(Minghui.org) Istri dari teman sekolah saya datang berkunjung saat Tahun Baru Imlek yang lalu. Teman saya telah menjadi reporter dan editor di sebuah surat kabar harian sebelum pensiun.
Saya berkata kepada istri saya, “Kita akan memanfaatkan kesempatan ini untuk klarifikasi fakta kepada teman sekolah kamu. Mari bantu dia mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) sehingga dia bisa memiliki masa depan yang baik.”
“Apapun yang kamu katakan, ucapkan dengan ramah,” balas istri saya, “jangan menatap dan berteriak. Hal itu tampak seperti kamu sedang berdebat.”
Istri saya mengacu pada mentalitas bersaing saya yang kuat. Meskipun saya telah berlatih Dafa selama 20 tahun, saya belum melenyapkan keterikatan ini. Hal ini sangat mengganggu dalam penyelamatan manusia. Istri berusaha untuk mengingatkan saya sebelumnya.
Terlibat Pertengkaran Saat Berusaha untuk Menjelaskan tentang Penganiayaan
Jadi temannya datang berkunjung. Setelah berbincang-bincang sebentar, saya mengangkat topik utama, yaitu fakta kebenaran tentang Falun Gong. Saya memberi tahu dia bahwa peristiwa bakar diri di Lapangan Tiananmen adalah kebohongan.
Awalnya dia mendengarkan. Kemudian dia mulai mengajukan satu per satu pertanyaan kepada saya. Saya mengambil informasi dari Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis untuk menjawabnya.
Saya berusaha sebaik mungkin untuk berbicara dengan tenang, pelan, dan dengan sabar menjelaskan secara detail kepadanya, tetapi saya menemukan bahwa semakin sulit bagi dia untuk menerima apa yang saya sampaikan. Dia bertanya, “Dari mana kamu mendapatkan semua informasi ini?” Saya memberi tahu dia dan menunjukkan berbagai macam materi di komputer saya kepada dia.
Dia menjadi sangat marah, dimana saya tidak menyangkanya. Dia bertanya, “Mengapa kamu tidak mengikuti media arus utama?”
Saya juga menjadi kesal. “Kamu pikir surat kabar, TV, dan stasiun radio adalah media arus utama?” Saya berkata, “Jujur saja, tidak ada satu pun. Media itu adalah corong PKT! Apakah kamu tahu berapa banyak kebohongan yang mereka lakukan untuk menipu dan meracuni rakyat?”
Tangannya gemetar dan tampak cemberut. Saya berusaha untuk menenangkan dia dengan menawarkan teh dan makanan kecil, tetapi dia tiba-tiba berteriak kepada saya dan mengucapkan kata-kata buruk tentang Falun Dafa dan Guru.
Istri saya terus menerus meminta saya, “Jangan berbicara. Hentikan!”
Saya tidak bisa mendengarkan dia, karena kemarahan berkecamuk. “Kamu sedang menghina Fa Buddha,” kata saya kepadanya. “Kamu akan mendapatkan karma!”
Dia menjadi semakin marah: “Beraninya kamu memaki saya.”
“Kebaikan dan kejahatan akan mendapatkan balasannya, dan itu adalah hukum langit. Tidak seorangpun yang lolos,” kata saya.
Tidak hanya tidak mengklarifikasi fakta kepadanya, namun saya juga bertengkar dengannya.
Karena mentalitas bersaing ini, tekanan darah saya naik. Kemudian saya mendapat gejala masalah jantung, seperti dada terasa sesak, jantung berdebar, dan detak jantung tidak teratur. Dokter mengatakan bahwa saya mendapat gejala penyakit jantung awal.
Ini benar-benar mengganggu saya. Meskipun tidak minum obat, saya tidak fokus belajar Fa atau bangun tepat waktu untuk melakukan latihan di pagi hari. Dan saya tertidur untuk memancarkan pikiran lurus di tengah malam. Gejala penyakit saya juga menjadi makin serius.
Beruntunglah, setelah kami berpartisipasi dalam upaya untuk menyeret Jiang Zemin (mantan pemimpin Komunis yang bertanggung jawab atas penganiayaan Falun Gong) ke pengadilan pada tahun 2015, kami melanjutkan kelompok belajar Fa kami. Saya berbagi dengan praktisi lain, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar Fa. Perlahan-lahan, saya mengetahui bagaimana berkultivasi.
Mencari ke Dalam dengan Membandingkan Diri Sendiri dengan Permintaan Fa
Kenyataannya, setiap kali menyebabkan masalah saat klarifikasi fakta, saya sangat menyesal. Saya sering duduk di depan foto Guru di tengah malam dengan tangan dalam posisi Heshi (mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada) sambil menyesali di hadapan Guru.
Suatu hari setelah selesai memancarkan pikiran lurus di tengah malam, saya berkata kepada Guru, “Guru, pengikut kamu mengecewakan kamu. Karena mentalitas bersaing, saya tidak bisa mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dengan baik atau menyelamatkan mereka. Bagaimana saya bisa melenyapkan keterikatan ini?”
Saya memejamkan mata, meletakkan tangan dalam posisi Jieyin dan terus duduk di sana dengan diam. Perlahan-lahan saya memasuki kondisi kosong. Tiba-tiba, saya mendengar Guru mendesah dan berkata, “Perlakukan Fa sebagai Guru. Itu bukan hanya mentalitas bersaing kamu.”
Tiba-tiba saya bangun. Menatap ke atas, Guru tampak tenang dan duduk serius di sana di dalam foto.
Mengindahkan petunjuk Guru, saya mulai menggali akar penyebab dari mentalitas bersaing ini, juga akar dari banyak keterikatan lainnya.
Berpikir kembali, saya lahir pada tahun 1950, satu tahun setelah PKT berkuasa. Saya dicuci otak oleh budaya partai komunis sejak itu. Ketika terjadi Revolusi Kebudayaan, saya sudah lulus dari SMP dan bergabung dengan Liga Pemuda. Saya sangat menghormati Mao Zedong dan filosofi perjuangannya. Saya secara sukarela membaca banyak karya komunisme.
Ketika masih muda, saya menganggap diri sendiri adalah seorang yang kuat. Saya mendapatkan banyak penghargaan, dan mengalami banyak kemunduran. Setiap kali mengalami kemunduran, saya selalu menggali budaya partai komunis untuk memetik pelajaran dari kemunduran. Karena itu, saya mendapat segala macam keterikatan, seperti keegoisan, mengejar nama, kebencian, kesombongan, mentalitas bersaing, ketakutan, dan banyak masalah lainnya. Mentalitas bersaing saya adalah yang paling menonjol.
Setelah menggali keluar semua keterikatan ini, saya berpikir dalam hati, “Bagaimana saya bisa menjadi orang seperti ini? Betapa jauh saya dari standar seorang praktisi?”
Saya menyadari bahwa semua keterikatan ini saling berkaitan. Saya juga menyadari bahwa “semangat pahlawan” partai komunis digerakkan oleh mentalitas bersaing. Juga, jika seorang praktisi tidak kuat dan merasa ketakutan, praktisi itu mungkin berakhir dengan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya.
Kita harus melenyapkan keterikatan kita sepenuhnya.
Saya juga menyadari bahwa, ketika mentalitas bersaing muncul, saya sama sekali lupa tentang penyelamatan makhluk hidup. Guru mengatakan: “Dengan akal budi membuktikan kebenaran Fa, dengan kebijaksanaan mengklarifikasi fakta, dengan belas kasih menyebarkan Fa dan menyelamatkan manusia di dunia..” (“Rasional,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)
Mengapa saya tidak bisa mencapai standar seperti itu? Saat mencari ke dalam untuk menemukan keterikatan, saya melihat bahwa mereka semua berdasarkan pada kepentingan sendiri dan ego saya sendiri. Ini berlawanan dengan apa yang Guru minta kita dapatkan ketika beliau berbicara tentang “…mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri, dahulukan orang lain kemudian baru diri sendiri…” (“Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)
Guru mengatakan: “…proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” ( Zhuan Falun)
Sekarang saya memiliki pemahaman yang lebih dalam.
Setelah Melepaskan Keterikatan, Kesengsaraan Hilang
Setelah menyadari prinsip-prinsip ini, saya memancarkan pikiran lurus sebelum pergi keluar untuk klarifikasi fakta. Saya berkata, “Saya adalah seorang pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa, dan mengklarifikasi fakta untuk menyelamatkan makhluk hidup adalah sumpah prasejarah yang saya tanda-tangani dengan Sang Pencipta. Apakah itu mentalitas bersaing, mentalitas pamer, keterikatan rasa takut, atau keterikatan lainnya, saya tidak menginginkan satupun. Kekuatan lama seharusnya tidak mengambil keuntungan atas kekurangan ini untuk mengganggu saya.”
Dalam klarifikasi fakta, seseorang perlu berhati lapang dan rileks untuk membantu membuka hati orang lain. Kita harus membiarkan orang lain berbicara, dimana memungkinkan kita bisa memahami bagaimana untuk mengatasi keterikatan mereka.
Mereka memiliki keyakinan dan konsep yang berbeda, jadi kita harus bisa mengklarifikasi fakta kepada mereka dari sudut lain, jika diperlukan. Sebagai contoh, saya bertemu dengan seorang purnawirawan yang pernah menjadi hakim pengadilan sipil. Saya bertanya padanya, “Anda adalah seorang hakim. Bisakah Anda membantu saya untuk memahami dasar hukum yang digunakan untuk menghukum praktisi Falun Gong?”
“Saya adalah penanggung jawab pengadilan sipil,” jawabnya. “Saya tidak pernah berurusan dengan kasus Falun Gong.”
Saya berkata, “Sepengetahuan saya, PKT memiliki empat kriteria untuk menentukan sebuah aliran sesat: memanipulasi pengikutnya secara mental, mengumpulkan uang, merusak masyarakat, dan mendorong bunuh diri atau pembunuhan. Tidak ada satupun kriteria ini pada Falun Gong, tetapi semua kriteria itu ada pada PKT.
“Praktisi Falun Gong membantu orang-orang mundur dari PKT, jadi mereka sedang membantu orang-orang menjauhi aliran sesat yang jahat ini.”
Bahkan sebelum saya selesai berbicara, dia berkata, “Saya mundur! Mohon bantu saya dan istri saya mundur.” Istrinya adalah seorang pensiunan guru SMA. Dia berada di sampingnya, mendengarkan perbincangan kami. Saya bertanya pada istrinya, “Apakah Anda setuju mundur?”
Dengan gembira dia berkata, “Tentu saja. Mohon bantu kami berdua.”
Contoh lainnya adalah ketika orang-orang berkumpul di depan komite kota PKT setempat dan gedung pemerintah untuk berdemo. Polisi mengirim kendaraan untuk membawa mereka pergi, menangkap, atau mendenda mereka. Ini adalah tempat yang bagus bagi saya untuk klarifikasi fakta kepada orang-orang dan membantu mereka mundur dari PKT.
Dengan berlinang air mata, orang-orang yang saya temui di sana memberi tahu saya tentang penderitaan mereka yang disebabkan oleh PKT, dan saya selalu merasa kasihan kepada mereka. Lalu saya bisa memberi tahu mereka bagaimana mundur dari PKT. Setiap hari selalu ada orang di sana mendengarkan dan membuat pilihan dengan bijaksana.
Ada juga yang masih berharap pada PKT. Ketika saya bertemu orang semacam ini, saya tidak ingin berargumentasi. Perlahan-lahan, saya menjadi berbelas kasih ketika berbicara kepada orang lain.
Saat Tahun Baru Imlek tahun ini, kami mengundang teman sekolah istri saya lagi. Kali ini ketika saya klarifikasi fakta kepadanya, sikapnya sangat berbeda. Sebelum pergi, dia meminta buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis dan beberapa materi lainnya untuk dibawa pulang.
Selain itu, hubungan antara istri dan saya menjadi makin harmonis. Tekanan darah menjadi normal dan gejala penyakit jantung pun hilang. Karena istri menyaksikan bagaimana Dafa mengubah saya menjadi lebih baik, dia juga menjadi makin gigih.
Saya sungguh-sungguh merasakan kekuatan supernormal Dafa dan belas kasih yang diberikan dengan menjadi mampu mencari ke dalam. Saya merasa bahwa, dengan melenyapkan setiap keterikatan, kehidupan seseorang dan Xinxing ditingkatkan, serta perasaan sukacita.
Ini adalah pengalaman saya dalam melenyapkan mentalitas bersaing. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.