Artikel ini pertama kali dipublikasi bulan Januari 2002.
(Minghui.org)
Nama saya Xia Zurong. Suami dan saya adalah praktisi Falun Dafa. Saya adalah ibu dari Long Gang, yang melakukan bunuh diri dengan terjun ke dalam sungai. Kematiannya dilaporkan oleh Chinese Central Television (CCTV, televisi corong partai komunis) sebagai satu dari “1400 kasus kematian” yang dituduhkan akibat berlatih Falun Gong. Kami tinggal di Jalan Shuangqiao 70 di Desa Shuangshi, Distrik Yongchuan, Kota Chongqing.
Sebagai orang tua, kami tahu dengan jelas apakah putra kami memiliki masalah mental atau tidak, dan dia memang memiliki masalah mental. Saat dia meloncat ke dalam sungai, dia tengah mengalami masa psikotik, yang tidak terkait apa pun dengan Falun Gong. Sebagai orang tuanya, kami harus katakan itu benar. Kami tidak dapat, berlawanan dengan nurani kami, melihat pemerintah menggunakan putra kami untuk mencemarkan Dafa.
Setelah putra kami meninggal, seorang wartawan bermarga Du datang mewawancarai menantu perempuan saya, memintanya agar mengklaim bahwa suaminya adalah praktisi Falun Gong. Wartawan menulis pada selembar kertas beberapa kata yang mencemarkan Falun Gong dan memintanya untuk membacanya, memaksanya untuk mengatakan kata-kata buruk terhadap Dafa. Pada saat itu, menantu perempuan saya menyerah pada tekanan mereka dan melakukan apa yang diminta. Hari berikutnya dia diberikan uang tunai sebesar 200 Renminbi. Mereka yang melakukan kejahatan sering menggunakan uang untuk membeli nurani seseorang dan memanipulasi seseorang untuk melakukan kejahatan. Cucu saya (putra dari almarhum putra saya) bahkan diajarkan untuk memfitnah Dafa. Ini bagaimana “berita” TV dibuat.
Untuk membantu masyarakat umum agar tidak dikelabui dan diseret dalam menentang Dafa, kami mengungkap fakta kebenaran kepada para pejabat pemerintah: kematian putra kami tidak disebabkan karena berlatih Falun Gong, tetapi sebagai akibat dari penyakit mentalnya sendiri.
Pada 13 Januari 2000, saya naik kereta ke Beijing, siap untuk menghimbau kepada pemerintah dan memberi tahu mereka fakta sebenarnya tentang kematian putra saya. Karena saya membaca buku Falun Dafa di kereta, saya ditangkap oleh seorang polisi dan dikawal ke kantor polisi Kota Xichang. Kemudian, saya dipindahkan ke Pusat Penahanan Xichang dan semua uang saya (sejumlah 3600 Yuan) disita. Seorang petugas polisi dari Kantor Polisi Desa Shuangshi mengawal saya kembali ke sana pada 18 Januari, dan hari berikutnya saya dikirim ke pusat penahanan, di mana saya ditahan selama 31 hari. Kemudian saya dipindahkan ke Kantor Polisi Jishan di Distrik Yongchuan, di mana saya ditahan selama tiga hari. Setelah itu saya dikurung di Pusat Penahanan bagi Pecandu Narkoba selama 10 hari. Akhirnya, saya dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Kota Chongqing, di mana saya ditahan selama sekitar satu tahun. Saya terus berlatih Falun Gong selama di kamp kerja paksa, sehingga saya dibawa bertemu Kepala Kamp bermarga Li. Saya beritahu dirinya, “Jangan katakan Falun Gong buruk, dan jangan percaya kebohongan televisi. Kematian putra saya tidak terkait apa pun dengan Dafa. Adalah psikosisnya yang menyebabkan dirinya terjun ke sungai. Apa yang saya katakan adalah fakta sesungguhnya.” Setelah itu, Li memeerintahkan polwan Huang Yan untuk memborgol saya selama sembilan hari.
Dalam banyak kesempatan, para pejabat dari pemerintah Desa Shuangshi telah mengunjungi menantu perempuan saya, yang sejak itu telah menikah kembali. Mereka secara lisan mengancamnya dan memintanya agar bekerjasama dengan mereka dalam melaporkan keberadaan saya kepada mereka; jika tidak mereka mengancam akan menutup bisnis menantu saya.