(Minghui.org) Pertemuan Negara-Negara Eropa Timur dan Tengah dengan Tiongkok yang keenam diadakan di Budapest, Hungaria dari tanggal 26 – 29 November.
Pertemuan itu berfokus pada kerja sama antara Tiongkok dengan enam belas negara Eropa timur dan tengah: Albania, Bulgaria, Bosnia dan Herzegovina, Hungaria, Latvia, Lituania, Masedonia, Polandia, Rumania, Serbia, Slovakia, Slovenia, Kroasia, Montenegro, Czechia, dan Estonia. Pembicaraan berpusat pada bidang investasi, transportasi, keuangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan. Beberapa persetujuan internasional ditandatangani selama pertemuan di Budapest.
Pusat Kota Budapest ditutup selama pertemuan, dan keamanan sangat ketat. Simpatisan pemerintah Tiongkok diizinkan masuk selama kegiatan, tetapi kemungkinan karena ada tekanan dari Partai Komunis Tiongkok (PKT), polisi tidak mengizinkan protes apa pun yang berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok di dekat tempat pertemuan.
Ketika Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang tiba di Budapest, praktisi Falun Gong Hungaria berkumpul di depan Kedutaan Tiongkok untuk melakukan aksi damai, menyerukan untuk diakhirinya penganiayaan brutal terhadap Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) di Tiongkok.
Seorang juru bicara Himpunan Falun Dafa setempat, Dr. Frusko Eszter, membacakan surat terbuka untuk Perdana Menteri Hungaria meminta agar dia membicarakan hak asasi manusia praktisi Falun Gong di Tiongkok dan mengangkat masalah membawa Jiang Zemin (mantan pemimpin PKT yang memulai kampanye penganiayaan brutal) ke pengadilan. Surat itu juga mencatat bahwa pada tahun 2013 Uni Eropa mendesak negara-negara anggota untuk berbicara menentang penganiayaan terhadap Falun Gong dan pengambilan organ dari tahanan hati nurani di Tiongkok yang masih berlangsung.
Walaupun ada pemblokiran oleh polisi selama Tiongkok-CECC summit, suara praktisi Falun Gong mendapat dukungan dari media Hungaria. Hampir 10 surat kabar dan stasiun televisi besar (termasuk Index, 444, Nepszava, Blikk, Amerikai Nepszava, Hirtv, Atv, dan lainnya) melaporkan aksi damai itu, dan beberapa mencetak ulang surat terbuka kepada Perdana Menteri. Beberapa kelompok berorientasi politik di Hungaria, termasuk “Politics Can Be Different,” juga mendukung gerakan itu dengan memberikan pernyataan.
Li Keqiang akan berada di Hungaria hingga tanggal 29 November, dan praktisi Falun Gong berharap mendengar suara dari pemerintah mereka selama kunjungan itu.