(Minghui.org) Berawal dari 20 Juli 1999, sebagai dalih pembenaran bagi penganiayaan kejam terhadap pengikut Falun Gong, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah merekayasa apa yang disebut “1400 kasus kematian” yang dituduhkan karena berlatih Falun Gong. Selama 18 tahun terakhir, ketika fakta sesungguhnya tentang Falun Gong dan kekejaman penganiayaan telah diketahui masyarakat luas, semakin banyak orang mengenali sifat keji dari PKT. Namun sayangnya, masih banyak orang yang memiliki kesalahpahaman terhadap Falun Gong karena propaganda fitnahan yang disebarkan rejim. Dalam artikel ini, kami akan mengulas bagaimana PKT telah memfitnah Falun Gong, dengan menganalisa kematian Ma Jinxiu – yang diklaim PKT sebagai salah satu korban “1400 kematian”.
Satu dari kasus kematian yang direkayasa, melibatkan Ma Jinxiu, yang dilaporkan meninggal karena berlatih Falun Gong. Namun, putrinya (bernama Jin) belakangan mengungkap fakta tentang kematian ibunya untuk meluruskan permasalahan.
Sebelum Ma Jinxiu mulai berlatih Falun Gong, dia pernah dalam kondisi kritis karena menderita diabetes selama lebih dari satu dekade. Sebelum makan, dia harus mengambil lebih dari 30 macam obat. Selama periode 1994-1995, dia dua kali mengalami serangan stroke serius, yang mengakibatkan bentuk wajahnya terdistorsi. Matanya menjadi hampa dan jalannya tidak normal. Dokter memprediksi bahwa Ma tidak akan pernah pulih dari distorsi pada wajahnya dan hidupnya dalam bahaya jika ia mengalami stroke berikut. Sesungguhnya, sejak 1981, Ma Jinxiu telah meminta kerabatnya agar mengasuh ketiga anaknya jika ia meninggal.
Pada 1996, Ma Jinxiu mulai berlatih Falun Gong. Kesehatannya secara ajaib membaik. Dia tidak lagi memerlukan obat-obatan dan distorsi wajahnya lenyap. Matanya kembali bercahaya. Seluruh gejala diabetesnya lenyap. Dia menjadi sangat energetik dan dapat bekerja dalam waktu lama tanpa merasa lelah. Banyak dari kerabat dan tetangganya terkesan dengan perubahannya.
Pertengahan tahun 1997, Ma Jinxiu merasakan tidak enak badan dan keluarga membawanya ke rumah sakit. Dia didiagnosis terkena pendarahan otak dan dirawat di sana selama beberapa bulan sebelum akhirnya meninggal.
Namun, ketika PKT memulai penganiayaan terhadap Falun Gong, kematian Ma Jinxiu dipuntir media sebagai akibat berlatih Falun Gong.
Falun Gong Tidak Pernah Menjanjikan Orang Tidak akan Mati
Hidup, sakit dan kematian adalah kejadian alami. Berlatih Falun Gong dapat menyembuhkan penyakit, bahkan menyembuhkan penyakit yang akut. Namun, tidak pernah tertulis bahwa “sekali anda berlatih Falun Gong, anda tidak akan pernah meninggal.”
Terkait Ma Jinxiu, setiap orang yang mengenalnya akan terkesan dengan keajaiban menjadi sehat kembali setelah berlatih Falun Gong. Dia bersyukur kepada Falun Gong karena dia tidak lagi menderita selama tahun terakhir kehidupannya.
Kematian Ma Jinxiu tidak mungkin sebagai akibat berlatih Falun Gong. Sebaliknya, berlatih Falun Gong telah meningkatkan kondisi kesehatannya secara dramatis. Komplikasi dari dua kali stroke dan diabetes semuanya sembuh. Dia dalam kondisi kesehatan yang baik setelah berlatih Falun Gong. Falun Gong telah memperpanjang kehidupannya.
Ma Jinxiu telah dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan hingga ia meninggal dunia. Kematiannya tidak ada hubungan apa pun dengan Falun Gong, tetapi sebaliknya, dapat pula dikatakan bahwa pengobatan medis telah gagal menyembuhkannya. Jika Falun Gong dipersalahkan atas kematiannya, bukankah rumah sakit juga turut bertanggung jawab, ketika orang gunakan logika yang sama?
Setelah suami Ma mengetahui bahwa PKT mempersalahkan Falun Gong atas kematian istrinya, ia berkata, “Itu tidak benar. Dia telah menderita diabetes hampir dua puluh tahun dan telah terkena stroke dua kali sebelum berlatih Falun Gong.” Putri Ma juga mengungkap kebohongan yang direkayasa PKT kepada masyarakat internasional.
Efek Ajaib Falun Gong
Faktanya adalah Falun Gong memang benar memiliki efek ajaib dalam penyembuhan penyakit dan menjaga kebugaran. Di tahun 1998, Kantor Pendidikan Jasmani Nasional melakukan penyelidikan atas efek berlatih Falun Gong. Para pakar medis mengadakan sebuah survei terhadap 10.000 orang praktisi dan menyimpulkan bahwa “efek penyembuhan dari berlatih Falun Gong adalah setinggi 97,9%.”
Sebelum penganiayaan, belasan koran, radio, televisi termasuk Chinese Central TV (CCTV, corong resmi partai), Beijing People’s Broadcasting Station, TV Shanghai, Tianjin People’s Broadcasting Station, China Youth Daily, China Economic Times, harian Keamanan Publik Tiongkok, Guangzhou Evening News dan lainnya, telah melaporkan liputan yang objektif dan adil tentang Falun Gong serta efek positifnya bagi penyembuhan dan kebugaran.
Pada 1998, setelah penyelidikan menyeluruh yang dipimpin oleh mantan ketua Komite Kongres Rakyat, para pejabat sampai pada kesimpulan bahwa “Falun Gong hanya bermanfaat bagi rakyat dan tidak menimbulkan bahaya.” Hasil dari penyelidikan ini diserahkan ke pemerintahan pusat. Namun, setelah 20 Juli 1999, rejim Jiang Zemin mengabaikan fakta positif tersebut dan menyudutkan Falun Gong dengan fitnahan “kasus kematian” untuk membangkitkan kebencian terhadap Falun Gong dan alasan pembenaran bagi kebijakan genosida tersebut.
Menyaksikan Penyembuhan yang Ajaib
Penulis ini juga telah menyaksikan penyembuhan yang ajaib. Tante dari kolega saya telah sakit parah dengan penyakit mematikan. Pengobatan medis tidak lagi efektif dan dokter akhirnya memutuskan untuk mencabut semua selang dan menghentikan perawatan. Dia berkata kepada keluarganya, “Bawalah dia pulang. Dia tidak akan bertahan lebih dari beberapa hari. Biarkan dia lakukan apa yang ia inginkan.”
Kolega saya menangis dan memberi tahu saya berita duka tersebut. Saya memberikan materi klarifikasi Falun Gong dan memberi tahunya hanyalah Falun Gong yang dapat menyelamatkan jiwa tantenya. Kolega saya percaya dan meminta versi elektronik dari buku Zhuan Falun dan Jalan Besar Menuju Kesempurnaan. Dia segera meneruskannya pada tantenya.
Saya telah melupakan semuanya hingga suatu hari saya menerima telepon dari kolega setahun kemudian. Dia bercerita, “Tante saya baru saja meninggal. Sebelum meninggal, dia meminta saya untuk menyampaikan terima kasihnya karena telah memperkenalkan Falun Gong kepadanya. Setelah membaca buku-buku tersebut, dia secara bertahap membaik. Dalam kurun sebulan, dia hampir pulih sepenuhnya dan tidak lagi merasakan derita sakit. Selama tahun terakhir kehidupannya, dia jarang merasa tidak enak badan. Dia meninggal dalam damai dan tanpa kesakitan. Dia berulang kali meminta keluarganya untuk sampaikan terima kasihnya pada Falun Gong dan Guru Falun Gong. Semua anggota keluarga kami sangat berterima kasih pada Falun Gong karena telah memperpanjang kehidupannya.” Sesungguhnya, ada demikian banyak kasus serupa di seluruh Tiongkok. Tetapi, mereka tidak secara luas dipublikasi karena PKT terus memblokir fakta kebenaran dari masyarakat.
Di antara rekayasa “1400 kasus kematian” yang dituduhkan akibat berlatih Falun Gong, kebohongan tentang kematian Ma Jinxiu hanyalah satu dari sekian banyak contoh kasus. Kasus lain juga jauh dari fakta sesungguhnya dan dikarang PKT untuk mencemarkan Falun Gong dan memberikan alasan pembenaran bagi kebijakan genosidanya.