(Minghui.org) Saya dibesarkan di sebuah keluarga yang sangat miskin dengan tiga saudara perempuan. Orang tua hanya mampu membiayai saya sekolah ketika saya berusia sepuluh tahun dan harus berhenti sekolah menengah karena orang tua tidak bisa lagi membiayai sekolah.
Saya menjadi sangat tertekan dan memiliki sedikit harapan untuk masa depan. Saya hanya menggantungkan hidup dari toko kecil.
Sebuah Mimpi Memberitahukan Masa Depan
Pada tahun 1989 ketika saya berusia 19 tahun, saya bermimpi aneh. Saya bermimpi terbang ke sebuah gunung yang sangat tinggi dan melihat sebuah gua. Pintu masuk gua tertutup, tapi saya bisa melihat melalui celah. Saya melihat banyak orang berkumpul dan mendengar seseorang berkata: "Sebuah peristiwa besar akan terjadi di dunia manusia. Li Hongzhi [catatan: nama pencipta Falun Dafa] akan datang untuk menyelamatkan orang-orang."
Tiba-tiba saya mendengar orang lain berkata: "Ada seseorang di luar mendengarkan kita. Ini adalah rahasia langit dan kita tidak bisa membiarkan dia pergi!"
Ketakutan, saya bertanya-tanya: "Apa yang harus saya lakukan?"
Kemudian seorang pria tua dengan rambut dan alis putih berdiri. Dia mengenakan jubah Tao dan membawa kuas di tangannya. Dia berkata: "Siapa yang berani menyentuhnya! Dia adalah pengikut Li Hongzhi!" Tidak ada yang berkata setelah itu.
Saya terbangun dan berpikir bahwa wajah pria tua itu sangat akrab. Saya ingat telah mimpi dia sekali sebelumnya. Saat saya berusia empat atau lima tahun, dalam kondisi kesakitan dan pingsan. Dia datang dalam mimpi dan berkata: "Apa yang salah dengan anda?"
Saya berkata: “Saya merasa tak nyaman." Dia mengambil dua butiran hitam dan mengatakan untuk memakannya.
Ia mengatakan: "Jangan mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain dan jangan melakukan perbuatan buruk. Jika anda melakukannya, anda akan merasa tak nyaman."
Ketika saya terbangun, saya merasa semua menjadi lebih baik. Saya mengatakan kepada orang tua saya tentang mimpi itu dan mereka sangat berterima kasih kepada dewa karena menyelamatkan hidup saya.
Belajar Falun Dafa di Saat Sulit
Saya menikah ketika berusia 23 tahun. Suami dan ayah mertua memiliki tabiat buruk. Mereka sering marah dan bertengkar di rumah. Saya selalu dalam suasana hati yang galau dan memiliki banyak masalah kesehatan.
Pada tahun 1995 seorang siswa SMA sebelah mengatakan kepada saya bahwa salah satu teman sekolah telah menghadiri ceramah Falun Dafa di Guangzhou. Saat mendengar kata-kata Falun Gong, saya merasa ada sesuatu. Ketika saya melihat foto Guru Li dalam buku Falun Gong yang ia pinjamkan untuk saya, beliau tampak sangat akrab dan air mata mengalir di wajah. Saya tahu ini kesempatan yang telah lama saya tunggu.
Suami awalnya sangat menentang saya berlatih Falun Dafa. Suatu saat ketika saya pulang dari latihan bersama, ia mengambil tongkat yang panjangnya sekitar tiga kaki dan memukul lengan saya dengan keras. Tongkat patah menjadi dua, tapi lengan saya baik-baik saja. Saya tahu harus menangani setiap situasi dengan sabar, belas kasih, dan toleransi. Saya tidak marah padanya dan hanya berkata: "Maaf saya terlambat. Jangan marah."
Suatu pagi ketika saya sedang melakukan meditasi, ia menuangkan secangkir air dingin pada saya. Saya tidak bergerak sedikit pun meski itu terjadi di saat awal musim gugur dan udara sangat dingin. Dia sangat terkejut: "Dia benar-benar memiliki gong? Bagaimana dia bisa dalam kondisi tenang mendalam?"
Dia pernah berkata kepada saya: "Sejak kamu mulai berlatih Falun Gong, saya tidak lagi mengalami mimpi buruk. Falun Gong benar-benar baik!" Sejak saat itu, ia tidak menentang saya berlatih Falun Dafa.
Ayah Mertua Minta Maaf
Ayah mertua adalah orang yang keras kepala dan tidak berpendidikan. Dia memperlakukan saya seperti musuh di masa lalu. Jika dia tidak senang dengan saya, dia akan berdiri di luar berteriak menghina dengan bahasa kotor sehingga semua tetangga dan orang yang lewat bisa mendengar. Satu kali saya mencoba untuk menjelaskan Falun Dafa kepadanya, tapi ia mengambil sapu dan mencoba untuk memukul saya. Bahkan tetangga bersimpati pada saya.
Suatu hari saya sedang membuat bakpao di rumah. Di luar dia memarahi saya lagi. Saya meminta putra saya untuk mengambilkan sepiring bakpao yang saya masak. Putra saya berkata: "Dia memarahi ibu tanpa alasan sepanjang waktu. Saya tidak akan memberinya bakpao!"
Saya mengambil bakpao dan memberikannya sendiri. Saya bertanya: "Apakah ayah lelah? Istirahat dan makanlah beberapa bakpao."
Hal ini terjadi berulang kali, sampai suatu hari dia berkata pada saya: "Saya tidak memperlakukan kamu dengan baik selama bertahun-tahun. Itu semua salah saya. Maafkan saya."
Saya menyuruhnya untuk berterima kasih kepada Falun Dafa dan Guru. "Falun Dafa mengubah saya, jika tidak berlatih saya sudah meninggalkan rumah ini sejak lama."
Semua tetangga dan kerabat memuji sikap saya terhadap ayah mertua. Mereka mengatakan bahwa saya seorang praktisi sejati dan keluarga saya sudah lama hancur jika bukan karena Falun Dafa.
Keluarga Saya Memperoleh Keberuntungan
Saya rajin berlatih Falun Dafa selama bertahun-tahun meskipun selama masa penganiayaan. Saya menderita banyak penyakit seperti sakit kepala kronis, masalah perut, arthritis, dan hepatitis yang kronis telah lenyap melalui latihan. Saya juga telah menjadi kuat secara fisik dan mampu melakukan semua kerja kasar di pertanian. Bahkan kulit saya telah berubah menjadi lebih bagus.
Orang-orang akan bertanya: "Bagaimana mungkin anda menjadi lebih muda dan lebih cantik?"
Saya selalu memberitahu mereka bahwa itu adalah karena saya berkultivasi Falun Gong. Saya juga percaya keluarga saya memperoleh keberuntungan dan dilindungi karena saya berlatih Falun Dafa.
Suatu kali suami mengemudi truk dan belok terlalu cepat. Selain berakhir di selokan di samping jalan juga berkali-kali membentur pembatas jalan, truk belok ke arah lain dan menghindari kecelakaan besar.
Ketika putra saya berumur empat tahun, ia berlari ke jalan mengejar teman. Sebuah truk besar datang dari belokan tajam dan berhenti hanya satu kaki dari dia.
Selama perayaan Tahun Baru Imlek 2005, suami saya menyalakan kembang api. Salah satu kembang api meledak di samping dua anak kami, membuat wajah dan kedua tangan anak kami hitam, tapi tak satu pun yang terluka.
Sekarang semua orang di keluarga saya percaya pada kebaikan Falun Dafa dan berterima kasih kepada Guru dan Falun Dafa.