(Minghui.org) Dua warga Tiongkok baru-baru ini dibebaskan setelah ditangkap karena menolak untuk melepaskan Falun Gong, sebuah latihan disiplin spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Mereka bergabung dalamkelompok praktisi Falun Gong yang dibebaskan dalam beberapa bulan terakhir, ini semua berkat upaya kolektif para praktisi yang mendesak peradilan daerah dan penegak hukum Tiongkok untuk menghentikan penganiayaan.
Wanita Heilongjiang Dibebaskan dalam 16 Hari
Hao Shengqiao (wanita) asal Kota Hailin, Provinsi Heilongjiang ditangkap pada tanggal 22 Maret 2017 rumahnya digeledah tidak lama setelah itu. Suaminya, Zhang Hongjing, juga dibawa ke tahanan, meskipun dia dibebaskan beberapa hari kemudian.
Zhang menulis sebuah surat kepada departemen kepolisian setempat untuk meminta pembebasan tanpa syarat istrinya. Dia mengatakan bahwa Falun Gong tidak seperti apa yang digambarkan di media pemerintah, karena dia menyaksikan bagaimana latihan inimengembalikan kesehatan istrinya dan mengubah dirinya menjadi orang yang lebih baik.
Banyak praktisi Falun Gong, baik domestik dan luar Tiongkok, terus-menerus mengirim surat dan membuat panggilan telepon ke kantor polisi tersebut, untuk mendesak mereka melepaskan Hao.
Hao kembali ke rumah pada tanggal 5 April 2017.
Pria Liaoning Dibebaskan dengan Jaminan dalam 9 Bulan
Zhou Jie (pria) asal Kota Dalian, Provinsi Liaoning ditangkap pada tanggal 28 Juni 2016. Dia menerima sebuah pemberitahuan pada bulan Maret 2017, yang memberitahu dia tentang keputusan pengadilan yang menjatuhkan dakwaan terhadap dirinya. Kasusnya segera dikembalikan ke kejaksaan, yang seterusnya dikirim balik kembali ke polisi setempat.
Dia dibebaskan dengan jaminan pada tanggal 29 Maret 2017.