(Minghui.org) Penduduk Kabupaten Xianghe dibebaskan 15 hari setelah pengadilan lokal membatalkan kasusnya, yang terdiri dari menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.
Zhu Xiaomei, 55, memuji Falun Gong yang telah mengembalikan kesehatannya. Ia menjadi target, karena tetap teguh dengan kepercayaannya. Polisi lokal menangkapnya di rumah pada 29 November 2016, dan membawanya ke Pusat Penahanan Kota Sanhe.
Polisi memperingati keluarga Zhu untuk tidak menghubungi praktisi Falun Gong atau mengungkap penangkapannya kepada siapa pun. Jika mereka melakukannya, ia akan menghadapi hukuman penjara berat.
Takut akan pembalasan polisi, keluarga Zhu tidak langsung menyewa pengacara. Kemudian, sekitar empat bulan setelah penangkapan, mereka mendengar dari praktisi lokal, Zhao Yuxiang [wanita], yang ditangkap sedikit lebih awal dari Zhu, telah dijatuhi hukuman lima tahun penjara secara rahasia.
Keluarga Zhu menyadari bahwa mereka harus berjuang demi keadilan, jadi mereka menyewa pengacara hak asasi manusia, Yu Wensheng [pria], untuk mewakilinya.
Yu mengunjungi Zhu di pusat penahanan pada 11 April 2017. Ia menerima telepon dari Pengadilan Kabupaten Xianghe saat ia sedang menyiapkan pertemuan. Seorang pejabat pengadilan menginformasikannya bahwa jadwal persidangan 14 April telah ditunda.
Yu mengajukan permintaan ke pengadilan pada 19 April, meminta kasus kliennya dibatalkan karena ia tidak melanggar hukum apa pun dengan menjalankan hak konstitusionalnya atas kebebasan berkepercayaan.
Pengadilan menerbitkan keputusan pada hari berikutnya, memerintahkan Kejaksaan Kabupaten Xianghe untuk menarik dakwaan terhadap Zhu.
Menurun hukum, terdakwa harus segera dibebaskan begitu pengadilan membatalkan kasus. Namun Kejaksaan lokal, mengembalikan kasus Zhu ke polisi, yang menahannya selama 15 hari tanpa memberikan alasan.
Zhu pulang ke rumah tanggal 12 Mei 2017.