(Minghui.org) Tujuh belas tahun yang lalu, saya cukup beruntung dilahirkan dalam keluarga yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kami berlatih Falun Dafa, dan Guru telah melindungi kami.
Ketika saya menginjak dewasa, banyak teman bertanya, "Mengapa kamu begitu bahagia sepanjang waktu? Mengapa kamu memperlakukan semua orang dengan sangat baik?" Satu-satunya jawaban saya adalah, "Karena saya percaya pada Sejati-Baik-Sabar."
Ibu saya mengatakan bahwa kami bertemu bahkan sebelum saya lahir. Ketika ibu hamil sekitar tujuh bulan, dia melihat bayi setinggi 20 sentimeter sedang bermeditasi di atas bunga di depan gedung kami. Saat dia mencoba mendekat, bayinya berubah menjadi bunga kuning. Ketika saya lahir, ibu melihat bahwa saya terlihat persis seperti bayi pada bunga itu. Saya datang ke keluarga ini demi Fa!
Nenek bilang saya suka bicara dan tidak suka tidur. Sebagai seorang bayi, saya hanya tidur delapan jam sehari. Berbaring di keranjang bayi, saya terus berusaha bicara. Dua puluh hari setelah saya lahir, nenek berkata, "Bayi cerdas, kamu suka banyak bicara. Biarkan nenek mengajari kamu sesuatu. Katakanlah, 'Zhen' (Sejati)." Hari itu, saya terus mengatakan "Jin" (pengucapan saya tidak akurat). Hari berikutnya, Nenek mengajari saya "Shan" (baik) dan hari ketiga "Ren" (Sabar). Ternyata saya tidak ingin tidur karena saya ingin belajar mengatakan "Sejati-Baik-Sabar."
Ketika saya bisa duduk sendiri, saya meniru nenek dan duduk di posisi lotus memegang buku Zhuan Falun. Dia membaca dan saya melihat buku itu. Suatu hari ketika saya berusia dua tahun, saya memegang salah satu buku ceramah Guru yang baru dan membaca sambil menunjuk kata-kata di dalamnya. Orang-orang dewasa mengira saya berpura-pura, jadi mereka bertanya, "Apa yang sedang kamu baca?" Saya menunjukkannya untuk mereka. Kemudian mereka membolak-balik halaman yang berbeda, dan saya masih bisa membacanya. Mereka sangat terkejut karena saya benar-benar bisa membaca. Inilah keajaiban Dafa. Belakangan, nenek saya juga mengajari saya untuk menghafal Lunyu dan Hong Yin.
Sekolah sangat mudah bagi saya. Guru mengatur segalanya dan saya mengikuti jalannya. Saya mendapat sekolah terbaik tanpa harus melakukan banyak usaha ekstra. Semua yang saya lakukan hanya membaca Zhuan Falun setiap hari dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya juga berusaha mencari kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada teman saya untuk menyelamatkan mereka, dan melakukan latihan saat saya punya waktu. Saya tidak merasa melakukan apa-apa lagi, tapi Guru mengatur yang terbaik untuk saya!
Ketika saya kelas enam, saya menjadi kecanduan dengan dua game online. Pada akhir pekan, saya tidak sabar untuk bermain game. Setiap hari saya memikirkannya. Saya bahkan meminta teman untuk membantu menambahkan uang ke permainan untuk saya tanpa sepengetahuan ibu.
Tidak lama kemudian, jerawat merah pecah di sekitar mata saya. Seiring bertambahnya permainan game, jerawat tumbuh membesar, seperti gigitan nyamuk. Ibu saya berkata, "Guru memperingatkan kamu tentang kecanduan bermain." Saya takut dan berhenti bermain untuk sementara, dan jerawatnya hilang, namun saya masih terus memikirkannya.
Saya mulai bermain lagi, tapi jauh lebih sedikit dari sebelumnya. Setiap kali saya main game, jerawat muncul di sekitar mata. Saya mengerti bahwa itu adalah petunjuk dari Guru. Saya putuskan untuk menyingkirkan sepenuhnya keterikatan itu dan menjadi pengikut Dafa sejati yang mendengarkan kata-kata Guru, dan saya tidak pernah bermain game lagi.
Saya memperlakukan orang lain dengan baik dan membantunya saat saya bisa. Saya berusaha dengan keras menyingkirkan keterikatan iri hati. Teman menyukai saya karena mereka merasa bahagia saat berada bersama saya.
Xiao Jie sering pergi ke sekolah bersama saya. Pada hari-hari hujan, kami berbagi tumpangan. Setiap saat saya membayar ongkosnya. Itu tidak murah, dan setelah beberapa saat, saya mulai mengeluh kepada ibu. Ibu berkata, "Mengapa kamu merasa ini tidak adil? Kamu harus bayar pula. Adalah baik untuk membuat sesuatu yang nyaman bagi orang lain bila kamu bisa. Guru mengajarkan kita untuk berbelas kasih dan baik kepada orang lain." Memang benar. Saya tidak lagi berpikir tidak adil. Ketika saya melepaskan keterikatan itu, Xian Jie menawarkan untuk membagi biaya tersebut. Dia bilang dia malu saya terus membayar.
Xiao Yun adalah orang yang agak sombong, dan dia sering memandang rendah orang lain. Dia bahkan "mengajari" para guru cara mengelola kelas. Tidak ada yang suka berada di dekatnya. Namun, saya bisa akur dengannya. Bahkan saat dia berbicara menusuk hati, saya selalu bisa bersikap sabar, dan perasaan saya tidak pernah terluka. Guru mengajarkan kita untuk bersikap sabar terhadap orang lain. Saya harus bisa menerima kekurangan mereka.
Dari lubuk hati saya senang karena saya melepaskan keterikatan. Saya telah mendapatkan banyak manfaat dari berlatih Falun Dafa. Keluarga saya bahagia, lingkungan belajar positif dan nyaman membantu saya tetap teguh dalam kultivasi.
Saya akan terus melanjutkan dan menyebarkan sinar matahari yaitu Dafa. Saya akan terus gigih berkultivasi. Saya akan terus mengikuti jalan yang telah diatur oleh Guru untuk saya.