(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Singapura mengadakan acara di Hong Lim Park pada tanggal 2 Mei 2017, untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia.
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh Guru Li Hongzhi pada tanggal 13 Mei 1992. Latihan ini telah menyebar ke lebih dari 100 negara selama 25 tahun terakhir, dan lebih dari 100 juta orang mendapatkan keuntungan dari latihan ini.
Sejak saat itu tanggal 13 Mei ditetapkan sebagai "Hari Falun Dafa Sedunia," praktisi Falun Dafa di seluruh dunia mengadakan acara pada bulan Mei untuk merayakan dan menyampaikan penghargaan mereka kepada Guru Li.
Praktisi Falun Gong di Singapura mengucapkan selamat ulang tahun kepada Guru Li di Hong Lim Park pada tanggal 2 Mei 2017.
Praktisi melakukan latihan bersama di Hong Lim Park pada tanggal 2 Mei untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia.
Praktisi bernyanyi, membaca puisi, dll, untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia.
Hidup Diperbaharui
Decheng Bai
Decheng Bai berusia 60 tahun, tapi terlihat jauh lebih muda dan berjalan dengan langkah ringan. Dia adalah seorang sopir taksi dan telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari lima tahun. Tidak ada yang bisa membayangkan orang yang bahagia ini dulunya hidup dalam kesengsaraan.
Keluarganya sangat miskin saat ia masih muda. Ibunya adalah satu-satunya pencari nafkah untuk keluarga mereka yang beranggotakan sembilan orang. Setelah dia dewasa, dia tetap miskin dan kemudian menjadi kecanduan berjudi. Dia bangkrut dan sering dalam pelarian untuk menghindari kreditur. Hidupnya sangat menegangkan. Dia pindah sebelas kali dan dipenjara dua kali.
Bai berkata, "Saya takut melihat ke cermin sebelum mulai berlatih Falun Gong. Apa yang saya lakukan setiap hari tidak terkatakan. Berjalan di jalan saja saya takut dilihat orang."
Dia berpikir untuk bunuh diri beberapa kali. Kemudian, secara kebetulan, dia menemukan buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Dia berada di ambang gangguan mental dan tidak bisa menyelesaikan membacanya.
Bai berkata, "Saya sendirian, dan tidak ada yang mempercayai saya. Saya kelelahan, secara mental dan fisik. Tapi saya punya perasaan bahwa hanya buku Zhuan Falun yang bisa menyelamatkan saya. Saya membawa buku itu bersama saya dan membacanya sebisa mungkin.
"Saya melihat harapan saat membaca buku itu. Saya tidak ingat berapa kali saya membacanya. Kekuatan ajaib termanifestasi dalam tubuh saya. Saya merasa ringan dan segar. Situasi saya sangat menyedihkan, tapi saya tidak dalam keputusasaan.
"Selama lima tahun terakhir, saya telah membaca buku-buku Dafa, melakukan latihan, dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan, ditambah bekerja, makan, dan tidur. Betapa pun sulitnya atau betapa lelahnya saya, saya menghargai waktu untuk membaca buku-buku Dafa. Saya telah membaca Zhuan Falun lebih dari 150 kali, dan juga membaca ajaran Guru yang lain.
"Saya mengendarai taksi dan jarang melakukan cuti dalam lima tahun terakhir. Saya mengingatkan diri saya bahwa saya adalah seorang praktisi dan harus mengikuti Sejati-Baik-Sabar dengan siapa pun yang saya temui atau masalah apa pun yang saya hadapi. Saya selalu tersenyum menyambut penumpang dan menanganinya dengan tulus. Saya berbicara dengan mereka tentang Falun Gong kapan pun ada kesempatan.
"Saya mengembalikan barang-barang yang tertinggal di taksi saya sesegera mungkin, karena saya tahu pemiliknya akan cemas. Perusahaan dan penumpang saya telah memuji saya karena melakukan ini lagi dan lagi. "
Masalah Bai terpecahkan setelah dia mulai berlatih Falun Gong. Dia membeli sebuah rumah, dan keluarganya sekarang mempercayai dan menghormatinya. Dalam merayakan Hari Falun Dafa Sedunia, Bai berkata, "Saya menghargai Guru setiap hari. Saya harus belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan meningkatkan kesadaran setiap hari. Saya akan berkultivasi dengan tekun dan membantu lebih banyak orang belajar Falun Gong dan mendapatkan keuntungan dari berlatih."
Pejalan Kaki Mempelajari Falun Gong
Seorang pejalan kaki belajar tentang Falun Gong pada perayaan Hari Falun Dafa Sedunia di Hong Lim Park pada tanggal 2 Mei.
Menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan setelah mengetahui Falun Gong dan mengapa rezim komunis Tiongkok menganiaya latihan tersebut.
Nicolas, seorang siswa perguruan tinggi dari Jerman, tertarik pada kaos kuning para praktisi. Setelah mendengarkan penjelasan seorang praktisi, dia berkata, "Ini adalah pertama kalinya saya mendengar tentang Falun Gong. Ia membuat saya merasa baik." Dia mengatakan bahwa mengikuti Sejati-Baik-Sabar itu penting.
Sebagai orang Jerman, Nicolas mengatakan bahwa dia mengerti secara langsung tentang kekerasan di negara komunis. Sebelum runtuhnya Tembok Berlin, orang-orang di Jerman Timur mendambakan untuk pergi ke Jerman Barat untuk menghindari komunisme. Dia mengatakan, "Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak menghormati hak asasi manusia. Orang-orang Tiongkok merindukan kebebasan." Dia menandatangani sebuah petisi yang memprotes pengambilan organ hidup yang disetujui negara PKT dan mengatakan bahwa dia berharap penganiayaan tersebut akan segera berakhir.
Vincent, seorang veteran dari Spanyol, mengunjungi Singapura bersama istrinya saat mereka menghadiri perayaan praktisi. Mereka mendengarkan penjelasan seorang praktisi dan kemudian duduk untuk menonton peragaan latihan.
Dia mengatakan bahwa dia mengagumi protes damai praktisi dalam menghadapi penganiayaan brutal PKT. Dia berkata, "Ini berbeda dengan pertemuan umum lainnya. Orang biasanya berteriak protes." Dia mengatakan kedamaian acara tersebut menarik orang-orang datang.