(Minghui.org) Saya seorang praktisi berusia 71 tahun yang mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Juli 1998. Akibat penganiayaan tersebut, saya secara ilegal ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanita Masanjia antara tahun 2000 dan 2002.
Sekitar 1.500 praktisi Falun Dafa ditahan di lantai dua sebuah gedung di kamp kerja paksa. Penjaga memaksa para praktisi untuk “berubah” dengan menggunakan cara penyiksaan yang brutal, seperti tongkat listrik, merampas tidur mereka dan menguncinya di sel isolasi.
Karena penyiksaan tersebut, banyak praktisi terpaksa menandatangani sebuah pernyataan yang melepaskan Falun Dafa. Namun beberapa praktisi menolak untuk “berubah”. Praktisi tersebut tetap terkunci dalam sel isolasi.
Saya berpikir bahwa saya harus melafalkan ajaran Guru kepada rekan-rekan praktisi dan Guru membuat pengaturan agar saya dapat melakukannya. Suatu hari, banyak praktisi ditahan di ruang terpisah. Saya berkata kepada mereka, "Tahukah anda bahwa ceramah baru Guru telah diterbitkan?" Hampir seratus praktisi mengalihkan pandangan mereka kepada saya.
Saya melafalkan beberapa ajaran Guru, seperti "Menyingkirkan Gangguan", "Rasional", dan "Menyingkirkan Keterikatan Terakhir" dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II.
Semua orang tidak bergerak saat saya melafalkan Fa kepada mereka. Saya bisa melihat air mata membasahi banyak wajah praktisi. Saya tahu bagaimana perasaan mereka. Mereka sangat ingin mendengarkan atau belajar Fa.
Saat selesai melafalkan, seluruh ruangan tetap hening. Semua orang larut dalam pikiran masing-masing. Dengan perlindungan Guru, para praktisi dapat mendengarkan Fa tanpa terganggu, meskipun ada narapidana pengawas yang duduk di atas tempat tidur dan seorang penjaga yang hadir. Tak seorang pun dari mereka bertingkah seakan mendengar suara saya dengan saksama.
Pergi ke Beijing untuk Membuktikan bahwa Dafa itu Baik
Sekitar enam bulan setelah saya memulai latihan kultivasi, Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa. Sejak saat itu, praktisi tidak memiliki lingkungan untuk berlatih dan Guru telah disudutkan oleh propaganda jahat. Saya adalah salah seorang dari banyak praktisi yang pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan atas nama kebaikan Dafa.
Ibu dan putra saya menasihati saya untuk tidak pergi ke Beijing. Putra saya memohon kepada saya, "Kami telah bekerja keras bertahun-tahun untuk membangun perusahaan, dan kami tidak dapat melakukannya tanpa ibu. Nenek sakit dan perlu dirawat dan istri saya sedang menantikan kelahiran seorang anak. Tolong jangan pergi ke Beijing. Kami dapat menyumbangkan 200.000 yuan untuk rekan praktisi ibu. Mereka bisa pergi ke Beijing."
Saya berpikir: "Tidak ada yang lebih penting bagi saya selain pergi ke Beijing untuk membuktikan Dafa. Saya harus pergi." Saya menjawab, "Tidak ada yang bisa menggantikan ibu. Ibu akan kembali beberapa hari lagi." Mengetahui betapa buruknya situasi di Beijing pada saat itu, putra saya berkata, "Ibu yakin bisa kembali dengan selamat dan sehat?"
Saya pergi ke Beijing tiga kali. Pada 18 Oktober 1999, saya dihentikan dan dibawa ke sebuah asrama di Beijing. Dua hari kemudian, saya dipindahkan ke pusat penahanan selama 22 hari. Saya kemudian dikirim ke Kamp Kerja Paksa Longshan di Shenyang, Provinsi Liaoning.
Selama waktu itu saya berpikir, "Saya pergi ke Beijing memohon keadilan untuk Falun Dafa adalah sesuai dengan konstitusi, dan ini adalah hak saya sebagai warga negara Tiongkok, dan juga Hak Asasi Manusia untuk memiliki kebebasan berkeyakinan."
Saya membahas hal ini dengan praktisi yang ditahan di kamp kerja paksa. Saya menulis surat pembelaan kepada Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, yang telah kami tanda tangani. Saya meminta seorang penjaga untuk mengeposkan, tapi dia menyerahkannya kepada kepala polisi.
Keesokan harinya, saya dipukuli oleh seorang penjaga laki-laki. Dia menampar wajah dan menendang kaki saya yang menjadi memar hitam. Kemudian, dia mencoba memaksa saya menulis kritik diri. Sebagai gantinya saya menulis, "Falun Dafa Baik."
Dia meraih dan merobeknya serta menuntut agar saya menulis apa yang dia inginkan. Saya kemudian menulis tentang betapa baiknya Falun Dafa, bagaimana saya mendapat manfaat dari berlatih Dafa, dan betapa salahnya Partai menganiaya praktisi dan sebagainya.
Menghentikan Pertunjukan yang Meracuni Orang
Seorang rekan praktisi menemukan sebuah iklan di sebuah surat kabar yang mengatakan bahwa sebuah drama akan dipentaskan yang memuat cerita bohong yang memfitnah Dafa. Bukan kebetulan kalau dia melihat iklan. Sebagai praktisi Dafa, adalah tugas kita untuk menegakkan kemurnian Dafa.
Lima dari kami pergi ke teater. Ada tengkorak besar di atas meja di atas panggung dan dua spanduk bertuliskan tulisan hitam di kedua sisinya. Acara ini dimaksudkan untuk menipu anak-anak Sekolah Dasar dengan kebohongan tentang Dafa.
Kami menemukan manajer teater dan berbicara dengannya, "Kami adalah praktisi Falun Dafa dan orang baik yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar. Kami mengatakan kepadanya fakta kebenaran tentang Dafa, "Isi pertunjukan di teater anda semua dibuat untuk memfitnah Falun Dafa. Lebih buruk lagi, Anda meracuni anak-anak yang tidak berdosa dengan menjalankan permainan ini." Tujuan kedatangan kami di sini adalah menghentikan hal berbahaya semacam ini agar tidak ditampilkan."
Dia tampak panik. Meskipun dia berbicara dengan sopan, dia memberi petunjuk kepada stafnya. Seorang wanita keluar menelepon. Kami tahu bahwa dia sedang melaporkan kami ke polisi. Kami tidak takut dan terus mengklarifikasi fakta kepadanya.
Segera, sekelompok petugas polisi yang bersenjatakan senapan mesin masuk dan mengepung kami. Kami dibawa ke kantor polisi sehingga kami terus membicarakan fakta-fakta tersebut kepada semua petugas yang hadir. Kami memberi tahu mereka fakta kebenaran Falun Dafa dan penganiayaan.
Pertunjukan tersebut akhirnya ditutup tidak lama setelah kejadian itu.
Tidak Pernah Mengkhianati Rekan Praktisi
Dua puluh hari setelah saya dibebaskan dari kamp kerja paksa, saya kembali bersiap untuk pergi ke Beijing dan memegang spanduk di Lapangan Tiananmen bersama seorang rekan praktisi. Sayangnya, rencana kami bocor dan seorang polisi menipu saya untuk pergi ke kantor polisi. Dia menginterogasi saya selama beberapa jam, ingin tahu siapa yang pernah ke rumah saya dalam dua hari terakhir ini. Saya hanya mengatakan kepadanya: "Saya belum pernah melakukan apa pun yang melanggar hukum. Adalah hak konstitusional saya untuk pergi kemana pun saya mau."
Pada pagi hari 25 Juni 2000, saya diculik oleh polisi dan dibawa ke pusat penahanan. Saya ditahan di sana selama dua puluh dua hari. Setelah itu, saya dipindahkan ke rumah sakit jiwa selama tiga bulan. Rekan praktisi saya berhasil menyelundupkan ceramah Guru yang baru. Ini memberi saya dorongan untuk menjadi lebih tekun.
Setelah tiga bulan di rumah sakit jiwa, saya dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wanita Masanjia di Shenyang. Saya dipenjara sampai tahun 2002.
Berbagi Pengalaman Mengklarifikasi Fakta kepada Orang-orang dengan Tatap Muka Langsung
Guru berkata:
"Sebagai seorang pengikut Dafa di masa pelurusan Fa, pembebasan pribadi bukan merupakan tujuan Xiulian, menyelamatkan semua makhluk hidup barulah cita-cita luhur kalian di saat datang serta kewajiban dan misi yang dianugerahkan sejarah kepada kalian di dalam pelurusan Fa, oleh sebab itu makhluk hidup dalam jumlah besar seyogianya telah menjadi objek penyelamatan kalian. Pengikut Dafa jangan menyia-nyiakan kewajiban mulia yang dianugerahkan kepada kalian di dalam pelurusan Fa, lebih-lebih jangan membuat makhluk hidup dari bagian tersebut menjadi kecewa, kalian telah menjadi harapan satu-satunya bagi mereka dalam hal apakah mereka dapat memasuki masa mendatang, oleh sebab itu segenap pengikut Dafa, praktisi baru dan lama, semua harus bertindak, secara menyeluruh mulai mengklarifikasi fakta.” ("Lepaskan Hati Manusia, Selamatkan Manusia di Dunia" dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju III)
Sejak saya pensiun di tahun 2011, saya telah mengatur waktu untuk memenuhi persyaratan ini. Saya belajar dua ceramah Zhuan Falun di pagi hari, lalu saya keluar mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dan membagikan brosur tentang penganiayaan tersebut.
Pengalaman saya telah menunjukkan bahwa sebelum pergi keluar, saya harus menyingkirkan semua faktor yang bisa menghalangi saya menyelamatkan orang. Saat memancarkan pikiran lurus, saya meminta Guru untuk memperkuat tekad saya.
Dengan bantuan Guru, saya dapat meyakinkan 35 orang mundur dari PKT dan organisasi yang berafiliansi dengannya setiap hari.
Guru telah meninggalkan kita kesempatan ini sehingga kita bisa membangun kebajikan yang hebat. Guru membantu melaksanakan sumpah prasejarah kita. Saya berharap rekan praktisi yang belum keluar mengklarifikasi fakta kepada orang-orang akan melangkah keluar membuktikan Dafa.
Hubungan Takdir dengan Orang-orang
Saya memulai percakapan dengan pria yang belum pernah saya jumpai sebelumnya, "Halo, tuan, anda terlihat seperti orang baik, apa pekerjaan anda?"
Dia menjawab: "Saya bekerja untuk pemerintah kota. Saya baru saja pensiun."
"Anda tampak seperti orang yang berkultivasi Tao." Saya menjawab, "Saya berkultivasi aliran Buddha. Aliran Buddha percaya pada hubungan takdir. Itu karena adanya takdir pertemuan kita bisa bertemu hari ini. Meskipun PKT menyebarkan ateisme, orang-orang masih memiliki hati menghormati Buddha. Banyak pejabat pemerintah pergi ke kuil untuk memberikan penghormatan kepada para Buddha. Mereka juga membakar dupa saat hari raya. Ini menunjukkan bahwa mereka percaya bahwa dewa-dewa memang ada." Dia setuju.
Saya melanjutkan: "Sejak PKT berkuasa, telah membunuh setidaknya 80 juta orang Tiongkok dalam rangkaian gerakan politik yang tak ada habisnya. Pada 4 Juni 1989, ia membantai mahasiswa dan orang-orang yang tidak bersalah dengan tank di Lapangan Tiananmen.
Pada tahun 1999, PKT mulai menganiaya Falun Dafa. Dafa didasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar. Jutaan praktisi telah ditangkap secara ilegal dan ditahan di kamp kerja paksa dan dijatuhi hukuman penjara. Mereka bahkan merampas organ vital para praktisi secara paksa dan dijual untuk keuntungan."
Dia mengangguk. Saya melanjutkan: "Melakukan perbuatan baik akan mendapat balasan baik, dan melakukan kejahatan akan mendapat ganjarannya. Sebuah malapetaka sedang mendekat. Langit akan menghukum yang jahat! Apakah anda anggota Partai?"
Dia menjawab, "Ya." Saya berkata, "Anda membuat sumpah di bawah bendera merah darah itu, jadi anda adalah elemen Partai. Tolong, nyatakan bahwa anda akan mundur dari Partai dan organisasi afiliasinya. Jika anda melakukannya, anda bisa memiliki hati nurani yang bersih dan menghindari bahaya. Biarkan saya membantu anda mundur dari Partai."
Dia setuju dan menyerahkan pengunduran dirinya secara online menggunakan nama samaran.
Meskipun saya telah berlatih kultivasi selama 18 tahun, saya masih jauh dari apa yang disyaratkan oleh Fa. Saya akan terus belajar Fa lebih banyak, mendengarkan Guru, menyingkirkan kekurangan saya dan mencari ke dalam. Saya akan melakukan tiga hal dengan baik, dan menyelamatkan lebih banyak orang sehingga saya dapat menyelesaikan sumpah prasejarah dan pulang ke rumah bersama Guru.