(Minghui.org) Seorang warga Kota Guangzhou menghadapi persidangan pada 30 Maret 2017, karena menolak untuk melepaskan Falun Gong, aliran spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.
Lv Chunxia, 30 tahun, saat mengunjungi mertuanya di Provinsi Fujian pada 29 Juli 2016, ia dan putrinya yang berusia dua tahun ditangkap dan dibawa kembali ke Kota Guangzhou, di mana mereka tinggal.
Lv
Putri Lv
Gadis kecilnya dibebaskan dan diserahkan kepada keluarganya satu minggu kemudian, tapi Lv tetap ditahan.
Lv ditahan di sebuah pusat pencucian otak lokal selama tujuh bulan sebelum dipindahkan ke Pusat Penahanan Kabupaten Shunde, pengacaranya baru-baru ini diizinkan untuk melihatnya pertama kali sejak penangkapannya.
Dia mengatakan kepada pengacaranya bahwa dia telah dua kali diinterogasi di pusat pencucian otak, pada 8 dan 28 Desember. Kejaksaan setempat mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi pada 2 Maret 2017, dan dia dipindahkan ke pusat penahanan tak lama setelah itu.
Hakim ketua dari kasusnya, Liang Huiyi, memberitahu Lv bahwa hanya empat anggota keluarga yang diizinkan menghadiri sidang mendatang.
Lv dan pengacaranya bertekad untuk membela hak konstitusional untuk kebebasan berkeyakinan, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan bahwa berlatih Falun Gong adalah tindakan kejahatan.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Guangdong Mother Detained at Brainwashing Center, Denied Visits with Family and Lawyers
Mother and Two-Year-Old Daughter Detained in a Brainwashing Center