menekankan bahwa antar pria dan wanita tidak boleh bersentuhan. Mereka berpendapat bahwa orang-orang yang mencoba menggunakan daya tarik seksual untuk menarik perhatian adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan lepas kendali. Bahkan suami dan istri harus “saling menghormati seperti menghormati tamu dan memperlakukan satu sama lain sebagai teman.” Mereka memandang “permainan seks” sebagai “aib bagi suami dan istri.” Di atas hanyalah beberapa contoh.
Terkait masalah hubungan pernikahan, orang-orang modern umumnya berpandangan perasaan yang dimiliki antara suami dan istri adalah kunci untuk mempertahankan pernikahan. Beberapa orang berpikir tidak ada salahnya bercerai jika ada orang lain yang menghampiri. Namun Alkitab memberi tahu orang bahwa manusia adalah diciptakan oleh Tuhan dan ketika seorang pria dan seorang wanita berkumpul -- mereka menjadi satu; begitu Tuhan mengatur dua orang menjadi suami dan istri, mereka tidak bisa berpisah menuruti keinginan mereka sendiri; semua pria yang menceraikan istrinya dan menikah dengan wanita lain adalah sedang melakukan perzinaan dan mengecewakan istrinya; jika istri meninggalkan suaminya dan menikah dengan pria lain, dia juga sedang melakukan perzinaan.
Melakukan kegiatan seksual tanpa persetujuan (termasuk kegiatan seksual pranikah) juga sangat dilarang dan dibenci oleh Tuhan. Yahwe memberi tahu pria bahwa mereka tidak bisa meninggalkan istri mereka kecuali mereka tidak setia. Kebudayaan Timur kuno yang diwariskan oleh Dewa memandang sebuah pernikahan yang tidak bahagia sebagai hasil dari karma yang dimiliki oleh kedua belah pihak. Kedua belah pihak harus membayar utang karma yang mereka miliki selagi melewati konflik dalam pernikahan mereka, bukannya mencari alasan untuk melepaskan diri satu sama lain. Dari sini, kita bisa melihat bahwa “perselisihan emosional” bukanlah alasan yang dibenarkan oleh Dewa untuk perceraian.
Adapun upacara yang harus diadakan untuk menandakan sebuah pernikahan, Guru menunjukkan dalam Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Timur pada Maret 1999:
“Dahulu di Tiongkok seseorang menikah harus mendapat pengakuan dari langit dan bumi, maka disebut beri penghormatan kepada langit dan bumi; harus mendapat pengakuan dari orang tua, harus memberi hormat kepada orang tua. Dalam masyarakat Barat harus mendapat pengakuan dari Tuhan dan Dewa mereka, maka harus pergi ke gereja bersumpah kepada Tuhan, Tuhan atau Dewa menjadi saksi pernikahan kalian, membuktikan keabsahan penyatuan kalian. Masyarakat Barat sekarang telah merusak semua ini, formalitas apa pun sudah tidak dijalani, dua orang berkumpul bersama, tanpa pengikatan apa pun, selagi senang hidup bersama, bila sudah tidak cocok ganti dengan satu lagi, ini tidak boleh. Sebagai praktisi Dafa kalian harus mengerti sekelumit prinsip ini. Dalam masyarakat Barat, karma yang ditimbulkan oleh kebebasan seks adalah amat besar, orang yang datang dari Timur saya lihat makin parah. Kalian harus memerhatikan hal-hal tersebut. Dikatakan manusia sudah tidak baik, sedangkan perbuatan orang Xiulian bahkan lebih buruk daripada manusia biasa, bukankah itu merupakan sebuah masalah? Tentu saja kalian dalam hati berpikir: Walaupun kita belum menjalani prosedur, tetapi dalam hati dan perbuatan sama seperti sudah menikah, sudah punya anak, kita juga sudah tidak mungkin berpisah. Namun kalian belum pernah melaksanakan prosedur, anda merasa sudah dapat mewujudkan saling bertanggung-jawab, saya katakan hal ini cukup baik, namun mengapa tidak menjalani prosedur? Setidaknya agar masyarakat manusia biasa menganggap kalian adalah suami-isteri yang sah.”
Dari sini, orang bisa melihat sebuah upacara sakral terkait dengan makna mendalam sebuah pernikahan adalah sesuatu yang dianugerahkan oleh dewa.
Kami ingin menekankan satu hal terakhir. Kepada mereka yang masih kacau terkait hubungan mereka dengan rekan lawan jenis dan melakukan kejahatan terhadap Dewa, ini adalah peringatan serius: “Belas kasih dan martabat Dafa eksis berdampingan, dan setiap orang memilih masa depannya sendiri”. Jika anda masih tidak menghargai belas kasih Guru, saat wujud sejati tampil terbuka dan kehilangan kesempatan takdir anda, anda akan ditempatkan di posisi yang anda pilih bagi diri sendiri, sebuah posisi yang lebih rendah dari manusia. Apa yang menunggu anda di masa depan adalah penyesalan tanpa akhir dan pembayaran utang karma. Apakah anda sungguh-sungguh ingin kehilangan masa depan yang kekal dan semua makhluk yang bergantung pada anda demi sedikit “kenikmatan” bobrok itu yang ada di depan anda di dunia manusia ini?
26 Januari 2004