(Minghui.org) Pada 20 Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT), di bawah arahan pemimpinnya saat itu Jiang Zemin, secara terbuka mengadakan penganiayaan terhadap Falun Gong dan merekayasa apa yang disebut “1400 Kasus Kematian” untuk mencemarkan Falun Gong dan membangkitkan kebencian publik terhadap latihan tersebut.
Salah satu dari "1400 kasus kematian" adalah Liu Pinqing, yang bekerja di bidang agribisnis di Kecamatan Gushan, Kota Donggang, Provinsi Liaoning. Dia diduga telah melakukan bunuh diri pada musim semi tahun 1999 dengan meloncat ke dalam sumur. Otoritas PKT berkata itu karena “berlatih Falun Gong.” Apa yang sesungguhnya terjadi? Setiap orang yang mengenal Liu di kampung halamannya tahu bahwa kematiannya tidak ada kaitan dengan latihan Falun Gong.
Menurut informasi yang diperoleh dari orang dalam yang telah berbicara dengan ayah Liu sebelum kematiannya, Liu Pinqing telah mengambil kredit untuk membeli tambak udang, ketika dia wakil camat Kecamatan Pusamiao di Kabupaten Donggou (sekarang dinamakan Kota Donggang) di tahun 1980-an. Istrinya mengurus bisnis udang tersebut. Namun, dia tidak hanya tidak menghasilkan uang, tetapi juga rugi ratusan ribu yuan dan tidak dapat membayar hutang. Satu-satunya pendapatan adalah gaji tetapnya, yang tidak dapat menutupi beban finansial keluarga, termasuk merawat orang tuanya yang telah lansia, pendidikan bagi kedua anaknya. Putri Liu kuliah di sekolah guru dan putranya belajar di perguruan tinggi. Dengan tanggung jawab sedemikian, sangatlah sulit bagi Liu untuk membayar hutangnya. Musim semi 1988, Liu dipindahkan ke Kecamatan Gushan, Kabupaten Donggou. Dia diturunkan ke jabatan yang lebih rendah, kepala seksi bisnis agrikultur. Pada 1998, dia diturunkan lagi menjadi staf biasa. Semakin sulit baginya untuk membayar hutangnya dengan gaji yang menurun. Dia sudah berada dalam stres mental maupun fisik yang tinggi, dan situasi ini membuat kehidupannya semakin susah.
Setelah Liu Pinqing pindah ke Kecamatan Gushan untuk bekerja, dia harus tinggal di sebuah rumah reot yang ditinggalkan oleh militer. Rumah itu sangat tua dan kondisi tidak terawat. Satu-satunya barang berharga adalah televisi hitam putih, yang belakangan disita pula untuk membayar cicilan hutang. Meskipun itu dikembalikan lagi padanya melalui bantuan orang lain, Liu benar-benar frustrasi. Saat itu, dia menderita bronkitis dan batuk akut. Tekanan jangka panjang untuk membayar kembali hutang, situasi keluarganya yang penuh kesusahan, dan masalah dengan pekerjaan membuatnya sangat depresi. Akhirnya, ia melakukan bunuh diri dengan melemparkan dirinya ke dalam sumur pada tahun 1999.
Dipandang secara objektif, sangatlah jelas bahwa kematian Liu Pinqing tidak terkait dengan Falun Gong. Menyedihkan, banyak orang yang memilih untuk mengakhiri hidup mereka karena putus asa, perpecahan keluarga, penyakit berat dan lainnya. Tambahan, Falun Gong secara jelas melarang para praktisinya dari membunuh serta bunuh diri. Jika Liu Pinqing sungguh berlatih Falun Gong, dia tidak akan bunuh diri, sebaliknya memandang situasi dari sebuah sudut yang sama sekali berbeda.
Namun, PKT dan faksi Jiang Zemin menyalahkan kematian Liu pada Falun Gong, dalam upaya untuk membenarkan penganiayaan kejam mereka terhadap Falun Gong.