(Minghui.org) Putri saya berumur dua tahun pada musim dingin 2004, semua mengatakan ia anak perempuan yang cantik.
Suatu hari saya perhatikan mata kanannya merah saat ia bangun tidur, dan ada titik putih di bawah iris. Saya pikir itu adalah kotoran, jadi saya menggosok matanya dan berusaha membuangnya, tetapi titik putih itu tetap ada.
Saya sadar itu adalah masalah, tetapi sudah malam hari itu, jadi suami dan saya membawanya ke dokter keesokan harinya.
Ia didiagnosis menderita keratitis (radang pada kornea mata). Kami menghabis dua hari untuk pergi ke rumah sakit lain tetapi tetap saja mendapatkan diagnosis yang sama. Dokter mengatakan itu bisa timbul setelah terjadi infeksi dan bahwa semua bola mata bisa menjadi putih. Keadaan itu tidak bisa disembuhkan karena di sana tidak ada syaraf, dan tidak ada pengobatan yang dapat mencapai area itu.
Suami dan saya terkejut dan sedih!
Walaupun saya telah berlatih Falun Dafa selama tujuh tahun, pemahaman saya terhadap ajaran Dafa tidak solid. Saya memakaikan obat dan salep ke mata putri saya selama enam bulan, tetapi tidak ada yang berhasil. Hati saya hancur kapan pun melihat matanya.
Suatu hari di musim panas 2005, saya menjemput putri saya dari tempat penitipan. Ia sedang makan donat. Saya merasa sangat sedih dengan masalah matanya dan kemudian berpikir tentang Guru Li (pencipta Falun Dafa), menutup mata saya, dan berkata: “Guru, tolong bantu kami. Hanya Anda yang bisa membantu.”
Lalu putri saya berkata, “Bu, itu Guru!”
Saya segera membuka mata dan berkata, “Apa yang kamu katakan?”
“Bu, itu Guru!”
“Di mana?” Tanya saya.
“Di sana.” Putri saya menunjukkan ke arah bahu kiri saya.
Saya tidak berani untuk melihat, karena saya merasa diri saya tidak berharga untuk melihatnya. Saya sebelumnya pernah meminta bantuan Guru ketika putri saya dalam masalah, dan Guru menjaganya. Saya merasa malu tetapi gembira. Saya tahu bahwa ada harapan mata putri saya sembuh.
Ketika putri saya membuka matanya keesokan pagi, saya melihat matanya jernih dan indah tidak ada tanda-tanda keratitis. Walaupun saya telah mengharapkan perubahan, saya tetap terkejut dengan kenyataan. Saya tidak bisa menyatakan terima kasih dengan kata-kata!
Kemudian, saya berbicara dengan suami. Ia tidak berkata apa-apa, tetapi saya dapat melihat ia sangat berterima kasih. Ia menentang saya berkultivasi karena praktisi Falun Dafa dianiaya berat di Tiongkok.
Putri saya berusia 14 tahun sekarang, sehat, dan cantik. Ia tahu Guru yang telah memberikannya mata yang indah dan terang.
Ia selalu mengatakan: “Beruntung Guru menyelamatkan saya. Jika tidak, mungkin saya akan buta?”
Terima kasih, Guru.