(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2014 setelah saya didiagnosis menderita kanker.
Guru Li Hongzhi berkata,
"Ada yang spesifik dapat melangkah masuk, mereka yang bersedia menanggung risiko apa pun niscaya dapat melangkah masuk, jika tidak, dewasa ini tentu tidak dapat melangkah masuk." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003")
Saya merasa beruntung bisa menjadi salah satu yang spesial yang masih bisa melangkah masuk untuk berlatih, dan saya menganggapnya sangat serius.
Pada awalnya, saya menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk belajar Fa. Segera, saya memaksa diri untuk melakukan meditasi duduk dalam posisi lotus ganda selama setidaknya satu jam meskipun sakit menyiksa di kaki saya.
Saya bangun pukul 03.00 pagi untuk melakukan latihan berdiri. Saya melakukan dua jam meditasi duduk setiap malam dan kemudian belajar ceramah Zhuan Falun. Saya membuat diri saya duduk di posisi lotus ganda saat membaca buku dengan penuh fokus. Kapan pun saya punya waktu, saya akan melafalkan dan menghafal puisi dari Hong Yin (I, II & III)
Saya mengendarai sepeda motor ke desa-desa yang jauh untuk mengirimkan materi Falun Dafa dan memasang spanduk di tengah malam. Kapan pun saya sampai di persimpangan jalan, selalu ada sesuatu yang sepertinya merupakan petunjuk dari Guru yang menunjukkan jalannya. Suatu saat, saya memasuki area hutan. Semua burung berkicau seolah mereka menyambut saya. Saya tidak merasa takut atau kesepian.
Dalam beberapa bulan, kesehatan fisik saya membaik secara dramatis.
Seperti yang dikatakan Guru,
"Praktisi Falun Dafa kita, setelah Xiulian dalam satu kurun waktu, dari permukaan tampak perubahan yang sangat besar, kulit berubah menjadi halus dan lembut, putih kemerah-merahan." (Zhuan Falun)
Bahkan saya terkejut dan berpikir, "Falun Dafa benar-benar menakjubkan!"
Membela Falun Dafa
Suatu pagi, saya mendengar seorang praktisi mengatakan bahwa sebuah poster yang memfitnah Falun Dafa dipasang di samping sebuah sekolah. Itu adalah daerah padat lalu lintas dan bisa saja menipu banyak orang jika tidak dilepaskan.
Saya terus memikirkan hal ini pada malam saat sedang melakukan meditasi duduk. Saya bertanya-tanya apakah Guru memberi saya petunjuk; Saya bertanya-tanya apakah saya harus menurunkan poster itu dan memusnahkan kejahatan. Dua pikiran muncul pada saat bersamaan. Seseorang berkata, "Anda adalah seorang praktisi baru dan kurang berpengalaman. Biarkan para praktisi lama menangani ini." Suara lain berkata, "Anda memiliki keterikatan tergantung pada orang lain."
Kata-kata Guru tiba-tiba muncul dalam pikiran saya.
"Mereka dari orang-orang yang telah memperoleh Fa, pada permukaan manusia ini telah tahu kandungan makna dari Fa, ada yang telah memperoleh perpanjangan usia dari Fa; ada yang telah memperoleh segala macam manfaat seperti kesehatan tubuh, keharmonisan dalam keluarga, manfaat tak langsung bagi teman baik dan sanak saudara serta pengurangan karma, bahkan apa yang ditanggung oleh Shifu untuk mereka dan lainnya. Ditinjau dari ruang dimensi lain, tubuh fisik mereka sedang ditransformasi menjadi tubuh Dewa. Namun ketika Dafa akan menyempurnakan anda, anda malah tidak dapat melangkah ke luar dari sisi manusia, ketika kejahatan menganiaya Dafa anda malah tidak bisa tampil ke luar untuk membuktikan kebenaran Dafa. Mereka yang hanya ingin mendapatkan manfaat dari Dafa, namun tidak ingin memberi untuk Dafa, di mata Dewa orang-orang tersebut adalah kehidupan yang paling buruk." ("Saran dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Saya bangun pukul 02.00 dini hari pada malam itu. Pada saat itu hari hujan dan saya ragu-ragu. Lalu saya teringat kata-kata Guru:
"Teguh berkultivasi Dafa dengan hati tak tergoyahkan
Kenaikan tingkat adalah pokok
Di hadapan cobaan watak sejati terungkapkan
Berkultivasi mencapai kesempurnaan menjadi Buddha, Tao dan Dewa." ("Watak Sejati Terungkapkan" dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Saya mengenakan jas hujan dan pergi ke lokasi. Poster itu panjangnya sekitar tiga meter dan tinggi satu meter. Tepat saat saya akan menurunkannya, seorang pria berjalan ke arah saya sambil mendorong sebuah sepeda.
"Apa yang harus saya lakukan? Mengapa ada seseorang di sini begitu larut malam?" Lengan saya membeku di tempat dan saya merasakan ketakutan. Saya berpikir, "Saya sudah berdiri di sini. Dia sudah melihat saya. Tidak apa-apa karena saya memiliki Guru yang melindungi, tidak apa-apa..."
Beberapa menit kemudian, sepertinya dia telah melewati saya. Saya berbalik dan melihat bahwa dia berjalan pergi. Saya segera membawa poster itu ke bawah. Saya tahu semuanya diatur oleh Guru. Keterikatan saya terhadap rasa takut tersingkir setelah pengalaman itu. Saya memasang materi Falun Dafa di halte bus dan bangunan tempat tinggal. Beberapa orang bertanya, "Tidakkah anda takut ditangkap?"
Saya mengatakan kepada mereka, "Apa yang harus dikhawatirkan? Polisi adalah orang-orang yang melakukan hal buruk, merekalah yang takut."
Saya sering melafalkan puisi Guru:
"Anda mempunyai rasa takut, dia segera menangkap. Begitu pikiran anda lurus, kejahatan langsung roboh. Orang Xiulian, terisi dengan Fa. Memancarkan pikiran lurus, setan busuk hancur lebur. Dewa berada di dunia, membuktikan kebenaran Fa." ("Apa yang Ditakuti" dari Hong Yin II)
"Sepanjang jalan meluruskan Fa membelah selubung langit.
Yang tidak lurus bersifat negatif semuanya disingkirkan.
Langit mahabesar ingin berubah, siapa yang berani menghalangi.
Alam semesta diciptakan kembali,selamanya tidak akan rusak." ("Meluruskan Fa" dari Hong Yin III)
Suatu malam, saya pergi dengan rekan praktisi untuk memasang informasi Falun Dafa. Saat itu sekitar pukul 01.00 pagi saat saya sampai di rumah. Saya berpikir, "Saya akan tidur dan melakukan latihan di malam hari." Sekitar pukul 05.00 pagi, tiba-tiba saya merasa tidak bisa bergerak; substansi awan hitam mendekati saya. Saya tahu itu berusaha menghancurkan saya. Saat itu, tubuh saya secara otomatis memancarkan vibrasi dari kepala hingga ujung kaki. Medan vibrasi mengelilingi saya dan setebal satu kaki. Setelah beberapa menit, awan hitam itu lenyap dan tubuh saya kembali normal. Saya segera duduk dan memancarkan pikiran lurus.
Saya menyadari bahwa saya merasa puas dan memiliki keterikatan pada kenyamanan. Kejahatan mengambil keuntungan dari celah saya dan mencoba menghancurkan saya. Guru dan Falun melindungi saya.
Mencari ke Dalam Selama Masa Kesengsaraan
Seiring membaiknya kondisi fisik, begitu juga usaha saya. Secara bertahap, saya kurang belajar Fa dan menjadi kurang rajin berkultivasi. Saya mulai memikirkan lebih banyak usaha saya dan bahkan menggunakan kata-kata Guru "para kultivator dapat berkultivasi semaksimal mungkin menyesuaikan diri dengan masyarakat" sebagai alasan. Saya berpikir, "Saya adalah seorang pasien kanker yang hampir meninggal. Kini setelah usaha saya berjalan dengan baik, ini juga membuktikan kebenaran Fa. Saya menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita memiliki pekerjaan normal dan kehidupan normal sama seperti orang lain."
Dengan pikiran itu, saya menjadi semakin sibuk. Tepat sebelum Tahun Baru Imlek, dan saya bahkan tidak sempat makan, apalagi pergi dan berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa. Meskipun saya bisa melakukan latihan setiap hari, saya tidak dapat menenangkan pikiran saya untuk belajar Fa. Seorang rekan praktisi datang untuk membantu saya selama beberapa hari; praktisi lain mengira saya sedang diganggu oleh kekuatan lama. Dia memancarkan pikiran lurus untuk saya.
Setelah Tahun Baru Imlek, toko saya tidak sesibuk sebelumnya. Akhirnya saya bisa keluar untuk memasang poster Dafa dan berbicara dengan orang lain. Tapi keesokan harinya, dada saya mulai terasa sakit. Saya hampir tidak bisa bernapas atau bergerak. Saya tahu itu adalah kekuatan lama yang menganiaya saya.
Ketika saya benar-benar mencari ke dalam, saya menyadari bahwa saya memiliki banyak keterikatan tersembunyi. Sebagai contoh, saya memandang rendah praktisi lain, percaya bahwa mereka memiliki keterikatan rasa takut. Karena saya hidup sendiri, saya suka sendiri dan pergi ke berbagai tempat sendiri. Saya tidak suka belajar Fa dengan praktisi lanjut usia dan mengeluh bahwa mereka membaca dengan lamban dan sering melakukan kesalahan. Saya merasa saya lebih baik dari orang lain dan memiliki keterikatan kuat untuk pamer.
"Ada banyak praktisi kita, karena berkultivasi di tengah manusia biasa, ada banyak keterikatan belum sanggup dilepas, ada banyak keterikatan yang sudah dianggap wajar, mereka sendiri tidak menyadari. Mentalitas pamer semacam ini dapat terefleksi pada berbagai situasi, dalam berbuat baik juga dapat terefleksi mentalitas pamer. Biasanya demi memperoleh sedikit manfaat pada nama dan kepentingan pribadi, lalu berpropaganda, berpamer diri: "Saya memiliki kemampuan dan saya ini hebat."" (Zhuan Falun)
Saya tidak memberi tahu satu pun praktisi bahwa saya mengalami kesengsaraan dan tidak berpikir tentang siapa pun kecuali Guru yang dapat membantu saya. Saya memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan semua kejahatan dan semua hal yang tidak sesuai dengan Fa.
Beberapa hari yang lalu dalam keadaan setengah tidur dan setengah sadar, saya melihat makhluk seperti belut dan ular di pembuluh darah saya. Saya menarik mereka satu demi satu dan melemparkannya ke tanah dalam satu tumpukan. Saya melihat makhluk di bawah lengan kanan saya. Saat saya mencoba menariknya, kepalanya terbelah dan menunjukkan sesuatu seperti gigi. Itu kotor dan menjijikkan. Tiba-tiba, saya terbangun dan langsung duduk dan memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan hal-hal buruk itu.
Keesokan harinya, tubuh saya kembali normal. Saya tahu bahwa Guru telah membantu saya dan menunjukkan kepada saya keajaiban Dafa.
Guru berkata,
"... Dalam Xiulian anda beberapa tahun, selain saya menanggung penderitaan yang terlalu banyak bagi anda, bersamaan itu demi peningkatan anda, secara terus-menerus memberi petunjuk kepada anda agar dapat menyadari, menjaga kalian demi keselamatan kalian, menyeimbangkan hutang-hutang yang kalian tunggak di berbagai tingkat agar kalian dapat mencapai kesempurnaan. Ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan oleh siapa saja, juga bukan dilakukan untuk manusia biasa." ("Menyingkirkan Gangguan" dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Guru!