(Minghui.org) Pecinan London adalah tujuan wisata populer bagi turis dari seluruh dunia. Praktisi Falun Gong sering ke sana untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong di Tiongkok. Di antara praktisi yang bertemu dengan pengunjung di Pecinan adalah seorang penutur asli bahasa Ingris bernama Tilly.
Tilly suka Tiongkok dan kebudayaan Tiongkok. Ia berharap melalui usaha praktisi, lebih banyak orang Tionghoa akan mengetahui penganiayaan PKT dan tidak tertipu oleh propaganda dan kebohongan Partai.
Tilly (kanan) berbicara dengan turis tentang penganiayaan di Tiongkok selama Tahun Baru Imlek 2017.
Berbicara Bahasa Mandarin Menarik Perhatian Turis Tiongkok
Untuk berkomunikasi lebih baik dengan turis Tiongkok, Tilly mulai belajar Bahasa Mandarin tiga tahun lalu. Ia telah belajar kalimat kunci dan poin-poin pembicaraan dari rekan praktisi Falun Gong yang penutur asli bahasa Mandarin.
Ia memberitahukan turis dalam Bahasa Mandarin, “Ini adalah fakta,” sewaktu memberikan materi informasi kepada turis Tiongkok. Mendengar seorang barat berbahasa Mandarin, sering mengejutkan dan menarik perhatian turis.
Tilly berbagi, “Saya sering berkata ‘Falun Dafa Baik’ dalam bahasa Mandarin. Ini mempunyai efek yang kuat. Anda bisa melihat ekspresi mereka berubah setelah mendengar kata-kata dari saya.” Ia menambahkan bahwa banyak orang ingin menerima materi praktisi setelah mendengar pembicaraannya.
Mendorong Pelajar Tiongkok Berpikir
Tilly sering berbicara dengan pelajar Tiongkok dalam bahasa Inggris. Ia bertanya sambil berbicara dengan mereka, membangkitkan mereka untuk berpikir dan mendorong mereka untuk belajar apa itu Falun Gong dan membuat mereka sadar bahwa PKT melanggar hak asasi manusia dengan brutal.
Ia memberi sebuah contoh yang terbaru, “Saya hanya bertanya kepada seorang pelajar muda, ‘Apakah anda pernah berpikir tentang fakta bahwa tidak ada laporan negatif tentang Falun Gong di negara manapun selain Tiongkok?”
Tilly menambahkan, “Saya sering berkata, ‘Saya sangat suka Tiongkok. Apabila anda benar-benar suka Tiongkok, anda suka orang-orangnya, bukan pemerintah atau partai politiknya. [Praktisi Falun Gong] ini adalah orang-orang Tionghoa yang dianiaya oleh pemerintah PKT karena keyakinan mereka.”
Mendorong Orang Tionghoa Membaca Sembilan Komentar
Tilly percaya bahwa sangatlah penting untuk merekomendasi Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis karena komentar ini menguraikan sejarah dan sifat dasar PKT. Dengan membaca komentar ini bisa membantu orang Tionghoa menjadi sadar terhadap pencucian otak PKT dan propaganda yang menyesatkan, dan mengetahui partai menganiaya Falun Gong dengan brutal.
Ia memberi sebuah contoh, “Pernah seorang pelajar mengajukan banyak pertanyaan. Saya menjawab semua pertanyaannya. Ia kemudian menantang saya. Pada dasarnya ia sudah mulai menyerap propaganda PKT sejak ia berusia lima tahun.”
Tilly mengatakan bahwa dalam pertumbuhannya orang-orang muda Tiongkok, telah terbenam dalam propaganda dan dengan hanya mendapat jawaban dari beberapa pertanyaan saja, sulit bagi mereka untuk memahami sejauh mana mereka telah disesatkan. Ia mendorong mereka untuk menonton Sembilan Komentar di YouTube, yang mampu memberikan efek besar dalam membantu orang-orang mempelajari tentang sejarah PKT dan kenapa Partai menganiaya Falun Gong.
Tilly mengatakan ia dan praktisi lain berencana menambahkan URL link video Sembilan Komentar pada spanduk mereka. Banyak orang Tionghoa mengambil foto spanduk, dengan adanya link URL, akan membantu mereka mencari video di internet.
Mengurangi Kesalahpahaman Melalui Klarifikasi Fakta
Tilly telah berpartisipasi dalam klarifikasi fakta beberapa tahun di Pecinan. Ia mengetahui bahwa propaganda PKT telah menyesatkan sangat banyak orang Tiongkok, menyebabkan mereka salah paham atau malah membangkitkan kebencian terhadap Falun Gong. Ia telah mengetahui bahwa praktisi perlu mempunyai belas kasih dan keyakinan sewaktu berbicara dengan orang seperti ini, dengan tujuan mengurangi kesalahpahaman.
Ia memberikan sebuah contoh, “Seorang pria Tionghoa menendang spanduk kami. Saya langsung mendekatinya dan menegurnya dengan tegas, ‘Kenapa anda berani menendang spanduk kami?’ Saya mengklarifikasi fakta dan memberikan materi informasi kepadanya. Ia terkejut dan dengan hormat menerima surat kabar itu dengan dua tangan. Ia berkata, ‘Maaf. Saya minta maaf sekali.’ Istrinya di sana juga dan ikut meminta maaf, ‘Saya minta maaf. Saya tidak tahu kenapa ia melakukan itu.’
“Mengagumkan. Saya hanya menghentikan prilakunya yang keterlaluan dan menjelaskan fakta,” kata Tilly. Ia percaya bahwa pria tersebut mempunyai reaksi awal seperti itu karena ia telah disesatkan oleh kebohongan PKT.
Tilly telah melihat langsung pentingnya klarifikasi fakta kepada orang Tionghoa.