(Minghui.org) Abang saya menjadi kambing hitam dalam keluarga saya. Dia melakukan banyak keburukan pada masa mudanya hingga berulangkali melukai hati orangtua saya.
Kisah abang saya seperti film atau sinetron. Hanya mereka yang langsung mengalami penderitaan keluarga semacam itu mengetahui betapa menyusahkan semua orang yang terlibat.
Ada idiom Tionghoa mengatakan, “Untuk memperbaiki kelakuan seorang putra semacam ini lebih berharga dari pada emas.” Inilah kisah perubahan abang saya setelah berlatih Falun Dafa.
Kami benar-benar menghargai perubahan yang dibawakan Dafa kepada abang saya dan keluarga kami.
Menjadi Kambing Hitam Keluarga
Banyak kerabat dan teman-teman kami tahu bahwa ketika abang saya masih kecil, dia adalah anak yang sederhana dan ramah, bahkan sedikit malu-malu. Akan tetapi, ketika dia gagal dalam ujian masuk SMP dan mulai bekerja di sebuah perusahaan kontraktor pada usia 13 tahun, temperamennya berubah drastis.
Dia meniru kebiasaan buruk para pekerja lain dan menjadi tidak jujur, cepat marah, serta kasar. Dia membawa belati dan ruyung tiga ruas (senjata dalam seni bela diri) dan tidak malu untuk menggunakannya bilamana mengalami konflik atau bertengkar dengan orang lain.
Rekan Kerja Takut Pembalasan
Abang saya terkenal kejam dan banyak orang takut padanya. Salah satu rekan kerjanya pernah bertengkar dengannya dan menjadi sangat marah. Saat abang saya berjalan pergi setelah memukulinya, rekan kerja ini mengambil batu bata dan memukulkan ke kepalanya. Abang saya segera dilarikan ke rumah sakit.
Rekan kerjanya menyadari apa yang telah dilakukannya dan menjadi sangat ketakutan. Dia membawa hadiah mahal kepada orangtua saya dan berlutut di depan mereka untuk memohon bantuan mereka. Orangtua saya dan rekan kerja itu mengetahui dengan baik bahwa abang saya tidak akan melepaskannya dan akan mencari pembalasan setelah dia sembuh.
Tahun Baru Imlek yang Menyedihkan
Saya ingat abang saya pernah bertengkar dengan tetangga dan menikam lehernya pada malam Tahun Baru Imlek. Tetangga itu dirawat di rumah sakit dan kemudian mengajukan tuntutan hukum terhadap abang saya. Ketika polisi tiba di rumah orangtua saya, abang saya melarikan diri.
Keluarga dari tetangga itu mengepung rumah orangtua saya dan dengan suara keras memaki di luar halaman depan mereka pada hari Tahun Baru. Orangtua berulangkali meminta maaf dan membayar biaya medis yang mahal untuk menyelesaikannya. Tahun Baru yang menyedihkan!
Kekerasan Terhadap Pacarnya
Abang saya dan pacarnya memiliki bayi sebelum menikah. Mereka bertiga tinggal bersama dengan orangtua saya dan orangtua saya lebih banyak mengurus bayi mereka. Abang saya sering memukul pacarnya sampai dia meninggalkannya, meninggalkan bayi yang menangis karena merindukan ibunya.
Saya ingat dengan jelas, suatu kali mereka bertengkar di depan banyak orang. Abang saya menendang punggungnya dan dia terjatuh dengan muka menghadap ke bawah.
Kehadiran abang saya dan pacarnya membuat orangtua saya tidak pernah tenang.
Perubahan Abang Saya
Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996, dan memperoleh banyak manfaat. Saya memperkenalkan latihan ini kepada abang saya. Setelah membaca buku Zhuan Falun, dia memutuskan untuk mencobanya.
Hanya beberapa bulan berlatih Falun Dafa, dia melenyapkan semua kebiasaan buruknya. Dia mengikuti prinsip-prinsipDafa “Sejati-Baik-Sabar” dan sekarang mampu “dipukul tidak membalas dan dicaci tidak membalas.” (“Ceramah Fa pada Upacara Peresmian Himpunan Dafa Singapura,” Ceramah di Berbagi Tempat 1)
Abang saya biasa mencuri barang dari tempat kerja karena kebiasaan. Sekarang dia tahu bahwa itu adalah salah dan mengembalikan apa yang pernah diambilnya. Dia mengunjungi tetangga yang pernah dilukainya dan dengan tulus meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan. Tetangga itu dengan senang menerima permintaan maafnya.
Abang saya biasa memaki dan memukul pacarnya. Sekarang kebalikan – pacarnya memaki dan memukulinya dengan sekehendak hati. Pacarnya pernah mencekik dan memukuli dia hingga terjatuh ke lantai, sesuatu yang tidak berani dilakukan pacarnya sebelumnya. Abang saya juga mengakhiri hubungan gelap dengan wanita lain dan menikahi pacarnya.
Abang saya sangat menyesal karena menyebabkan orangtua saya begitu sakit hati. Sekarang dia memperlakukan mereka dengan hormat dan tidak pernah melawan mereka. Ayah saya pernah berkata kepada ibu, “Falun Dafa adalah latihan yang sangat bagus. Falun Dafa mengubah putra kami menjadi orang yang begitu baik.”
Hubungan Gelap Kakak Ipar Saya
Istri abang saya selingkuh dengan lelaki lain namun tidak seorangpun berani memberi tahu abang saya. Walaupun sudah mendengar rumor itu, dia tidak pernah memasukkan ke dalam hati. Ketika istrinya mulai terlambat pulang ke rumah pada musim panas, dia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Suatu malam, abang saya mencari ke seluruh desa tetapi tidak menemukan istrinya. Dalam perjalanan pulang, dia melihat seorang pria yang biasa dekat dengan istrinya dalam menuju rumah. Ketika abang saya tiba di rumah, istrinya baru masuk ke dalam. Dia langsung tahu apa yang terjadi.
Abang saya baru mengenal Dafa pada waktu itu dan sangat marah. Merasa sangat terhina, dia mengambil golok dan langsung menuju ke rumah pria itu. Saya menahannya dan meminta dia untuk memikirkan apa yang Guru ajarkan kepada kami ketika mengalami situasi seperti ini. Saya terus menerus mengingatkan dia tentang Fa dan akhirnya dia menjadi tenang. Jika dia tidak berlatih Falun Dafa, malam itu akan terjadi hal yang mengerikan.
Perhatian dan Ramah
Tidak lama setelah Partai Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa pada tahun 1999, abang saya memohon hak berkeyakinan di Beijing dan ditangkap serta ditahan selama berbulan-bulan.
Dia kehilangan pekerjaan dan sering diganggu oleh polisi setempat setelah dibebaskan. Dia tidak mendapatkan pekerjaan dan berjuang untuk mengatasinya. Namun demikian, dia menolak tawaran bantuan orangtua saya karena tahu mereka dalam kondisi tidak baik.
Ayah saya menderita masalah hati selama beberapa dekade, dan menjadi semakin buruk ketika abang saya ditahan. Setelah ayah kami meninggal dunia pada Januari 2000, abang saya menangani masalah konflik diantara kami dengan tenang. Dia menawarkan diri untuk menjadi penyelenggara resepsi pemakaman meskipun dia adalah anak kedua, sesungguhnya tidak diharuskan. Bahkan abang ipar saya mengatakan, “Bagus abang kamu berlatih Falun Dafa, jika tidak masalahnya tidak akan berjalan dengan demikian lancar.”
Dia benar, Dafa telah membuat abang saya menjadi orang baru sepenuhnya. Kambing hitam keluarga kami benar-benar berubah – dan sungguh-sungguh lebih berharga dari pada emas.