(Minghui.org) Saya membaca artikel-artikel di website Minghui tentang praktisi yang hanya berlatih beberapa tahun, namun mereka secara rutin mencari ke dalam dan meningkatkan Xinxing mereka. Walaupun saya telah berlatih selama 20 tahun, saya sulit mencari ke dalam, juga tidak jelas tentang bagaimana melakukannya secara efektif.
Saya jatuh tertidur saat belajar Fa dan sulit menjaga telapak tangan tetap tegak saat memancarkan pikiran lurus. Kondisi kultivasi saya naik-turun. Saya sangat khawatir sampai merasa tidak ada harapan. Lalu saya memutuskan untuk mencari ke dalam untuk meningkatkan kondisi kultivasi saya.
Saya memulainya dengan memeriksa keyakinan saya pada Guru dan Dafa. Untuk waktu yang lama, saya tidak punya keraguan apa pun. Sebagai contoh, saya pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong kepada pemerintah pusat, dan saya dianiaya serta dipenjara sebagai akibatnya. Ketika suami melihat saya tidak mau melepaskan kultivasi, dia tidak bisa menahan penganiayaan dan hampir menceraikan saya.
Saat mencari ke dalam, saya merasa bingung: Kehidupan saya sepenuhnya diatur untuk melakukan tiga hal. Jadi mengapa saya dianiaya? Lalu saya menyadari bahwa dengan berpikir melakukan tiga hal, sama halnya seperti keyakinan saya terhadap Guru dan Dafa. Akan tetapi, jauh di dalam lubuk hati, upaya saya hanya untuk membuktikan kebenaran diri sendiri dan memperkuat ego saya.
Guru berkata:
“Yang disebut sungguh-sungguh percaya sebagai apa? Anda hanya di mulut mengatakan percaya, tetapi di hati sebenarnya tidak percaya. Mengapa? Karena bila sungguh-sungguh percaya, tingkah laku anda harus sesuai dengan perkataan anda.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Eropa)
Kemudian saya mulai menyadari bahwa perasaan “tidak berdaya” juga akibat dari ketidak-percayaan pada Guru dan Dafa, karena pikiran dan tindakan saya yang tidak sesuai. Saya sedang memikirkan peningkatan untuk diri sendiri; namun saya sama sekali tidak yakin, menghormati atau bersyukur pada Guru Dan Dafa. Tindakan saya tidak sesuai dengan Fa. Karena itu, ketika saya mempelajari buku-buku Falun Dafa, saya sering mengantuk. Saya tidak sepenuhnya di dalam Fa, atau berasimilasi dengan Dafa.
Ketika saya mulai mencari ke dalam untuk menemukan karakteristik alam semesta lama, yaitu keegoisan, saya menyadari bahwa saya tidak dapat melepaskan keterikatan dasar saya. Saya tidak memperhatikan perasaan orang lain, tetapi hanya diri sendiri. Saya menganggap pengejaran saya sebagai prioritas utama. Saya hanya mengejar kebajikan diri sendiri demi kesempurnaan sendiri. Bagaimana saya bisa berasimilasi ke dalam Fa dengan keegoisan hati seperti itu?
“Pengikut: Mengapa selalu ada orang menyadari sesuatu secara menyimpang atau ke sisi ekstrem?
Shifu: Sesungguhnya sangat sederhana, bukan berupa masalah apa-apa, yaitu sebuah masalah di mana basis pikiran anda diletakkan. Di saat anda ingin menyadari sesuatu, titik tolak pikiran anda diletakkan di mana, anda berpijak pada titik tolak yang mana. (Ceramah Fa Pada Konferensi Para Pembimbing di Changchun )
Guru berkata:
“Saya masih ingin memberi tahu kepada kalian, sebenarnya watak hakiki kalian yang dahulu dibangun atas dasar egois dan kepentingan diri sendiri, mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri.” (“Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran,” Petunjuk Penting Gigih Maju)
Saya menyadari harus melepaskan keegoisan dan mulai berpikir atas kepentingan orang lain. Ketika berkaitan dengan penyelamatan makhluk hidup, saya tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, tapi mulai memikirkan orang lain dan mengultivasi diri dengan baik.
Ini yang saya coba lakukan: Menggunakan hati untuk klarifikasi fakta kepada orang-orang, dari pada mengejar berapa banyak orang yang saya bantu untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi pemudanya, agar tidak mengembangkan mentalitas pamer dan kegembiraan hati. Ketika menemukan diri mengalami konflik dengan praktisi lain, saya teringat perkataan Guru:
“Yang benar adalah dia, yang salah adalah aku, apa yang diperdebatkan?” (“Siapa Benar Siapa Salah,” Hong Yin III) Terkadang ada praktisi lain yang salah mengerti saya, saya menyadari bahwa itu adalah pengaturan untuk membuat diri saya meningkat. Ketika saya mengalami konflik dengan suami, saya teringat perkataan Guru:
“ Orang Xiulian, Mencari kesalahan pada diri sendiri” (“Siapa Benar Siapa Salah,” Hong Yin III)
Ketika suami mulai mengutuk saya, saya tidak menaruhnya di dalam hati. Saya tahu dia tidak memiliki kehidupan yang baik, sebab dia terkena dampak penganiayaan. Saya seharusnya berterima kasih kepadanya atas apa yang dilakukannya kepada saya. Setelah itu ia meminta maaf.
Suatu hari ketika saya mengklarifikasi fakta bersama rekan praktisi, baru saja ingin berbicara soal pengunduran diri dari PKT, rekan praktisi itu tiba-tiba memotong pembicaraan saya dan menanyakan wanita itu, organisasi PKT mana yang ia gabung. Dia kemudian menjadi orang yang membantu orang itu mundur dari PKT. Alasannya karena kami satu tubuh, jadi tidak peduli siapa yang meminta orang itu mundur.
Seiring waktu, saya jadi semakin tidak suka bekerja sama dengan dia dan mulai berdebat dengannya. Untuk memastikan sayalah orang yang membantu orang-orang mundur dari PKT, saya menguasai sebagian besar pembicaraan ketika berbicara dengan orang lain. Setelah mencari ke dalam, saya menemukan keterikatan terhadap kehilangan dan memperoleh, kebencian, keinginan bersaing dan perasaan cemburu. Setelah melenyapkan kekurangan itu, saya berhenti tidak menyukainya.
Bilamana bertemu dengan orang-orang yang memiliki beberapa konsep, saya biarkan dia berbicara pada mereka tentang mundur dari PKT agar dia dapat memiliki perasaan pencapaian. Saya juga memperhatikan sekeliling lingkungan saat dia berbicara dengan orang lain dan memperkuat dia dengan pikiran lurus saya. Kini dia telah melakukan dengan sangat baik dan membantu beberapa praktisi lain melangkah keluar untuk melakukan klarifikasi fakta bersamanya.
Ketika saya berbicara kepada orang-orang tentang Dafa bersama praktisi lain, ketakutannya bergejolak selama dua hari. Saya tidak membantunya memperkuat pikiran lurus, tapi malah meneriakinya: “Apa yang kamu takutkan?”
Dia tidak tersinggung, tapi sebaliknya ia berjanji pada saya untuk tidak akan takut lagi. Ternyata benar, dia telah mengatasi rasa takutnya setelah berbicara kepada seseorang tentang kebenaran Falun Gong. Setelah itu, saya menyadari masih memiliki keterikatan merendahkan orang lain, dan mentalitas bersaing, serta tidak bersikap ramah kepada orang lain. Paling tidak saya seharusnya menghormatinya karena dia lebih tua. Saya meminta maaf kepadanya dan juga diam-diam meminta maaf kepada Guru. Ternyata dia tidak menyimpan sikap kasar saya di hatinya. Sungguh seorang praktisi yang luar biasa!
Upaya untuk menyelamatkan orang lain seiring Xinxing saya meningkat. Setelah beberapa waktu, kami telah membentuk lingkungan yang sehat. Melalui proses ini, saya menjadi lebih tenang dan toleran pada orang lain; saya ingin melakukan sesuatu untuk orang lain dibandingkan untuk diri sendiri.
Dalam jalur kultivasi, karena kualitas kesadaran saya yang rendah, Guru harus berupaya keras untuk membantu saya. Meski saya tidak pernah bertemu Guru secara pribadi, saya merasa beliau selalu berada di samping saya untuk melindungi dan menyadarkan saya. Terima kasih Guru karena telah menjadikan saya sebagai murid Anda. Saya merasa sangat terhormat berjalan di jalur kedewaan dan membantu Guru menyelamatkan makhluk hidup selama pelurusan-Fa.